Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Tips Menciptakan Quality Time Bareng Keluarga Besar saat Mudik

ilustrasi keluarga (pexels.com/Sir Lodi)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Sir Lodi)

Perjalanan mudik terbilang lebih menantang daripada jika kamu pulang kampung di hari biasa. Pasalnya, begitu banyak orang bergerak meninggalkan rantau di hari-hari yang berdekatan. Pun sering kali mudik dilakukan dalam kondisi kamu masih berpuasa.

Setelah usaha ekstra agar dirimu bisa tetap mudik tahun ini, jangan sampai kepulanganmu kurang berkesan. Waktu di kampung halaman yang cuma beberapa hari harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Bukan hanya untuk kepuasan pribadimu, melainkan juga bersama seluruh saudara.

Ciptakan waktu yang berkualitas bareng orangtua, kakak, adik, ipar, serta keponakan. Meski kalian cuma berkumpul dalam formasi lengkap sekali setahun bertepatan dengan Lebaran, keakraban masih dapat dibangun. Jangan terlalu sibuk dengan keluarga kecil masing-masing dan lakukan delapan tips berikut.

1. Pikniknya bareng, jangan setiap keluarga berpencar

ilustrasi keluarga (pexels.com/Catalina Carvajal Herrera)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Catalina Carvajal Herrera)

Mudik biasanya tak hanya diisi dengan bersilaturahmi dengan seluruh anggota keluarga. Kalau acara bermaaf-maafan selesai pada hari pertama, hari kedua dan seterusnya dapat diisi dengan berwisata. Mumpung libur lumayan panjang. Namun, pastikan kamu dan keluarga besar pergi bersama ke suatu tempat wisata.

Meski kalian terpisah mobil, tujuannya kudu sama. Jangan satu keluarga ke pantai, keluarga kedua ke kebun binatang, dan keluarga yang lain lagi ke wahana permainan indoor. Gak apa-apa setiap keluarga punya keinginan berbeda-beda. Tapi bukan berarti kalian pergi sendiri-sendiri. Bikin jadwal agar semua lokasi wisata sempat didatangi baik dalam sehari maupun beberapa hari ke depan.

2. Ada momen kumpul orangtua dan kumpul anak-anak

ilustrasi kumpul anak (pexels.com/Norma Mortenson)
ilustrasi kumpul anak (pexels.com/Norma Mortenson)

Secara garis besar tentu dengan kamu serta saudara-saudaramu mudik berarti sudah berkumpul. Hanya saja, jika semua orang bercampur malah bikin kedekatan lebih sulit dibangun. Anak-anak cenderung menempel pada orangtua masing-masing. Mereka perlu didorong supaya lebih akrab satu sama lain.

Buat sesi kumpul orangtua dan kumpul anak setidaknya beberapa jam dalam sehari. Misalnya, sambil menunggu jam makan siang anak-anak didorong untuk bermain bersama. Selagi para orangtua menemui tamu yang berdatangan ke rumah. Di malam hari selepas makan juga kembali anak-anak bermain bareng. Sementara kamu, saudara-saudaramu, plus orangtua mengobrol.

3. Ada pula momen 'tukeran anak'

ilustrasi digendong (pexels.com/Abandon)
ilustrasi digendong (pexels.com/Abandon)

Tentu saja 'tukeran anak' hanya kiasan. Maksudnya, setiap orangtua jangan hanya fokus ke anak sendiri. Saat dirimu hendak ke minimarket misalnya, ajak keponakan buat ikut. Sementara itu, anakmu membantu om atau tantenya di rumah. Dengan seakan-akan dirimu menjadi orangtua buat keponakan, kalian bakal lebih akrab.

Begitu pula anakmu tidak takut-takut lagi dengan om dan tantenya. Kalian semua bisa benar-benar membaur sebagai bagian dari sebuah keluarga besar. Kelak sampai keponakan dewasa pun akan tetap akrab denganmu. Demikian pula anak-anakmu setelah besar mau main dan menginap di rumah om atau tantenya.

4. Bikin game biar seru

ilustrasi bermain (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi bermain (pexels.com/Ron Lach)

Hanya mengobrol di rumah bisa bikin bosan. Apalagi untuk anak yang belum terlalu memahami topik yang dibicarakan. Kalau anak diberi pertanyaan yang itu-itu saja seperti tentang sekolah dan cita-cita juga bisa bosan. Orang dewasa pun dapat dengan mudah beralih ke gadget bila merasa bingung hendak melakukan apa lagi.

