Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Strategi Keluar dari Jebakan Sandwich Generation

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Gustavo Fring)
Intinya sih...
  • Susun rencana keuangan yang terperinci, termasuk anggaran bulanan untuk memastikan pengeluaran efektif.
  • Utamakan menabung dan berinvestasi untuk jangka panjang, serta melibatkan seluruh keluarga dalam perencanaan keuangan.
  • Pertimbangkan asuransi kesehatan, jiwa, pensiun, dan pendidikan sebagai perlindungan finansial yang penting.

Menjadi bagian dari sandwich generation bisa menjadi tantangan besar. Bagi kita yang terjebak dalam situasi ini, beban untuk memikul tanggung jawab ganda adalah sebuah keharusan yang seringkali tak bisa dielakkan. Tak hanya kebutuhan untuk merawat orang tua yang menua, kita juga dituntut untuk dapat membantu anggota keluarga lainnya yang sedang tumbuh, seperti saudara kandung misalnya.

Situasi ini seringkali membuat tekanan finansial bertambah karena keharusan untuk mengelola kebutuhan dua generasi sekaligus. Meski begitu, ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk keluar dari situasi ini, atau setidaknya meringankan sebagian beban yang dihadapi. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mencapai kestabilan finansial di tengah kondisi yang menuntut bagi para sandwich generation.

1. Rencanakan keuangan secara matang

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Vika Glitter)

Langkah pertama yang sangat penting adalah membuat rencana keuangan yang matang. Buatlah anggaran bulanan yang mencakup kebutuhan keluarga yang ditanggu, dan kebutuhan diri sendiri. Anggaran perlu dibuat dengan terperinci, agar setiap pos pengeluaran bisa diatur dengan lebih efektif. Dengan cara ini, kamu bisa melihat dengan jelas berapa banyak yang bisa dialokasikan untuk setiap kebutuhan tanpa merasa kewalahan.

Selain itu, sangat penting untuk memprioritaskan menabung dan berinvestasi untuk jangka panjang. Mulailah dengan membangun dana darurat yang bisa digunakan dalam keadaan mendesak. Setelah itu, pertimbangkan untuk mengamankan diri dengan asuransi dan investasi di instrumen yang aman seperti reksa dana atau saham. Dengan begitu, kamu tidak hanya mengandalkan penghasilan bulanan, tetapi juga membangun cadangan keuangan untuk masa depan.

2. Libatkan keluarga

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Pixabay)

Keterlibatan seluruh keluarga dalam merencanakan keuangan sangatlah penting. Ajak orang tua untuk berdiskusi secara terbuka mengenai kondisi keuangan mereka. Jika mereka masih memiliki sumber pendapatan, seperti pensiun atau tabungan, mintalah mereka untuk ikut berkontribusi dalam beberapa kebutuhan. Hal ini bisa meringankan beban yang kamu tanggung sekaligus memberi mereka kesempatan untuk mandiri.

Tidak hanya itu, libatkan juga anggota keluarga lain dalam diskusi tentang keuangan. Ajarkan mereka untuk menghargai uang sejak dini, mulai dari menabung hingga memahami bagaimana mengelola uang saku. Saat anggota keluarga yang lebih muda mulai tumbuh dewasa, dorong mereka untuk mencari sumber pendapatan sendiri, baik melalui pekerjaan paruh waktu atau usaha kecil-kecilan. Hal ini akan membantu mereka menjadi lebih mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung pada dukungan finansial dari orang lain.

3. Pertimbangkan asuransi dan perlindungan finansial

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ August de Richeliu)

Asuransi bisa menjadi alat perlindungan finansial yang sangat penting. Pastikan kamu dan keluargamu dilindungi dengan asuransi kesehatan, jiwa, dan pensiun. Asuransi kesehatan akan melindungi dari biaya medis yang seringkali tidak terduga, sementara asuransi jiwa bisa memastikan adanya perlindungan jika terjadi hal-hal tak terduga pada kepala keluarga.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk menambah perlindungan finansial melalui asuransi pendidikan untuk anak-anak. Hal ini akan membantu merencanakan biaya pendidikan mereka tanpa terlalu membebani keuangan di masa depan. Perlindungan yang komprehensif ini bisa membantu mengurangi tekanan finansial, terutama ketika dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak terduga.

