5 Cara Membuat Anak Rajin Mengerjakan PR, Dukung dan Temani!

Mengerjakan pekerjaan rumah menjadi salah satu masalah yang kerap dijumpai anak. Ada beberapa dari mereka yang memang senang mengerjakan yang namanya PR, tapi ada juga yang justru menolak dan malas mengerjakannya.
Untuk itu, sebagai orangtua, kamu pun harus bisa menghentikan kebiasaan buruk tersebut. Bingung cara mulainya gimana? Nah, IDN Times sudah merangkum lima cara membuat anak mengerjakan PR-nya. Yuk, disimak!
1. Tunjukkan dukungan untuk anak

Orangtua merupakan support system yang baik bagi anak. Apa pun yang terjadi pada anak, orangtua harus selalu bisa menemani anaknya.
Sama halnya ketika anak mengalami kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan rumah dari sekolahnya. Orangtua harus memberikan dukungan bahwa apa yang dilakukan anak sejak kecil guna memberikan kesuksesan untuk diri mereka sendiri. Berikan terus ucapan yang baik agar anak juga memiliki semangat dan motivasi!
2. Membuatkan jadwal setiap hari

Membuat anak rajin mengerjakan tugas sekolah di rumah juga ada triknya. Biasanya, mereka lalai mengerjakan karena tidak dapat dimungkiri kadang mereka juga lupa.
Hal yang dapat dilakukan orang tua selanjutnya adalah membuatkan anak jadwal setiap hari. Sesuaikan dengan kondisi anak di sekolah menghabiskan waktu berapa lama, luangkan waktu untuk bersantai, bermain, dan hiburan lainnya.
Setelah itu, kamu bisa memberi waktu khusus untuk mengerjakan tugas dan belajar. Menciptakan schedule seperti ini akan membuat anak otomatis disiplin dan paham apa yang akan dilakukannya.
“Saya meminta orang tua untuk terlebih dahulu duduk bersama anak mereka dan memetakan jadwal pekerjaan rumah atau agenda di atas kertas,” kata Jennifer Hovey, pemilik Huntington Learning Center di East Boise, Idaho, dikutip NBC News.
“Memetakan semua tugas dan proyek membantu siswa melihat secara visual apa yang perlu dilakukan dan secara alami akan menghilangkan kecemasan. Penugasan yang akan segera jatuh tempo mempunyai prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan proyek yang akan segera jatuh tempo. Menyelesaikan tugas-tugas berprioritas tinggi tersebut akan membawa momentum dan kepercayaan diri untuk mampu menyelesaikan tugas-tugas yang harus diselesaikan nanti,” tambahnya.
3. Menemani anak mengerjakan pekerjaan rumah

Jika kamu ingin membuat anak rajin mengerjakan tugasnya di rumah, maka kamu juga harus siap meluangkan waktu untuk menemani anak. Hal yang harus kamu tahu, bahwa anak gak hanya butuh dukungan verbal, tapi kamu juga harus tunjukkan bahwa secara fisik kamu bisa menemaninya.
Selagi memberikan dukungan, kamu dapat menuntun anakmu ketika mengerjakan pekerjaaan rumahnya. Kehadiranmu juga dapat membantu anak terdistraksi dari gangguan lain.
“Sebagai orangtua, wajar jika kamu ingin membantu siswa (anak) ketika kamu melihat mereka kesulitan,” kata Dr. Kat Cohen, pendiri IvyWise, dilansir NBC News.
4. Menyiapkan ruangan khusus agar fokus anak tidak terganggu

Jangan harap anak bisa fokus mengerjakan tugas jika ruangan yang mereka tempati tidak memadai. Kamu bisa menata ruang belajar di dalam kamar anak dengan semenarik mungkin.
Dengan adanya lingkungan yang kondusif bagi anak mengerjakan tugas, ini juga dapat meningkatkan produktivitas anak. Usahakan ruang belajar ini jauh dari ruang keluarga dan dapur yang sering memicu keributan muncul.
Tidak hanya ruangan, usahakan juga berbagai peralatan tulis menulis sudah lengkap di mejanya. Jadi, ketika mereka sedang mengerjakan tugas dan membutuhkannya, mereka tidak perlu pusing lagi!.
5. Memberikan reward kecil untuk anak yang bisa menyelesaikannya

Bukannya memanjakan anak, tapi memberikan reward atau hadiah juga perlu. Reward yang kamu berikan ini bisa diartikan sebagai bentuk penghargaan atas usaha yang telah dilakukan anak.
Reward ini dapat kamu akali dengan misalnya, 10 pekerjaan rumah yang berhasil diselesaikan, maka anak akan mendapatkan mainan baru atau hal lain yang anakmu suka. Kamu juga bisa meningkatkan reward ini menyesuaikan kemampuan dan aktivitas anak.
Nah, jadi itu dia lima cara membuat anak rajin mengerjakan PR. Selain menerapkan cara di atas, sebagai orangtua juga harus sabar membimbing anak hingga terbiasa, ya!