5 Batas Sentuhan Fisik yang Harus Diajarkan pada Anak sejak Kecil
Edukasi seks merupakan hal penting yang harus diajarkan pada anak sejak kecil, namun justru menjadi hal tabu di Indonesia hingga saat ini.
Padahal pendidikan mengenai seks tidak serta merta mengajarkan anak mengenai hal-hal yang jorok-jorok, justru membantu anak memproteksi dirinya sendiri dari para predator di luar sana.
Salah satu hal yang diajarkan dalam edukasi seks berkaitan dengan sentuhan fisik yang dilakukan entah oleh orang lain kepada anak atau dari anak pada orang lain. Orangtua dapat mengajarkan batasan sentuhan fisik pada anak dengan menerapkan beberapa hal berikut ini.
1. Siapa saja orang yang dapat menyentuh fisik anak
Hal pertama yang harus orangtua ketahui adalah tentang siapa saja orang yang dapat menyentuh fisik anak. Tentu saja anak harus mengetahui hal ini agar nantinya tak sembarangan membiarkan orang lain menyentuh fisiknya.
Katakan pada anak bahwa hanya dirinya, ibu dan ayahnya lah yang hanya boleh menyentuh dirinya, atau pada beberapa situasi dokter juga boleh menyentuh fisiknya. Tentu dengan demikian, anak akan mampu melawan jika fisiknya disentuh oleh orang lain yang tak dikenalnya.
2. Tanyakan perasaan dan pendapat anak mengenai sentuhan fisik
Orangtua juga perlu menganalisa respon anak mengenai sentuhan fisik yang mungkin diperolehnya. Tanyakan perasaan dan pendapat anak apabila memperoleh sentuhan fisik, entah itu merasa ketakutan atau respon lainnya.
Hal ini untuk mencegah agar anak diam saja dan enggan bercertia jika memperoleh pelecehan. Jika ia secara lantang menyerukan rasa tak nyamannya, maka orangtua dapat mengidentifikasi kemungkinan pelecehan dengan cepat.
3. Bagian-bagian yang tak boleh disentuh
Hal lainnya yang juga patut diketahui oleh anak adalah mengenai bagian-bagian tubuh yang tak boleh disentuh oleh siapa pun. Hal ini tentu harus secara spesifik diajarkan pada anak agar mereka memahami dengan jelas bagian-bagian fisiknya yang terlarang untuk disentuh oleh orang lain.
Beberapa bagian fisik seperti area genital, dada, paha, leher, wajah, tangan, dan bokong tentu menjadi hal umum yang memang tak boleh dipegang. Jelas saja hal ini akan membuat anak semakin terproteksi dengan baik, sehingga tidak sembarangan disentuh oleh orang lain.
4. Cara menjaga diri dari sentuhan fisik
Orangtua tentu sudah sepatutnya mengajarkan anak bagaimana cara menjaga diri dari sentuhan fisik yang mungkin saja dilakukan orang lain. Sentuhan fisik yang sembarangan kadang kala tak bisa dihindari oleh anak, sehingga mereka harus mampu membela diri dan melawannya.
Orangtua dapat mengajarkan anak untuk berteriak, mengigit pelaku, atau menyertakan anak pada kursus bela diri agar dapat menjaga dirinya dengan baik. Lewat cara tersebut, maka anak dapat lebih aman dari risiko pelecehan.
5. Batasan untuk anak agar tak menyentuh fisik orang lain
Hal yang perlu diajarkan orangtua bukan hanya mengenai sentuhan orang lain pada anak saja, namun sentuhan anak pada fisik orang lain. Terkadang anak belum mengerti sehingga dengan sembarangan menyentuh fisik orang lain.
Orangtua tentu perlu mengajari anak mengenai batasan jika mereka menyentuh fisik orang lain, seperti hanya boleh memegang tangan saja dan itu pun jika diizinkan oleh orang tersebut. Dengan demikian, maka anak tak akan melampaui batasan yang ada.
Tak mudah dalam mengajarkan anak untuk menghindari sentuhan fisik dari orang lain, sebab hal ini harus benar-benar cermat dilakukan. Anak akan merasa lebih aman dari risiko pelecehan jika memperoleh pendidikan seksnya terlebih dahulu. Bisa kamu coba, lho!
