5 Syarat Penting Buat Kuliah S1 di Jerman yang Wajib Kamu Penuhi

Kampus almamater Bapak Teknologi Indonesia B.J. Habibie, RWTH Aachen University mewajibkan calon mahasiswanya untuk melampirkan Abitur Certificate, yaitu sertifikat kelulusan tingkat SMA/SMK. Jika sebelumnya tidak bersekolah di Jerman, misalkan lulus SMA/SMK di Indonesia, maka nilai Ujian Nasional (UN) akan dievaluasi.

Pihak kampus akan menghitung ulang nilai UN dan menyesuaikannya dengan sistem penilaian di Jerman. Selain nilai UN, sertifikat lainnya yang dapat diterima yaitu ijazah/transkrip nilai pendidikan vokasi D1, D2, D3 atau D4.

Pada umumnya, program S1 menggunakan Bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar. Salah satu universitas negeri yang terkenal di Jerman lainnya adalah University of Cologne, mewajibkan calon mahasiswanya untuk memiliki sertifikat kemampuan Bahasa Jerman tingkat C1-C2.

Pada tingkatan ini, diharapkan calon mahasiswa memiliki kemampuan untuk memahami jalannya perkuliahan, mengungkapkan pendapatnya secara fasih, spontan, jelas, terstruktur dan terperinci baik secara tertulis maupun lisan.

Program S1 dengan Bahasa Inggris sebagai Bahasa Pengantar sangat jarang, tapi ada kok kalau mau dicari dengan sabar. Tentunya, calon mahasiswa perlu melampirkan kemampuan bahasa Inggris mereka, berupa sertifikat TOEFL Internet-Based Test (IBT) atau IELTS.

Untuk nilai minimalnya tergantung dari program yang dipilih. Sebagai gambaran, untuk program S2 di RWTH Aachen University mensyaratkan nilai minimal 90 untuk TOEFL IBT dan 5,5 untuk IELTS. Sudah punya pilihan program favorit? Sering-sering cek persyaratannya dari sekarang!

Beberapa program S1 membutuhkan kualifikasi tambahan misalnya, nilai rata-rata tertentu dalam Abitur Certificate, atau program yang memerlukan tes bakat, kelas persiapan atau bimbingan. Perlu atau tidaknya kualifikasi tambahan ini ditentukan oleh program S1 atau universitas yang dipilih.

Di University of Cologne contohnya, Test for Academic Studies (TestAS) atau di Indonesia disebut dengan Tes Minat Bakat/Tes Kemampuan Dasar, adalah salah satu persyaratan umum bagi calon mahasiswa non-Jerman.

TestAS dapat diambil dalam Bahasa Jerman atau Bahasa Inggris di pusat tes berlisensi. Mulailah cek penyelenggara TestAS di kota kamu tinggal.

Meskipun semua persyaratan akademis terpenuhi, berkas pendaftaran tidak akan diperhitungkan jika terlambat mendaftar. Pada umumnya, universitas di Jerman membuka pendaftaran mahasiswa baru pada musim panas (deadline bulan Juli) dan musim dingin (deadline bulan Januari).

Artinya, dalam setahun akan ada kesempatan untuk mendaftar sebanyak 2 kali. Manfaatkan waktu ini sebaik-baiknya untuk memenuhi semua persyaratan akademis dan mempersiapkan dokumen pendukungnya.

Visa atau izin tinggal wajib dimiliki jika ingin kuliah di Jerman. Persyaratan umum pengajuan Izin Tinggal di Jerman adalah Dokumen Identitas Diri, Bukti Kemampuan Finansial, dan Surat Penerimaan dari Universitas.

Apabila segala jenis dokumen tersebut tidak dalam Bahasa Jerman atau Bahasa Inggris, maka perlu diterjemahkan ke dalam Bahasa Jerman atau Bahasa Inggris oleh penerjemah tersumpah. Tidak ada salahnya mencari informasi tentang pengurusan visa ini di Kedutaan/Konsulat Jerman di kota kamu sedari awal.

Meskipun biaya hidup ditanggung sendiri, mahasiswa berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa atau kerja paruh waktu. Berminat kuliah S1 di Jerman? Persiapkan 5 syarat di atas dari sekarang, ya!