Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Kebiasaan yang Harus Berubah Ketika Berumah Tangga

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/id-id/ketut-subiyanto)
Intinya sih...
  • Perempuan berumah tangga harus siap menghadapi perubahan besar, seperti melatih rasa tidak jijik dan mengatur waktu dengan baik.
  • Kebutuhan anak harus didahulukan, termasuk dalam membeli kebutuhan diri sendiri, namun tetap bisa tampil cantik dan glamor.
  • Ibu muda perlu banyak bertanya pada yang telah berpengalaman, lemah lembut dalam perkataan dan perbuatan, serta bersabar dalam menghadapi tingkah polos anak.

Jika perempuan sudah berumah tangga, mau gak mau akan ada beberapa perubahan dan adjustment yang harus dilakukan karena sudah gak sendirian. Terlebih jika kamu memutuskan untuk punya anak, akan ada perubahan besar dalam hidupmu sebagai perempuan dan istri. Setelah jadi ibu ada beberapa aktivitas yang harus disukai dan dilakukan jika menyangkut kebutuhan anak. Apa aja, sih, kebiasaan yang harus berubah tersebut?

1.Ubah kebiasaan jijik jadi tidak jijik

ilustrasi jijik (pexels.com/id-id/pavel-danilyuk)

Setiap orang punya rasa jijik jika melihat sesuatu yang kotor. Nah, setelah berumah tangga saatnya kamu harus tidak jijik ketika melihat sesuatu yang kotor. Misalnya, saat kamu punya bayi, tiba-tiba menangis karena buang air besar. Atau muntah karena terlalu kenyang. Satu cara untuk melatih rasa tidak jijik adalah dengan rajin membantu membersihkan lingkungan saat kerja bakti. Misalnya, membersihkan selokan, dan sampah atau menolong asisten rumah tangga untuk memilah dan membuang sampah rumah tangga. Melatih rasa tidak jijik ini akan dirasakan manfaatnya ketika menjadi ibu nanti.

2.Kebiasaan tidak menghargai waktu

ilustrasi tidur dengan bayi (pexels.com/id-id/sarah-chai)

Waktu sebelum berumah tangga mungkin kamu tidak memperhatikan waktu. Bebas untuk begadang, atau pergi tidak memperhatikan waktu. Berbeda setelah berumah tangga dan punya anak. Waktu kamu sangat berharga setiap harinya dan harus pandai mengaturnya.

Dilansir Hopkins Medicine, seorang ibu mempunyai bayi sering mengalami kurang tidur. Jika kurang tidur akan sulit menjalankan aktivitas dan memengaruhi kesehatan.
Maka saat bayimu tertidur kamu juga ikut tidur. Hal ini untuk memulihkan kondisimu atau jika tidak dapat tidur, kamu dapat mengerjakan yang harus diselesaikan. Sehingga waktu tidak terbuang.

3.Saat membeli kebutuhan sendiri

ilustrasi belanja keperluan sendiri (pexels.com/id-id/gustavo-fring)

Setelah menjadi ibu keadaan akan berubah, salah satunya untuk membeli kebutuhan diri sendiri. Kebutuhan anak memang mau gak mau harus diprioritaskan. Kamu harus mulai hidup dengan skala prioritas yang jelas serta tidak menghambur-hambur uang. Misalnya, saat ingin membeli tas tapi susu bayimu hampir habis maka membeli susu lebih diutamakan. Manfaat yang akan didapatkan dengan lebih mendahulukan kebutuhan anak, di antaranya adanya ikatan batin dan emosional yang kuat karena anak merasa diperhatikan dan terpenuhi kebutuhannya.

4.Penampilanmu

ilustrasi penampilan yang simple (pexels.com/id-id/mart-production)

Meskipun sudah punya anak kecil, kamu tetap bisa tampil cantik dan glamor, kok! Kuncinya adalah menyesuaikan gaya berpakaian dan riasan dengan aktivitasmu yang lebih aktif karena harus mengasuh si kecil. Saat jalan-jalan bareng anak, pilihlah outfit yang simpel tapi tetap stylish, dan makeup yang praktis namun tetap bikin segar. Gak perlu takut kehilangan pesona glamormu, asalkan kamu pintar memilih gaya yang nyaman dan cocok untuk situasi. Jadi, jangan anggap glamor itu hanya milik masa muda sebelum punya anak, ya!

5. Ubah rasa malu bertanya

ilustrasi bertanya pada ibu (pexels.com/id-id/cliff-booth)

Seperti diketahui menjadi ibu adalah perjalanan panjang dan melelahkan. Namun, kamu gak sendiri, semua ibu juga merasakan. Yang membedakan hanya jam terbangnya. Sebagai ibu muda kamu harus banyak bertanya pada yang telah berpengalaman. Ibumu adalah orang terdekat yang dapat kamu minta pendapat, dan saran.

Mendengarkan anak yang menangis terus, atau menghadapi anak sakit, mungkin kamu merasa gagal dalam mengurusnya. Kalau hal tersebut terjadi, buang perasaan itu. Selalu ada cara untuk mengatasinya, ada suami, ibu, dan teman akan bersedia menolongmu.

6.Berkata kasar

ilustrasi berkata kasar (pexels.com/id-id/tima-miroshnichenko)

Menjadi seorang ibu harus lemah lembut baik dalam perkataan dan perbuatan. Karena apa yang lakukan akan oleh orang dekat anak, dia akan mencontoh . Biasanya anak akan mulai meniru apa yang dia lihat dan dengar mulai usia dini. Jadi penting merubah kelakuan yang tidak baik, aalah satunya berbicara kasar. Gak mau kan jika suatu saat nanti anakmu berbicara dan berkelakuan kasar, padamu.

Menjadi seorang ibu adalah dambaan setiap perempuan. Mempunyai anak dan suami, membuat hidup menjadi lebih sempurna dan lengkap. Dalam perjalanan menjadi ibu ada saat menjadi kecewa, gagal, dan sedih. Namun, jangan khawatir karena kamu telah memiliki yang jadi dambaan, yaitu anak. Hanya kamu butuh waktu untuk penyesuaian dan ekstra dalam sabar. Sabar dalam menghadapi tingkah polos anak yang membuat kepala mendidih. Ketahui dengan melakukan perubahan kebiasaan yang tidak baik akan menbuatmu seorang ibu yang baik di masa depan dan berdamai dengan keadaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
A  Nitha Nahfiah
EditorA Nitha Nahfiah
Follow Us