5 Tips Menghadapi Anak yang Moody, Orangtua Wajib Tahu!

Setiap anak memang dilahirkan dengan berbagai perbedaan tersendiri, bukan hanya berkaitan secara fisik, melainkan juga secara personality yang tak akan sama. Bahkan, sifat dan kebiasaan yang dimiliki anak tak selalu baik, karena ada pula anak yang ternyata memiliki sifat moody.
Bukan hal mudah bagi orangtua untuk menghadapi anak yang moody, sebab perubahan mood-nya bisa terjadi dengan cepat tanpa bisa ditebak sebelumnya. Oleh karenanya, mungkin orangtua perlu tahu beberapa tips penting berikut ini dalam menghadapi anak yang moody.
1. Tebak mood anak dari gestur dan ekspresinya

Sebetulnya, untuk melihat mood yang anak miliki saat ini cukup mudah, sebab biasanya akan terlihat dari gestur tubuh dan ekspresi wajah yang ditampilkan dalam berkomunikasi. Orangtua harus benar-benar cermat dalam mengenali perubahan gestur dan ekspresi ini untuk mengenal mood anak.
Sayangnya, banyak orangtua yang cenderung abai dan seolah tak perduli dengan apa yang anak-anaknya rasakan, sehingga entah itu merasa nyaman atau pun tidak tetap saja dibiarkan. Padahal, jika kondisi mood anak sudah buruk, maka akan kurang baik apabila sampai dipaksa melakukan sesuatu.
2. Biarkan anak mengenali emosinya sendiri

Untuk anak-anak yang masih kecil mungkin masih berada dalam tahap adaptasi terhadap segala bentuk emosi dan perasaan yang dirasakan. Sebetulnya, hal seperti ini sangat wajar dan justru bisa menjadi cara anak dalam belajar mengenali emosinya sendiri melalui validasi yang orangtuanya lakukan.
Jika anak sedang sedih atau marah, orangtua cukup memvalidasi perasaan tersebut agar anak tahu bahwa emosi yang dimilikinya normal. Sama halnya apabila anak merasa bahagia dan senang. Biarkan anak menyadari hal tersebut agar tak sampai merasa frustrasi karena kebingungan dengan emosi yang dirasakannya.
3. Hindari hal-hal yang bisa menyinggung anak

Orangtua sebagai orang terdekat bagi anak tentu paham betul apa yang disukai ataupun tidak. Sama dengan apabila orangtua sudah tahu apa saja hal-hal yang sekiranya bisa menyinggung perasaan anak, sehingga ada baiknya jika dihindari.
Sayangnya, banyak orangtua yang justru abai dengan hal ini karena gemar memaksakan kehendak sendiri untuk memaksa anak melakukan yang tak disukainya. Maka dari itu, hindari hal-hal yang memang bisa menyinggung perasaan anak atau mengubah kondisi mood-nya karena bisa menyebabkan dampak buruk bagi sang buah hati.
4. Tetap tenang dan sabar

Orangtua benar-benar perlu belajar untuk menjaga sikap tenang dan sabar dalam menghadapi setiap sikap yang anak-anaknya lakukan. Sayangnya, banyak orangtua yang mudah sekali kehilangan kesabaran dalam menghadapi setiap kebiasaan dan sifat dari anak-anaknya.
Padahal, orangtua paham betul bahwa memahami anak bukanlah hal mudah, apalagi jika masih kecil dan masih butuh bimbingan dari orangtuanya sendiri. Justru sikap tenang dan sabar inilah yang dapat membuat anak terus merasa nyaman berada di dekat orangtuanya.
5. Berkomunikasi dengan anak

Komunikasi menjadi fondasi dasar yang harus dimiliki untuk beragam macam hal, entah itu bersama pasangan, keluarga, orang lain, hingga anak sekali pun. Walau anak masih berusia kecil, tetap saja komunikasi harus terus dibangun lewat hal-hal yang sederhana, sebab itulah cara yang dapat mengeratkan bonding satu sama lain.
Orangtua harus berbicara pada anak bahwa mungkin saat ia masih kecil, orang-orang di sekitarnya bisa memahami sifat moody yang dimilikinya. Namun, hal tersebut tak akan selalu berlaku jika anak tumbuh besar. Mau tak mau anak harus belajar mengontrol diri agar sifat moody yang dimilikinya tak membuat ia kesulitan saat harus berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Ada cara-cara tersendiri yang harus orangtua lakukan dalam menghadapi anak yang moody. Walaupun hal tersebut tidaklah mudah, namun orangtua tetap harus bersabar dalam mengajarkan anak untuk mengontrol mood-nya dengan baik saat tumbuh besar nanti.