5 Kiat Menjaga Cinta di Pernikahan, Sesekali Gak Bicarakan Anak

Ya, anak itu memang penting, dan sudah seharusnya sebagai orangtua bertanggung jawab untuk memperhatikan anak. Hal inilah yang kerap bikin suami istri merasa bersalah dan kerap dituduh egois ketika sejenak saja mengambil waktu berdua tanpa anak.

Nyatanya, sesekali gak melibatkan anak, termasuk membicarakan tentangnya itu perlu, lho. Semata-mata demi kebahagiaan anak itu sendiri, kok. Orangtua yang berada dalam pernikahan penuh cinta maka kemungkinan besar anak akan dibesarkan dengan bahagia.

Dengan menghabiskan waktu berdua tanpa adanya pembicaraan mengenai anak, kalian jadi bisa merasakan kembali bagaimana keromantisan saat masa-masa memadu kasih. Hal itu akan semakin menguatkan cinta kalian, dan nantinya berpengaruh dalam menjalani rumah tangga.

Lho, bukankah untuk menjaga perasaan cinta itu tetap hadir harus selalu bersama? Nyatanya gak selalu begitu. Justru kamu dan pasangan perlu mengambil waktu untuk menjaga jarak. Gunanya selain bisa menghalau kebosanan dalam hubungan, juga dapat memicu perasaan kangen.

Maka dari itu, kendati sudah berumah tangga ada baiknya tetap punya aktivitas masing-masing. Manfaatnya itu tadi, demi tetap menghadirkan percikan cinta ke dalam pernikahan itu sendiri.

Ketika kehidupan berumah tangga sudah terbawa pada rutinitas semata, kamu dan pasangan perlu menyegarkannya kembali. Salah satunya dengan terus mengingat alasan kenapa kalian jatuh cinta dan memutuskan membangun mahligai rumah tangga bersama.

Kamu bisa melakukannya dengan membuat top 10 list hal-hal apa saja yang bikin kamu bersyukur dia telah menjadi pasanganmu. Tampak sederhana, tapi dampaknya bisa bikin pasangan senang dan merasa berharga, lho.

Harus diakui, kondisi emosional seseorang gak selamanya fit. Berbagai tugas kerja, kesibukan mengerjakan tugas rumah tangga, serta energi yang harus dikuras untuk menemani anak bermain dan mengasuhnya kerap bikin kamu gak mood untuk bermesraan dengan pasangan.

Namun, kelanjutan pernikahan bakal berisiko bila kamu terus-terusan mengikuti mood. Maka dari itu, cobalah akting seakan-akan kamu sangat rindu pasanganmu. Beri dia pelukan yang hangat, belai rambutnya, atau cium keningnya. Setelah melihat responsnya yang baik, nantinya mood jelekmu bakal berubah sendiri, lho.

Ketika menghadapi pernikahan yang kini terasa hambar, hindari panik atau bersikap berlebihan. Cobalah bersikap realistis kalau fase ini bisa dialami pasangan mana pun, kok.

Alih-alih berfokus pada kenapa hubungan rumah tanggamu yang gak lagi seperti dulu, mending pusatkan energimu pada gimana caranya memperbaiki pernikahan agar mesra kayak dulu lagi. Hal itu jauh lebih produktif dan konkret dibanding cuma terus-terusan khawatir atau takut ditinggalkan.

Coba lakukan langkah-langkah tadi agar pernikahanmu kembali on track. Jangan putus asa dan terus berusaha, ya!