3 Sumber Masalah yang Terjadi jika Tinggal dengan Mertua

12 Apr 2024, 07:46 WIB

ilustrasi orangtua (unsplash.com/haleyephelps)

Tinggal dengan mertua adalah pilihan hidup yang banyak dipilih oleh beberapa keluarga baru. Baik itu karena alasan ekonomi, butuh kehadiran orangtua atau pun alasan lainnya. Namun, seperti halnya dengan segala keputusan besar, ada potensi masalah yang mungkin hadir jikalau pasangan menikah memilih tinggal dengan mertua.

Tak mudah mengatasi masalah yang terjadi antara dua keluarga. Dikarenakan, pada dasarnya kamu dan orangtua sudah memiliki kehidupan yang berbeda. Beberapa hal nyatanya bisa menghadirkan sejumlah konflik dikibatkan perbedaan pandangan.

Antara kamu dan mertua bisa saja berbeda pendapat dalam banyak hal. Seringkali sumber masalah akan muncul karena tiga hal berikut ini!

1.Perihal perbedaan nilai dan budaya yang dianut dalam keluarga

ilustrasi menggendong anak (unsplash.com/jule_42

Setiap keluarga memiliki pola pikir, tradisi, dan kebiasaan hidup yang berbeda. Dimana hal ini dapat menyebabkan ketidakcocokan dan konflik dalam hubungan keluarga yang tinggal bersama-sama. Perbedaan nilai dan budaya, bisa juga terkait dengan dalam hal agama, atau cara mengatur rumah tangga berpotensi menjadi sumber ketegangan yang signifikan.

Tinggal dengan mertua dapat berarti bahwa kamu akan mengikuti cara mereka dalam menangani situasi tertentu. Ketika dua keluarga yang berbeda tinggal bersama, perbedaan ini dapat menimbulkan konflik sesederhana tentang cara-cara memasak, mengasuh anak, membersihkan rumah, mengatur waktu, dan hal-hal sehari-hari lainnya.

Ketidakcocokan dalam hal ini bisa menjadi sumber ketegangan dan frustrasi yang signifikan di antara semua pihak yang terlibat. Jika kamu tidak bijak dalam menghadapinya, tentu ini akan memberatkan. Sebab semakin lama, kamu akan semakin sulit untuk berkompromi.

2.Masalah ruang privasi atau konflik ruang pribadi

ilustrasi pasangan (pexels.com/alena darmel)

Sumber masalah yang kedua adalah seputar ranah privasi. Jika kamu memutuskan tinggal bersama mertua berarti kalian akan berbagi ruang hidup. Hal ini tentu dapat mengganggu privasi pribadi dan membuat kamu merasa tidak nyaman.

Ketika tidak ada ruang pribadi yang jelas, khususnya dalam hal waktu untuk bersama pasangan atau memiliki keputusan pribadi, ketegangan dan frustrasi sering kali timbul, dan akan memengaruhi keseimbangan dalam hubungan. Semua hal tersebut akan terancam ketika tinggal dengan mertua, yang dapat mengganggu keseimbangan dan kebahagiaan dalam hubungan.

Sehingga, hal ini harus jadi pertimbangan yang matang dipikirkan sebelum memutuskan tinggal bersama. Jika kamu merasa sulit untuk berbagi ruang pribadi, maka sebaiknya memilih tinggal terpisah. Terkadang tak mengapa hidup di kontrakan bersama pasangan, asalkan kalian bisa sepenuhnya mengatur keluarga sendiri.

3.Konflik seputar keuangan

ilustrasi uang untuk dana darurat (unsplash.com/sharonmccutcheon)

Tidak kalah pentingnya adalah masalah keuangan. Terlepas dari alasan di balik keputusan untuk tinggal bersama mertua, aspek keuangan sering menjadi masalah yang kompleks. Bagaimana pembagian biaya, tanggung jawab keuangan, dan manajemen keuangan keluarga harus diatur dengan jelas untuk menghindari konflik dan ketidaknyamanan.

Uang bisa menjadi masalah yang kompleks jika tidak bijak dalam menyelesaikannya. Banyak konflik yang muncul perkara sulit mengatur keuangan. Terlebih jika tinggal dengan mertua, pasangan mungkin akan berkontribusi untuk menyisihkan sebagian penghasilan bagi orangtuanya. Dimana hal ini bisa menimbulkan konflik internal antara kamu dan pasangan.

Dengan menyadari potensi masalah yang mungkin timbul, kamu dan pasangan bisa mempertimbangkan kesiapan untuk tinggal bersama mertua. Tentunya harus bisa menghadapi semua tantangan ini dengan bijaksana. Jangan lupa selalu utamakan komunikasi terbuka, kesediaan untuk bernegosiasi, dan pengertian terhadap perbedaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.