Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Aktivitas Simpel Tapi Ampuh Menguatkan Ikatan Keluarga

ilustrasi piknik bersama keluarga (pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Berdoa bersama setiap hari
    • Doa sederhana menciptakan rasa damai
    • Momen berdoa mempererat ikatan batin
    • Makan bersama tanpa gadget
      • Mendengar, menghargai, dan terhubung emosional
      • Momen makan mengajarkan disiplin dan rasa memiliki
      • Mengatur waktu untuk liburan bersama
        • Kebersamaan yang terjalin selama liburan
        • Kesempatan membangun kenangan yang memperkuat rasa saling memiliki

Keluarga adalah tempat pulang yang paling nyata setelah menghabiskan seharian di luar ruamh. Di tengah kesibukan masing-masing, sering kali kita lupa bahwa kebersamaan tidak selalu menuntut hal besar. Justru, hubungan yang hangat bisa tumbuh dari hal-hal kecil yang dikerjakan bersama secara konsisten.

Aktivitas sederhana seperti duduk bersama saat makan atau membaca buku bisa membuka ruang komunikasi yang sebelumnya tertutup. Kebiasaan-kebiasaan ini, jika dilakukan dengan niat dan rutin, bukan hanya mempererat hubungan, tapi juga menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi semua anggota keluarga.

1. Berdoa bersama setiap hari

ilustrasi berdoa bersama (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Berdoa bersama adalah cara yang tulus untuk saling mendoakan dan menunjukkan kepedulian satu sama lain. Aktivitas ini bisa menjadi ruang refleksi yang mempertemukan setiap anggota keluarga dalam harapan dan syukur yang sama. Tidak harus panjang atau rumit, doa yang sederhana pun bisa menciptakan rasa damai dan kebersamaan yang kuat.

Kebiasaan ini juga menjadi pengingat bahwa dalam suka maupun duka, keluarga saling menopang lewat doa. Momen berdoa bersama sebelum tidur atau setelah makan bisa menjadi waktu sunyi yang menenangkan sekaligus mempererat ikatan batin di antara semua anggota keluarga.

2. Makan bersama tanpa gangguan gadget

ilustrasi sarapan bersama keluarga (pexels.com/August de Richelieu)

Makan bersama adalah kebiasaan yang terdengar sepele, tapi punya dampak besar bagi keharmonisan keluarga. Saat duduk melingkar di meja makan tanpa distraksi, kita belajar mendengar, menghargai, dan terhubung secara emosional dengan satu sama lain. Obrolan ringan yang terjadi selama makan bisa menjadi jembatan untuk mengenal isi hati setiap anggota keluarga.

Menghadirkan momen makan bersama secara rutin juga mengajarkan disiplin dan rasa memiliki. Anak-anak jadi terbiasa berbagi cerita, sementara orang tua bisa memberi perhatian yang utuh tanpa gangguan layar. Dengan demikian, waktu yang dihabiskan bersama akan jadi lebih berarti. Suasana makan pun terasa lebih hangat dan menyenangkan.

3. Mengatur waktu untuk liburan bersama

ilustrasi liburan keluarga (pexels.com/Danik Prihodko)
ilustrasi liburan keluarga (pexels.com/Danik Prihodko)

Liburan bersama tidak harus selalu mahal atau jauh. Sesekali menginap di rumah saudara, jalan-jalan ke taman kota, atau sekadar piknik sederhana di halaman belakang bisa jadi pilihan yang menyenangkan. Yang terpenting bukan destinasi, tapi kebersamaan yang terjalin selama momen itu berlangsung.

Dengan menghabiskan liburan bersama, anggota keluarga bisa melihat sisi lain dari satu sama lain yang mungkin tidak terlihat di keseharian. Ada tawa, cerita spontan, dan momen-momen kecil yang bisa dikenang dalam jangka panjang. Liburan menjadi kesempatan untuk membangun kenangan yang memperkuat rasa saling memiliki.

4. Menjadwalkan waktu membaca buku bersama

ilustrasi baca buku bersama (pexels.com/cottonbro studio)

Membaca buku bersama bisa menjadi kegiatan yang menenangkan sekaligus mempererat ikatan dalam keluarga. Bisa dimulai dari membacakan cerita anak sebelum tidur, hingga diskusi ringan tentang buku yang sedang dibaca masing-masing. Aktivitas ini membuka ruang dialog dan merangsang imajinasi serta empati.

Selain itu, membaca bersama juga membantu menumbuhkan budaya literasi di rumah. Anak-anak yang melihat orang tuanya membaca akan lebih mudah menumbuhkan minat baca mereka sendiri. Saat dilakukan bersama, kegiatan ini tidak hanya memperkaya pikiran, tapi juga menghadirkan rasa dekat yang alami dan menyenangkan.

5. Meluangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati

ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi ngobrol dengan orangtua (pexels.com/Julia M Cameron)

Kebiasaan saling terbuka dalam keluarga bukan sesuatu yang hadir secara instan. Perlu dibiasakan dengan menyediakan waktu khusus untuk mendengarkan dan menyampaikan perasaan tanpa menghakimi. Momen seperti ini bisa dilakukan saat malam hari sebelum tidur atau saat sedang santai di akhir pekan.

Dengan membiasakan percakapan yang jujur dan tulus, anggota keluarga jadi merasa didengar dan dihargai. Hal ini akan memperkuat rasa saling percaya dan membuat rumah terasa lebih hangat. Hubungan yang baik pun tumbuh dari kemampuan untuk saling memahami tanpa merasa takut dihakimi.

Kebersamaan dalam keluarga sebenarnya tidak perlu dicari jauh-jauh. Hal-hal sederhana yang dilakukan bersama dengan konsisten bisa menjadi dasar yang kuat untuk hubungan yang harmonis. Mulailah menyisihkan waktu untuk melakukan kebiasaan-kebiasaan kecil ini agar hubungan dalam keluarga makin hangat dan bermakna.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us