Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

9 Tips Mengatasi Stres untuk Working Mom, Tetap Waras Meski Sibuk Seharian!

ilustrasi working mom (pexels.com/anastasia shuraeva)

Menjadi ibu yang bekerja tentu bukan hal yang mudah. Di satu sisi, kamu harus profesional dan produktif di tempat kerja, di sisi lain, peran sebagai istri dan ibu tetap menunggu di rumah. Tak jarang, tekanan dari berbagai arah ini memicu stres yang menguras energi dan emosi.

Namun, penting untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mental sama pentingnya dengan menyelesaikan to-do list harian. Dengan strategi yang tepat, kamu tetap bisa menjalani hari-hari dengan lebih tenang dan seimbang. Yuk, simak 9 tips mengatasi stres untuk working mom agar tetap waras meski sibuk seharian!

1. Makan makanan sehat

ilustrasi makan makanan sehat (pexels.com/nathan cowley)

Apa yang kamu konsumsi setiap hari punya pengaruh besar terhadap tingkat stres dan energi tubuh. Makanan bernutrisi seperti sayuran hijau, buah-buahan, biji-bijian, dan protein tanpa lemak bisa bantu menstabilkan suasana hati dan meningkatkan fokus. Hindari terlalu sering mengandalkan kafein atau makanan cepat saji karena justru bisa memperburuk stres dalam jangka panjang.

Mengatur pola makan memang menantang saat jadwal padat, tapi bukan berarti mustahil. Mulailah dengan langkah kecil seperti membawa bekal sehat dari rumah atau memperbanyak minum air putih. Ingat, merawat tubuh juga bagian dari self-love, lho!

2. Luangkan waktu untuk berolahraga

ilustrasi berolahraga (pexels.com/elina fairytale)

Meski sibuk bekerja dan mengurus rumah, olahraga tetap penting untuk menjaga kesehatan mental dan fisik. Aktivitas fisik terbukti bisa melepaskan hormon endorfin yang membantu mengurangi stres dan meningkatkan suasana hati. Gak harus selalu ke gym, jalan kaki 10 menit atau ikut video workout singkat di rumah juga sudah cukup membantu.

Coba jadwalkan olahraga ringan minimal 3 kali seminggu agar tubuh tetap aktif dan bugar. Selain baik untuk kesehatan, ini juga jadi me time yang menyenangkan. Saat tubuh sehat, pikiran pun jadi lebih tenang dalam menghadapi rutinitas harian.

3. Luangkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi me time (pexels.com/taryn elliott)

Sebagai ibu yang bekerja, kamu mungkin sering merasa harus selalu produktif atau hadir untuk orang lain. Tapi jangan lupa, waktu untuk diri sendiri juga penting agar kamu tidak kehabisan energi emosional. Sekadar menikmati secangkir teh, membaca buku, atau menonton series favorit bisa jadi cara ampuh untuk recharge.

Meluangkan waktu untuk me time bukan berarti egois, melainkan bentuk self-care yang sehat. Ketika kamu merasa lebih tenang dan bahagia, kamu juga akan lebih siap menghadapi tantangan pekerjaan dan keluarga. Ingat, kamu juga butuh diprioritaskan.

4. Bantu anak belajar menghibur diri sendiri

ilustrasi membantu anak belajar menghibur diri sendiri (pexels.com/kaboompics)

Salah satu cara efektif mengurangi stres bagi working mom adalah dengan mengajarkan anak untuk bisa bermain atau menghibur diri sendiri. Ini bukan berarti kamu mengabaikan mereka, tapi memberi ruang agar anak tumbuh lebih mandiri dan kreatif. Permainan mandiri seperti menggambar, membaca buku, atau bermain peran bisa jadi pilihan yang menyenangkan.

Dengan anak yang terbiasa mengisi waktunya tanpa bergantung terus pada orang tua, kamu pun bisa punya jeda waktu untuk menyelesaikan pekerjaan atau sekadar menarik napas. Kunci utamanya adalah membangun rutinitas yang seimbang antara waktu bersama dan waktu mandiri. Anak bahagia, kamu pun tetap waras!

