6 Tips Menghadapi Anak yang Takut Masuk Sekolah, Harus Tenang!

- Kecemasan anak saat masuk sekolah meningkat pada saat transisi atau perubahan, seperti memasuki taman kanak-kanak, SMP, atau sekolah baru.
- Mengalihkan perhatian anak dari stres yang terkait dengan sekolah diperlukan, misalnya dengan memberikan mainan atau buku favorit selama perjalanan ke sekolah.
- Orang tua harus mendengarkan dengan serius ketika anak mengungkapkan kekhawatirannya tentang sekolah dan membuka diri untuk membantu mereka menangani ketakutan tersebut.
Ketika anak mengalami ketakutan atau kecemasan saat tiba masuk sekolah, ini bisa menjadi tantangan besar bagi orang tua. Rachel Busman, PsyD, seorang psikolog klinis, dilansir Child Mind Institute, menyoroti bahwa kecemasan terhadap sekolah sering kali meningkat pada saat-saat transisi atau perubahan dalam kehidupan anak, seperti memasuki taman kanak-kanak, SMP, atau sekolah baru.
Faktor lain yang dapat memperburuk kecemasan anak, termasuk perubahan dalam lingkungan sosial mereka, seperti kehilangan teman baik atau memiliki guru yang berbeda dari sebelumnya. Dalam menghadapi tantangan ini, penting bagi orang tua untuk memiliki strategi yang tepat. Langsung saja simak beberapa tips menghadapi anak yang takut masuk sekolah melalui artikel berikut.
1. Berikan distraksi

Kadang-kadang, mengalihkan perhatian anak-anak dari stres yang terkait dengan sekolah juga diperlukan. Julie E., seorang ibu dari Singapura yang menulis di blog Adaptable Mama, dilansir Verywell Family, berbagi cerita bahwa ketika putrinya mulai menunjukkan tanda-tanda takut sekolah pada usia 18 bulan, metode pengalihan perhatian sangat membantu.
Ketika anak mengalami kecemasan atau ketakutan saat harus masuk sekolah, mengalihkan perhatiannya bisa membantu mengurangi stres yang dirasakan. Misalnya, selama perjalanan ke sekolah, orang tua bisa memberikan mainan atau buku favorit anak untuk menarik perhatiannya dari pikiran negatif tentang sekolah.
Orang tua juga bisa bersikap ceria dan bermain bersama anak agar suasana menjadi lebih menyenangkan. Selain itu, dukungan dari guru juga sangat penting. Jika guru menyambut anak dengan pelukan dan kenyamanan saat mereka tiba di sekolah, anak akan merasa lebih aman dan cenderung tidak fokus pada rasa takutnya.
2. Dengarkan keluhan mereka

Menghadapi anak yang takut masuk sekolah memerlukan pendekatan yang sensitif dan mendukung. Salah satunya adalah mendengarkan dengan serius ketika anak mengungkapkan kekhawatirannya.
Merespons dengan empati dan validasi terhadap perasaannya membantu anak merasa didengar dan dipahami, sehingga meningkatkan rasa aman mereka. Penting untuk menghindari meremehkan atau mengabaikan ketakutannya dan sebaliknya, membantu anak merencanakan strategi untuk mengatasi masalah yang mereka hadapi.
"Tidak perlu menghabiskan waktu lama untuk berbicara dengan anak," kata Rachel Busman, PsyD, seorang psikolog klinis yang berspesialisasi dalam kecemasan, dilansir Child Mind Institute.
"Misalnya, saat berada di mobil menuju toko untuk membeli ransel baru, orang tua bisa bertanya kepada anak, tentang materi apa saja yang akan dipelajarinya tahun ini. Di momen seperti ini, anak-anak cenderung lebih banyak bicara ketika mereka merasa tidak ada tekanan untuk berbicara secara panjang lebar," tambahnya.
3. Berikan reward pada anak