Selain berbincang, kalian bisa main game bareng. Tentu bukan permainan yang menggunakan gawai karena itu cenderung membuat kalian sibuk sendiri. Buat permainan yang melibatkan semua orang. Contohnya, tebak lagu, sambung pantun, atau seperti dalam lomba 17 Agustus. Kalian dapat mengikuti lomba balap karung dan memasukkan pensil ke dalam botol.

5. Makan wajib bareng dan menunya sama

ilustrasi menata meja makan (pexels.com/August de Richelieu)
ilustrasi menata meja makan (pexels.com/August de Richelieu)

Kalau sedang kumpul keluarga, jangan jajan sendiri-sendiri. Biasanya anak yang seleranya lebih sulit menyesuaikan dengan menu yang tersedia di rumah kakek dan neneknya. Akan tetapi, tugas orangtua ialah melatihnya biar tetap menyantap hidangan apa pun yang sudah disiapkan. Misalnya, di rumah kakek dan nenek sudah disiapkan opor dan rendang.

Namun, anak menginginkan ayam goreng tepung seperti yang biasa kalian beli di rumah. Meski gerainya juga ada di kampung halaman, gak usah dituruti. Jelaskan bahwa opor dan rendang tak kalah lezat. Keduanya hidangan asli Indonesia. Rugi jika anak tidak menyantapnya. Aturan makan makanan yang sama dengan keluarga besar harus sudah disampaikan berulang sejak sebelum kalian berangkat mudik.

6. Tidur ramai-ramai di ruang tengah atau ruang tamu

ilustrasi keluarga (pexels.com/Peace Alberto Iteriteka)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Peace Alberto Iteriteka)

Meski ada beberapa kamar di rumah orangtua atau mertuamu, sebaiknya semua orang tidur di ruang tengah atau ruang tamu. Tergantung mana yang lebih luas dari keduanya. Pindahkan kasur dan bantal di kamar ke satu ruangan. Tidak apa-apa kalian agak berimpitan terpenting rasa kebersamaan begitu kuat.

Kalian bakal mengetahui siapa saja yang mendengkur atau kentut dan menjadi bahan lelucon keesokan harinya. Jika kalian tidur di kamar masing-masing, tak ada bedanya dengan di rumah sendiri. Ada sekat-sekat yang memisahkan keluargamu dengan keluarga saudaramu.

7. Setiap hari bagi-bagi tugas rumah tangga

ilustrasi menyiapkan makanan (pexels.com/Angela Roma)
ilustrasi menyiapkan makanan (pexels.com/Angela Roma)

Tambah banyak penghuni di rumah, pekerjaan rumah tangga juga berlipat. Setiap hari ada tumpukan pakaian yang mesti dicuci. Sekalipun sudah ada mesin cuci di rumah orangtua, tetap harus ada orang yang memasukkan pakaian kotor. Juga nanti buat menjemur dan melipatnya.

Belum lagi tugas-tugas lain seperti memasak, merapikan kembali perlengkapan tidur di ruang tengah, dan sebagainya. Ajak semua anggota keluarga untuk bekerja sama termasuk anak-anak. Mereka bisa kalau sekadar membawa bantal ke kamar, melipat tikar dan selimut, atau membantu memasak.

8. Tutup dengan ajakan untuk saling mengunjungi rumah

ilustrasi keluarga (pexels.com/Murugan Ettiyan)
ilustrasi keluarga (pexels.com/Murugan Ettiyan)

Seseru-serunya mudik, akhirnya kalian harus kembali ke kota masing-masing. Anak-anak kudu bersiap sekolah lagi. Orang dewasa juga mesti segera masuk kerja. Tapi jangan asal kabur dari rumah orangtua atau mertua, ya. Tutup kebersamaan kalian dengan sikap yang tak kalah hangat dibandingkan kemarin-kemarin.

Ajak saudara-saudaramu untuk kapan-kapan datang dan menginap di rumahmu. Janjikan dirimu dan pasangan bakal menyambut penuh semangat. Kamu juga siap mengajak mereka jalan-jalan serta menikmati aneka kuliner khasnya. Pokoknya, mereka tinggal bilang jika hendak berkunjung.

Mudik setiap menjelang Lebaran jangan sampai kehilangan maknanya lantaran sudah otomatis dilakukan sebagai tradisi tahunan. Berkumpulnya seluruh anggota keluarga harus menjadi momen spesial yang mendekatkan kalian semua. Gunakan beberapa hari di kampung halaman untuk membangun quality time  bersama keluarga besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us