5. Belajar berkata “tidak” tanpa rasa bersalah

ilustrasi belajar mengatakan tidak (pexels.com/SHVETS production)

Sebagai ibu yang bekerja, kamu gak harus selalu berkata “iya” pada semua permintaan atau ekspektasi orang lain. Terlalu sering mengiyakan justru bisa bikin energi terkuras dan menambah tekanan yang nggak perlu. Mulailah belajar untuk menolak hal-hal yang memang bukan prioritas.

Menolak bukan berarti egois, tapi bentuk perlindungan terhadap kesehatan mental dan waktu pribadimu. Dengan berkata “tidak” pada hal yang nggak penting, kamu bisa lebih fokus pada hal yang benar-benar berarti. Ingat, kamu juga berhak punya batas.

6. Jangan ragu meminta bantuan

ilustrasi tidak ragu meminta bantuan (pexels.com/anastasiya gepp)

Menjadi working mom bukan berarti harus melakukan segalanya sendiri. Meminta bantuan pasangan, keluarga, atau bahkan layanan profesional bukan tanda kelemahan, tapi bentuk manajemen waktu dan energi yang bijak. Ingat, kamu juga manusia yang punya batas.

Delegasi tugas rumah atau tanggung jawab anak bisa membantumu tetap waras di tengah kesibukan. Dengan dukungan dari sekitar, kamu bisa lebih fokus dan tetap punya ruang untuk diri sendiri. Jadi, jangan sungkan untuk bilang, “Aku butuh bantuan.”

7. Jangan terlalu perfeksionis

ilustrasi jangan terlalu perfeksionis (pexels.com/ketut subiyanto)

Keinginan untuk menjadi ibu, pekerja, sekaligus istri yang sempurna bisa jadi jebakan batin yang melelahkan. Terlalu keras pada diri sendiri hanya akan menambah stres dan membuatmu cepat kelelahan. Padahal, tak apa jika ada hal yang tidak berjalan sesuai rencana.

Belajarlah untuk menerima ketidaksempurnaan sebagai bagian dari hidup. Fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, bukan pada detail kecil yang menguras energi. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan tetap produktif tanpa harus merasa kewalahan.

8. Biasakan bersyukur

ilustrasi bersyukur (pexels.com/gustavo fring)

Menemukan hal-hal kecil yang bisa disyukuri setiap hari dapat membantumu melihat sisi positif dari kehidupan yang sibuk. Meski hari terasa berat, selalu ada hal baik yang layak diapresiasi, seperti tawa anak, kopi hangat, atau waktu istirahat sejenak. Rutinitas bersyukur bisa menyeimbangkan emosi dan meredakan stres.

Kamu bisa mulai dengan menuliskan tiga hal yang kamu syukuri setiap malam sebelum tidur. Cara sederhana ini mampu membantumu merasa lebih tenang dan bahagia. Pikiran yang penuh syukur juga membuatmu lebih kuat menghadapi tantangan harian sebagai working mom.

9. Pertimbangkan untuk menjalani terapi

ilustrasi melakukan terapi (pexels.com/cottonbro studio)

Menjadi seorang ibu yang juga bekerja penuh waktu tentu bukan hal mudah. Jika kamu merasa kewalahan terus-menerus, tidak ada salahnya mempertimbangkan terapi sebagai ruang aman untuk berbicara dan mencari solusi. Terapi bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk menjaga kesehatan mental.

Bertemu dengan profesional dapat membantumu mengenali pola stres, mengatur emosi, dan menemukan strategi coping yang sesuai. Bahkan satu sesi terapi saja bisa memberimu sudut pandang baru. Jadi, jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu merasa membutuhkan.

Menjadi working mom memang penuh tantangan, tapi bukan berarti kamu harus menghadapinya sendirian. Dengan menerapkan langkah-langkah kecil yang konsisten, kamu bisa tetap waras dan bahagia menjalani hari-hari yang padat. Ingat, menjaga diri sendiri juga bagian penting dari merawat keluarga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ken Ameera
EditorKen Ameera
Follow Us