Memberikan insentif atau hadiah sebagai penghargaan atas pencapaian mereka dapat memberikan motivasi tambahan bagi anak. Misalnya, orang tua dapat menetapkan tujuan harian atau mingguan untuk anak, seperti hadir di sekolah setiap hari dan menawarkan hadiah jika anak berhasil mencapai tujuan tersebut.
Hadiah tersebut bisa berupa waktu berkualitas bersama keluarga, pergi ke tempat favorit mereka atau melakukan aktivitas yang mereka sukai. Hal ini tidak hanya memberikan anak sesuatu untuk dinantikan, tetapi juga menguatkan kepercayaan diri mereka karena mereka melihat bahwa mereka bisa mengatasi ketakutan mereka dan mendapatkan penghargaan atas usaha mereka.
4. Berbicara secara langsung dan jujur kepada anak

Penting bagi orang tua untuk membuka diri dan mengungkapkan kejujuran tentang situasi yang anak akan hadapi di sekolah. Misalnya, menjelaskan bahwa meskipun anak harus pergi ke sekolah, orang tua akan selalu ada untuk mendukung. Jelaskan pula pada anak bahwa kehadiran di sekolah adalah langkah penting untuk belajar dan tumbuh menjadi dewasa.
Dengan berbicara secara terbuka, anak merasa didengar dan dipahami, sehingga dapat mengurangi rasa ketakutan mereka. Selain itu, mengajukan pertanyaan yang memungkinkan anak untuk mengungkapkan perasaan mereka tentang apa yang mereka sukai dan tidak sukai di sekolah juga tak kalah penting.
Melalui cara ini, orang tua dapat membantu anak menangani ketakutan mereka dengan memfokuskan perhatian pada hal-hal positif. Dengan demikian, berbicara jujur dengan anak tidak hanya memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, tetapi juga membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan kesiapan dalam menghadapi tantangan sekolah.
"Untuk anak-anak prasekolah, saya pikir penting untuk memperlakukan anak seperti bagaimana siapa pun ingin diperlakukan dengan jujur kepada mereka. Misalnya, dengan jujur memberikan informasi yang sesuai dengan usia mereka dan kemudian fokus pada aspek positif dari pengalaman pergi ke sekolah.," kata Julie.
5. Libatkan anak dalam berbagai aktivitas sebelum memulai sekolah

Orang tua dapat membantu mengurangi stres anak yang takut untuk mausk ke sekolah dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan atau acara sebelum mereka mulai sekolah. Melibatkan anak dalam klub, pelajaran musik, atau olahraga memberi mereka kesempatan untuk bertemu teman baru dan membangun kepercayaan diri.
Ketika anak memulai hari pertama sekolah dengan teman yang sudah dikenal sebelumnya melalui kegiatan ini, mereka cenderung merasa lebih nyaman dan kurang stres. Strategi ini dapat membantu anak beradaptasi lebih baik dengan lingkungan sekolah dan mengurangi kecemasan mereka terhadap pengalaman baru tersebut.
6. Mendapatkan bantuan dari guru dan psikolog

Jika berbagai metode yang dicoba tidak berhasil membantu anak mengatasi ketakutannya, pertimbangkan melibatkan orang lain seperti guru atau psikolog. Guru memiliki peran penting dalam membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah yang mungkin dialami anak di lingkungan sekolah, seperti masalah bullying atau kesulitan belajar tertentu.
Di sisi lain, melibatkan psikolog anak yang berpengalaman dalam mengatasi kecemasan dapat memberikan pendekatan profesional dan terapi yang sesuai. Psikolog akan membantu anak untuk mengelola dan mengurangi ketakutan yang dialaminya melalui teknik-teknik kognitif dan perilaku yang efektif.
Kolaborasi antara guru dan psikolog dapat memberikan pendekatan yang komprehensif dalam menghadapi tantangan kecemasan sekolah anak, sehingga membantu mereka untuk merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi pengalaman sekolah dengan lebih baik.
Itulah tadi beberapa tips menghadapi anak yang takut masuk sekolah yang bisa orang tua terapkan ke anak. Melalui pendekatan yang sensitif dan proaktif, orang tua dapat membantu anak mengatasi ketakutan mereka terhadap sekolah dan membangun fondasi yang kokoh untuk pengalaman pendidikan yang positif dan bermakna.