Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengenal Makna Diakronis pada Ilmu Sejarah dan Contohnya

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan penelitian dengan pendekatan diakronis (pexels.com/Armin Rimoldi)

Saat mempelajari ilmu sejarah, kamu pasti menemui berbagai istilah, termasuk salah satunya 'diakronis'. Nah, kira-kira kamu sudah tahu belum apa itu diakronis?

Dalam ilmu sejarah, diakronis memiliki makna peristiwa yang melintasi perjalanan waktu. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan makna diakronis pada ilmu sejarah berikut.

1. Pengertian diakronis dalam ilmu sejarah

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan penelitian dengan pendekatan diakronis (pexels.com/Vlada Karpovich)

Menurut Dr. Abdurakhman dan Arif Pradono, M.I.Kom dalam buku berjudul Explore Sejarah Indonesia Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X, diakronis berasal dari bahasa Latin diachronich. Dia memiliki makna melampaui atau melalui dan chronichus memiliki makna waktu.

Dengan demikian, diakronis dalam ilmu sejarah adalah kajian yang memanjang dalam waktu, namun terbatas dalam ruang. Singkatnya, ini berhubungan dengan mempelajari satu peristiwa sejarah di satu tempat dalam kurun waktu tertentu.

Pendekatan diakronis dalam sejarah dipakai untuk menganalisis suatu perubahan dari waktu ke waktu dengan ruang yang terbatas. Karenanya, kita hanya mampu melihat terjadinya suatu perubahan sepanjang selama waktu meneliti.

Pendekatan ini biasanya dipakai sejarawan untuk menganalisis dampak perubahan dari suatu keadaan tertentu. Hal ini bertujuan agar mereka mampu menjawab sebab dari keadaan tersebut bisa muncul atau terjadi.

Kajian diakronis melihat hubungan suatu peristiwa dengan kejadian sebelumnya. Konsep ini melihat bahwa peristiwa dalam sejarah akan mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang waktu.

Dengan proses ini, kita bisa melihat perbandingan dan perkembangan sejarah kehidupan suatu masyarakat dari zaman ke zaman. Suatu peristiwa sejarah tentunya tidak terlepas dengan insiden sebelumnya serta akan memengaruhi kejadian yang akan datang.

2. Ciri-ciri berpikir diakronis

ilustrasi seseorang yang sedang melakukan penelitian dengan pendekatan diakronis (pexels.com/Burst)

Ada beberapa ciri-ciri yang menonjol dari pemikiran secara diakronis dalam ilmu sejarah, yakni:

  • Memanjang dalam waktu dan menyempit dalam ruang
    Ciri pertama ini berkaitan dengan cara berpikir yang lebih mengutamakan urutan waktu dengan sedikit memperhatikan keluasan ruang.
  • Bersifat vertikal
    Bersifat vertikal karena alur waktu berjalan lurus tanpa ada penjelasan lebih lanjut perihal kejadian tersebut.
  • Fokus pada kronologis
    Kronologi sangat dibutuhkan untuk menempatkan kejadian secara runtut.

Berikut ini contoh berpikir diakronis di mana dalam catatan sejarah, antara 1950-1959 terjadi tujuh kali pergantian kabinet, yaitu:

  1. Kabinet Natsir (6 September 1050-21 Maret 1951)
  2. Kabinet Sukiman (27 April 1951-3 April 1952)
  3. Kabinet Wilopo (3 April 1952-3 Juli 1953)
  4. Kabinet Ali Sastroamidjojo (31 Juli 1953-12 Agustus 1955)
  5. Kabinet Burhanuddin Harahap (12 Agustus 1955-3 Maret 1956)
  6. Kabinet Ali II (20 Maret 1956-4 Maret 1957)
  7. Kabinet Djuanda (9 April 1957-5 Juli 1959)

Itulah penjelasan tentang makna diakronis dalam ilmu sejarah beserta contohnya. Semoga bisa menambah wawasanmu, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sierra Citra
Febriyanti Revitasari
Sierra Citra
EditorSierra Citra
Follow Us