Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Dampak Negatif Jika Kamu Sering Menuntut Anak untuk Jadi Sempurna

default-image.png
Default Image IDN

Saat sudah menikah dan membangun rumah tangga, anak menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi setiap orangtua. Semua orangtua pasti ingin memiliki anak yang bisa mereka banggakan, hingga tanpa sadar keinginan itu kerap membuat mereka menuntut banyak hal pada anak agar menjadi sempurna.

Beberapa anak mungkin bisa memenuhi keinginan orangtuanya, namun tidak semuanya bisa begitu. Terus menerus menuntut anak untuk jadi sempurna justru bisa berdampak buruk baginya, lho. Berikut ini kita bahas beberapa di antaranya.

1. Dia jadi tidak percaya pada dirinya sendiri

default-image.png
Default Image IDN

Dampak negatif yang pertama jika sering menuntut anak adalah pelan-pelan dia jadi kehilangan kepercayaan pada dirinya sendiri. Mengapa bisa seperti itu? Sebab itu dampak dari orangtua yang selalu menuntut, tanpa percaya padanya bahwa ia punya jalannya sendiri. 

2. Merasa tertekan

default-image.png
Default Image IDN

Mungkin ini hanya terjadi pada sebagian orangtua, bahwa setelah ia merawat dan membesarkan anak, ia merasa berhak untuk menuntut anak memenuhi apa yang ia inginkan. Anak didorong untuk mencapai sesuatu dan jadi sempurna tanpa menyadari kalau anak justru merasa tertekan mentalnya.

3. Selalu merasa ragu saat ingin melakukan sesuatu

Pexels.com/Elly Fairytale

Lalu, karena selalu dituntut untuk ini dan itu dan mengikuti kemauan orangtua, anak jadi tumbuh menjadi seorang yang ragu. Setiap dia ingin melakukan sesuatu ia ragu dan tak yakin dengan kemampuannya sendiri untuk bisa melakukannya dengan baik. Kondisi seperti ini disebabkan oleh dia yang tak pernah mendapat dukungan.

4. Membenci dirinya sendiri

default-image.png
Default Image IDN

Terlalu sering dituntut untuk jadi sempurna juga konon dapat menyebabkan anak jadi membenci dirinya sendiri. Dia menyalahkan diri sendiri karena tidak bisa menjadi apa yang diinginkan orangtua. Padahal, setiap anak itu unik dan punya pesona dan kelebihan yang berbeda-beda.

5. Merasa tak diterima dalam keluarga karena tak sesuai standar yang diinginkan orangtua

Pexels.com/Martin Pechy

Terakhir, sering menerima tuntutan dan kritik membuat anak jadi tak merasa disayangi di dalam keluarganya. Sebab ketika dirinya terus saja dituntut, bisa menimbulkan rasa minder dan membuatnya merasa seolah tak diterima karena tak sesuai dengan standar yang diinginkan orangtua. 

Dari beberapa dampak negatif di atas, sudah terlihat kan kalau menuntut anak dengan berlebihan untuk jadi sempurna itu tidak baik? Alangkah baiknya jika orangtua mengajak mereka untuk mencintai diri sendiri dan bersyukur, daripada menuntut untuk berubah jadi orang lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
afifah hanim
Editorafifah hanim
Follow Us