4. Cari bantuan profesional

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Gustavo Fring)

Jika kamu merasa kesulitan mengelola keuangan di tengah tuntutan dari kedua generasi, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari perencana keuangan profesional. Mereka bisa membantu menyusun strategi yang lebih baik sesuai dengan kondisi finansialmu. Dengan saran dari ahli, kamu bisa menemukan cara untuk mengoptimalkan penghasilan, investasi, serta pengeluaran tanpa harus mengorbankan kebutuhan yang penting.

Bantuan profesional juga bisa memberi pandangan yang lebih objektif tentang keputusan keuangan yang sulit, seperti kapan sebaiknya melakukan investasi atau asuransi tambahan. Mereka bisa membantu menemukan solusi yang lebih efisien untuk keluar dari tekanan finansial yang berlebihan. Dengan bimbingan yang tepat, kamu bisa mengatur ulang strategi keuangan dengan lebih efektif.

5. Membangun kemandirian orang tua

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Cottonbro Studio)

Sebagai bagian dari sandwich generation, salah satu cara meringankan beban adalah dengan membangun kemandirian finansial orang tua. Dorong mereka untuk menjadi lebih mandiri, misalnya dengan menjual aset yang tidak terpakai atau memanfaatkan program pemerintah seperti bantuan sosial lansia yang disediakan oleh pemerintah. Hal ini bisa memberi mereka sumber pendapatan tambahan yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tanpa terlalu bergantung padamu.

Selain itu, penting untuk menjaga keseimbangan dalam merawat orang tua dengan tetap memberi mereka ruang untuk mandiri. Jangan ragu untuk melibatkan mereka dalam keputusan-keputusan finansial dan menghormati pendapat mereka. Dengan cara ini, tidak hanya kamu yang merasa lebih ringan, tetapi orang tua pun merasa lebih dihargai dan tidak sepenuhnya bergantung secara finansial kepada anak-anaknya, terlebih menciptakan perasaan yang tidak nyaman antara orang tua dengan anak.

6. Rencanakan pendidikan masa depan anak

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Elina Fairytale)

Pendidikan, merupakan salah satu prioritas utama untuk masa depan. Oleh karena itu, mulailah merencanakan biaya pendidikan sedini mungkin. Semakin awal kamu memulai, semakin besar kesempatan untuk mengumpulkan dana yang cukup. Produk investasi seperti tabungan pendidikan atau reksa dana bisa menjadi pilihan yang baik untuk memenuhi kebutuhan biaya pendidikan saudara kandung atau bahkan jika kamu sudah memiliki anak.

Ajarkan mereka untuk bertanggung jawab atas masa depan mereka sendiri. Dorong mereka untuk berpikir tentang karir atau bidang yang mereka minati, sehingga mereka bisa lebih mandiri dan siap menghadapi tantangan keuangan di masa depan. Dengan persiapan yang matang, kamu bisa memastikan bahwa kebutuhan pendidikan dapat terpenuhi tanpa mengorbankan kebutuhan lainnya.

7. Batasi bantuan finansial yang tidak urgen

Ilustrasi keluarga (pexels.com/ Emma Bauso)

Sering kali, kita merasa terbebani oleh permintaan bantuan finansial dari keluarga besar. Meski membantu keluarga adalah hal baik, sangat penting untuk menetapkan batasan. Batasi bantuan finansial yang tidak terlalu mendesak, terutama jika itu bisa mengganggu stabilitas keuanganmu sendiri. Fokuskan perhatian dan sumber daya untuk kebutuhan keluarga inti terlebih dahulu. Dengan menetapkan batasan yang jelas, kamu bisa lebih fokus pada kesejahteraan finansial jangka panjang keluargamu. Ini bukan berarti kamu tidak peduli dengan keluarga besar, tapi lebih kepada mengelola prioritas. Keputusan ini akan membantu menjaga kestabilan finansialmu, serta meminimalkan stres yang sering muncul dari tekanan eksternal.

Keluar dari tekanan sebagai bagian dari sandwich generation bukanlah hal yang instan, tetapi bisa dilakukan dengan perencanaan dan komitmen yang kuat. Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa secara bertahap meringankan beban keuangan yang menimpa dan membangun masa depan yang lebih stabil, baik untuk dirimu sendiri, orang tua, maupun anak-anak. Ingatlah bahwa setiap keputusan keuangan yang kamu ambil sekarang akan berdampak jangka panjang, jadi lakukan dengan hati-hati dan penuh pertimbangan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Robin Wijaya
EditorRobin Wijaya
Follow Us