Menghadapi anak yang tidak suka sekolah bisa menjadi tantangan bagi orang tua. Setiap anak memiliki alasan unik yang dapat mempengaruhi sikap mereka terhadap sekolah, mulai dari masalah akademis hingga sosial dan emosional.
Namun, dengan pendekatan yang tepat, orang tua dapat membantu anak mengatasi masalah ini dan meningkatkan minat mereka terhadap belajar. Berikut adalah empat hal yang bisa dilakukan orang tua jika anak tidak suka sekolah
Memahami alasan di balik ketidaksukaan anak terhadap sekolah adalah langkah pertama yang penting. Tanpa mengetahui akar masalahnya, akan sulit untuk menemukan solusi yang tepat.
Ajak anak berbicara tentang perasaan mereka terhadap sekolah. Gunakan pertanyaan terbuka seperti, "Apa yang membuatmu tidak nyaman di sekolah?" atau "Adakah sesuatu yang terjadi di sekolah yang membuatmu sedih atau marah?"
Tunjukkan bahwa kamu mendengarkan dan memahami perasaan mereka. Jangan terburu-buru untuk menghakimi atau memberikan solusi sebelum benar-benar memahami masalahnya.
Perhatikan perubahan perilaku anak, seperti pola tidur, nafsu makan, atau interaksi sosial, yang mungkin memberikan petunjuk tentang masalah di sekolah.
Lingkungan belajar yang positif di rumah dapat mendukung anak dalam menghadapi tantangan sekolah dan membangun minat belajar yang lebih kuat. Buatlah area belajar yang nyaman dan bebas dari distraksi. Pastikan tempat ini terang dan memiliki semua perlengkapan yang dibutuhkan.
Tentukan waktu khusus setiap hari untuk belajar atau mengerjakan pekerjaan rumah, dan patuhi jadwal ini agar anak terbiasa dengan rutinitas belajar. Cari cara untuk membuat belajar menyenangkan, seperti melalui permainan edukatif, proyek seni, atau kunjungan ke tempat-tempat yang menarik secara edukatif seperti museum atau perpustakaan.
Berikan pujian dan dorongan atas usaha dan pencapaian anak dalam belajar, tidak hanya hasil akhirnya.
Keterampilan sosial dan emosional yang baik membantu anak mengatasi tantangan sosial di sekolah, seperti bullying atau kesulitan bergaul, yang mungkin mempengaruhi sikap mereka terhadap sekolah.
Bantu anak mengembangkan kemampuan untuk mengekspresikan perasaan dan kebutuhan mereka dengan jelas dan asertif. Ajarkan anak cara mengatasi konflik dengan teman-teman dan mencari solusi ketika menghadapi masalah.
Jadilah teladan dalam menunjukkan empati, kerjasama, dan penyelesaian konflik dengan cara yang sehat. Ajak anak mengikuti kegiatan yang sesuai dengan minat mereka, di mana mereka bisa bertemu teman baru dan mengembangkan keterampilan sosial.
Kerjasama antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk memastikan anak mendapatkan dukungan yang diperlukan di lingkungan sekolah. Tetap terhubung dengan guru anak untuk mendapatkan informasi terbaru tentang kemajuan akademis dan perilaku mereka di sekolah.
Hadiri pertemuan orang tua, konferensi guru, atau acara sekolah lainnya untuk menunjukkan dukungan dan mendapatkan wawasan lebih dalam tentang lingkungan sekolah. Bekerja sama dengan guru dan konselor untuk mengembangkan rencana dukungan yang sesuai dengan kebutuhan anak.
Jika ada aspek sekolah yang menurut kamu perlu ditingkatkan, sampaikan masukan dengan cara yang konstruktif dan berbasis solusi.
Menghadapi anak yang tidak suka sekolah memerlukan pendekatan yang sabar dan bijaksana. Dengan mengidentifikasi akar permasalahan, menciptakan lingkungan belajar yang mendukung, membangun keterampilan sosial dan emosional, serta meningkatkan komunikasi dengan sekolah, orang tua dapat membantu anak menemukan kembali minat dan semangat mereka dalam belajar.
Setiap langkah kecil yang diambil dalam mendukung anak akan membantu mereka merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk menghadapi tantangan di sekolah.