Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[MADING] Sampah No Way, Gen Z All the Way

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh!

Halo, teman-teman semua!

Kami, Environeers, tim mading dari SMAN 1 Bekasi, hadir di sini dengan penuh semangat untuk membawa kalian menjelajahi dunia melalui kreativitas dan kepedulian kami.

Environeers, gabungan dari "Environmental Engineers," adalah wujud komitmen kami untuk tidak hanya berkreasi, tetapi juga peduli terhadap isu lingkungan. Melalui mading ini, kami ingin mengajak kalian semua menjadi bagian dari solusi, bukan polusi. Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik, dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita.

Selamat menikmati!

Karya ini dibuat untuk keperluan Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025. Mading ini ditampilkan apa adanya tanpa proses penyuntingan dari redaksi IDN Times.

ESAI TEMATIK: Latar Belakang

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Di era serba digital ini, gawai bukan lagi sekadar alat untuk hiburan, tapi bisa jadi kunci penting untuk membuat sekolah kita bebas sampah. Bayangkan, dengan satu unggahan foto atau video di media sosial, kita bisa menginspirasi banyak orang. Konten tentang kegiatan bersih-bersih kelas, tutorial membuat kompos dari sisa makanan, atau info bahaya sampah plastik bisa menyebar luas. "Like" dan "share" pada konten positif ini bukan cuma soal jumlah, tapi menjadi bentuk dukungan nyata yang menyebarkan kesadaran ke seluruh penjuru sekolah dan sekitarnya, mengubah perilaku pasif menjadi aksi nyata.

ESAI TEMATIK: Kesimpulan

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Lebih dari sekadar promosi, gawai juga bisa menjadi alat untuk aksi nyata. Kita bisa menggunakan aplikasi untuk mencatat jumlah sampah yang berhasil didaur ulang, membuat grup di WhatsApp untuk koordinasi kegiatan, atau memanfaatkan QR code pada tempat sampah untuk mengedukasi jenis-jenis sampah. Dengan cara ini, program sekolah bebas sampah bisa jadi lebih terstruktur dan efisien. Gawai memungkinkan kita untuk memantau kemajuan secara langsung dan memotivasi siswa untuk terus berpartisipasi. Jadi, gawai bukan hanya mempercepat penyebaran informasi, tapi juga menjadi alat yang kuat untuk mengubah niat baik menjadi tindakan nyata, membuktikan bahwa like, share, dan action adalah trilogi digital yang bisa menciptakan lompatan besar bagi lingkungan.

INFOGRAFIK

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Pengelolaan sampah merupakan serangkaian proses penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan. Proses ini dimulai dari pengumpulan sampah dari berbagai sumber, lalu diangkut menuju fasilitas pengolahan. Di sana, sampah akan diolah melalui berbagai metode seperti daur ulang, komposting, dan insinerasi. Sampah yang tidak bisa diolah kemudian dibawa ke TPA untuk pembuangan akhir. Seluruh tahapan ini terus dipantau untuk memastikan tidak ada dampak negatif yang merusak lingkungan.

1. Pengumpulan Sampah

Tahap pertama adalah mengumpulkan sampah dari sumbernya, seperti rumah tangga dan industri. Metode yang digunakan bisa berupa pengumpulan terjadwal, berdasarkan permintaan, atau melalui sistem drop-off, di mana pemilik sampah membawanya sendiri ke lokasi pengumpulan.

2. Pengangkutan Sampah

Setelah sampah terkumpul, sampah tersebut diangkut dari lokasi pengumpulan ke fasilitas pengolahan atau pembuangan menggunakan truk sampah.

3. Pengolahan Sampah

Di fasilitas ini, sampah diolah untuk mengurangi volume dan toksisitasnya, serta memulihkan sumber daya. Proses ini mencakup:

Pemilahan: Tahap ini merupakan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya, seperti sampah organik, plastik, kertas, dan logam.

Daur Ulang: Material yang dapat digunakan kembali akan diolah menjadi produk baru.

Komposting: Sampah organik diolah secara biologis untuk menghasilkan kompos yang bermanfaat sebagai pupuk.

Insinerasi: Sampah dibakar untuk mengurangi volumenya secara signifikan. Proses ini juga bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi.

Pengolahan Biologis: Mikroorganisme digunakan untuk menguraikan bahan-bahan organik dalam sampah.

4. Pembuangan Akhir

Sampah yang tidak dapat diolah atau didaur ulang dibuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) atau landfill. TPA modern biasanya dilengkapi dengan sistem untuk mencegah pencemaran tanah dan air.

5. Pemantauan dan Pengelolaan Sisa Pengolahan

Tahap terakhir melibatkan pemantauan berkelanjutan terhadap sisa hasil pengolahan. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua proses tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan. Pemantauan ini termasuk pemeriksaan emisi dan leachate (cairan yang keluar dari tumpukan sampah).

Rubrik Diskusi: Pertamina

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

PEG adalah singkatan dari Pertamina Geothermal Energy.

Ini adalah salah satu anak perusahaan Pertamina yang fokus pada pengelolaan dan pengembangan energi panas bumi. Seperti yang ada di mading, peran PEG sangat penting dalam upaya Pertamina untuk mendukung transisi energi dan mengurangi emisi karbon di Indonesia.

Mereka bertanggung jawab mengelola aset-aset panas bumi yang ada di berbagai wilayah di Indonesia untuk menghasilkan listrik. Jadi, PEG merupakan bagian nyata dari "Green Movement" Pertamina yang bertujuan untuk menciptakan energi bersih dan berkelanjutan.

Foto Bercerita

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Judul "Environeer's Recap" bukan sekadar ringkasan, tapi sebuah narasi. Kata "recap" menunjukkan bahwa ini adalah kilas balik dari sebuah perjalanan yang sudah dilalui, menyiratkan adanya pengalaman dan pembelajaran. Kutipan seperti "Just Us, Xplore, and the memories we made" memberikan sentuhan personal dan emosional. Kata-kata ini membingkai aktivitas tim kami sebagai petualangan, bukan sekadar tugas.

Kalimat filosofis di bagian bawah, "Beraksi nyata tidaklah bermanfaat hanya untuk diri sendiri, tapi juga untuk lingkungan yang menjadi rumah kita," adalah inti pesan moral dari tim. Frasa "beraksi nyata" menegaskan bahwa kepedulian harus diwujudkan dalam tindakan. Yang paling penting, kata "rumah kita" tidak hanya merujuk pada tempat tinggal fisik, tetapi juga pada bumi sebagai tempat bernaung bersama.

closing

Kompetisi Mading Digital IDN Times Xplore 2025
Environeers/SMAN 1 Bekasi

Terima kasih sudah meluangkan waktu untuk menikmati karya mading kami. Semoga pesan yang kami sampaikan bisa menginspirasi teman-teman semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Ingat, perubahan besar dimulai dari langkah kecil. Sampai jumpa di lain kesempatan!

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha ‎
EditorYudha ‎
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Desain Taman Dapur Minimalis yang Bikin Segar dan Estetik

18 Sep 2025, 07:12 WIBLife