Ringkih, kurang elok, dan mudah rusak adalah tiga kata yang sering disematkan pada lampu lampion. Gak salah kok, umumya lampion memang dibuat dari beberapa jenis kertas. Seperti rice paper atau bisa pakai serat pohon mulberry. Namun, untuk kebutuhan dekorasi ruangan, kini sudah banyak produsen yang memodifikasi lampion dengan bahan yang jauh lebih kuat dan tahan banting.
Berikut beberapa bukti keanggunan lampu lampion saat dipasang di dalam maupun luar ruangan. Siap-siap takjub.
Dengan kaki logam, lampion bisa berdiri sendiri di sudut ruangan. Cukup dengan warna putih gading alami, tanpa perlu lukisan atau detail ornamen, lampion sudah mencuri perhatian dan jadi focal point di ruangan.
Lewat karyanya yang dinamai Formakami ini, Jaime Hayon sebenarnya tidak banyak mengubah bentuk umum lampion. Ia juga masih menggunakan kap berbahan rice paper dengan rangka kayu oak yang dicat hitam pekat. Dari segi bentuk, selain menambahkan sekat berupa ring, ia membuat kap lampunya terbuka di bagian bawah. Hal ini membuat cakupan cahaya lebih lebar dibanding desain lampion konvensional.
Lampu lampion karya Anderssen dan Voll ini diproduksi oleh salah satu toko retail perabot asal Denmark. Bentuknya gak jauh beda dengan lampion pada umumnya yang mirip sarang lebah dengan detail lipatan horizontal yang simetris. Namun, mereka membuatnya dalam berbagai ukuran, termasuk ukuran mini.
Dengan begitu, lampu bisa diletakkan di meja nakas atau bahkan rak buku yang sempit seperti ini. Bahannya pun sudah bukan kertas, melainkan kaca opal.
Jika ukurannya sebesar ini, cocoklah jika lampu lampion dinobatkan sebagai lampu utama di kamar. Saat beli, perhatikan cara membersihkannya, ya. Agar tetap awet biasanya lampu lampion berbahan kertas cukup dilap dengan kain kering saja perlahan-lahan.
Lampu meja karya sebuah rumah studio asal Basque, Spanyol ini mengambil inspirasi dari hewan-hewan cephalopoda yang cangkangnya elegan dan kuat. Mereka bahkan menggunakan polylactic acid (PLA), sejenis plastik yang diekstrak dari tanaman sehingga ramah lingkungan dan tidak beracun. Pilih bohlam kuning, pas untuk lampu baca di area tempat tidur.
Lampu karya desainer Miguel Mila ini terinspirasi dari kap lampu bulat yang ia temukan di jalan. Ia kemudian terpikir untuk memberinya rangka kayu agar mudah dibawa seperti lampu minyak.
Lampu lampion Cesta karyanya telah diproduksi dalam beragam tipe. Salah satu yang paling populer adalah tipe lampu yang dilengkapi gantungan dari tali kulit atau kayu agar bisa dibawa atau dipindah dengan mudah.
Lampu Maija karya Ilmari Tapiovaara ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1955. tak heran kalau desainnya klasik, tetapi timeless. Meski terlihat seperti lampion kertas lipat, sebenarnya lampu ini terbuat dari metal disc yang disusun vertikal. Ukurannya lumayan besar, jadi bisa diletakkan saja di lantai. Diletakkan di atas meja pun gak dilarang, kok.
Tak hanya bentuk kubahnya yang indah, lampu karya desainer Achille dan Pier Giacomo Castiglioni ini berbahan unik. Rangkanya dari baja, sementara kap transparannya dibuat dari kain yang dilapisi resin sehingga lebih kuat dan keras. Lampu ini dipasang di mana saja sih bakal selalu mengundang perhatian. Apalagi jika diletakkan di sekitar barang yang warnanya kontras dengan warna putih bersihnya.
Lampu ini mungkin sering kita lihat di bangunan-bangunan bertemakan Jepang modern. Ternyata lampu Nagoya ini didesain oleh Ferran Freixa Jové. Bahannya dari barisan poplar wood, jenis kayu yang ringan dan mudah dibentuk.
Pertama kali dipopulerkan tahun 60an, sampai sekarang lampu Nagoya masih jadi incaran orang. Apalagi dengan merebaknya tren desain mid-century dan modern Japanese. Banyak yang mencoba versi DIY lampu ini dengan menggunakan bamboo mat.
Lampu Jaima didesain Joan Gaspar yang terinspirasi oleh tenda-tenda suku nomaden Bedouin di Afrika Utara. Ia menggunakan bahan kain PVC yang kuat, tak mudah kotor, dan bisa dicuci. Diikatkan pada rangka logam yang sudah melalui proses lacqueered atau pelapisan warna serta varnish. Jadi, aman diletakkan di luar ruangan.
Seiring bergulirnya waktu, lampu lampion pun berevolusi. Dari bahan kertas sampai kaca dan kayu pun dibuat untuk memenuhi kebutuhan konsumen.