Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Oleh Orangtua Tiri, Perhatikan!

Ketika menjadi orangtua tiri dalam sebuah keluarga, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Terdapat sejumlah perilaku yang harus dihindari agar hubungan dalam keluarga tetap harmonis dan sehat.
Untuk menciptakan keharmonisan dalam keluarga tiri, penting untuk memahami batasan-batasan yang ada dan menghindari tindakan yang dapat merusak hubungan dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan. Berikut ini beberapa hal yang tidak boleh dilakukan orangtua tiri di dalam keluarga.
1. Coba menggantikan tempat orangtua biologis

Sebagai orangtua tiri, ada beberapa hal yang sangat penting untuk dihindari dalam dinamika keluarga. Salah satunya adalah mencoba menggantikan peran orangtua biologis anak. Apa pun penyebab pernikahan ulang tersebut, baik itu karena perceraian, putus cinta, atau kematian, menghormati hubungan anak dengan orangtua mereka yang lain adalah hal yang tak terbantahkan.
Derek Randel, seorang ahli pengasuhan dan pelatih keluarga, dilansir Parents, menjelaskan, bila menuntut atau bahkan meminta agar anak memanggil "Mama" atau "Papa" adalah perilaku yang sebaiknya dihindari. Ini bisa menciptakan ketegangan dalam keluarga dan mengganggu hubungan yang seharusnya saling menghormati.
Sebaiknya, berusaha untuk menjadi figur tambahan yang memberikan dukungan, cinta, dan perhatian kepada anak-anak tanpa berusaha menggantikan peran orangtua kandung. Fokuslah membangun lingkungan yang menghargai semua anggota keluarga, serta mendukung hubungan positif antara anak-anak dengan kedua orangtua mereka.
2. Mengambil posisi otoritas

Penting untuk memahami bahwa mengasumsikan posisi otoritas secara otomatis dalam keluarga baru dapat menimbulkan tantangan, terutama dengan anak-anak usia sekolah dan remaja. Mengharapkan anak-anak untuk langsung menerima otoritas tanpa membangun hubungan yang kuat atau memberi mereka ruang untuk berbicara dapat berdampak negatif pada hubungan keluarga dan kesejahteraan emosional anak-anak.
Gaya pengasuhan otoriter cenderung tidak efektif, dapat menyebabkan kecemasan dan depresi pada anak-anak. Sebagai gantinya, orangtua tiri perlu membangun hubungan yang baik dengan anak-anak, membangun komunikasi yang terbuka, dan memberikan dukungan emosional yang diperlukan tanpa memaksakan otoritas secara paksa.
"Orangtua tiri baru mengambil langkah dengan hati-hati, bukan sebagai sosok yang memberikan disiplin, melainkan sebagai teman yang mendukung bagi anak dan sebagai sumber dukungan bagi pasangan," jelas JoAnne Pedro-Carroll, Ph.D., seorang psikolog klinis dan penulis, dilansir Parents.
3. Melakukan hukuman fisik

Penting untuk diingat, bahwa memberikan hukuman fisik kepada anak-anak tidak boleh dilakukan. Dilansir Parents, JoAnne Pedro-Carroll, seorang psikolog klinis, menegaskan agar hindari melakukan tindakan fisik seperti memukul atau menggunakan kata-kata kasar terhadap anak-anak tiri. Ini dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental, perilaku yang tidak pantas, dan bahkan kriminalitas di masa depan.
"American Academy of Pediatrics tidak mendukung pemukulan, karena tidak efektif dalam jangka panjang dapat merugikan harga diri seorang anak, serta dapat menyebabkan cedera fisik," kata William Coleman, M.D., seorang dokter anak dari Center for Development and Learning di University of North Carolina, dilansir laman yang sama.
Tindakan semacam ini tidak hanya dapat menyebabkan trauma emosional pada anak-anak, tetapi juga dapat merusak hubungan kepercayaan dan rasa hormat dalam keluarga baru. Sebagai gantinya, orangtua tiri harus mencari cara yang lebih positif dan efektif untuk mendisiplinkan anak-anak. Coba gunakan pendekatan komunikatif dan pembinaan yang membangun hubungan yang sehat dan penuh kepercayaan.
4. Mengganggu diskusi Co-Parenting

Orangtua tiri seharusnya tidak mencampuri atau ikut campur dalam diskusi tentang pengasuhan anak antara pasangan mereka dan mantan pasangan mereka. Meskipun mungkin terasa sulit untuk menahan diri, hal ini penting untuk menghindari konflik yang tidak perlu dan menjaga hubungan yang baik antara semua pihak yang terlibat.
Orangtua tiri sebaiknya memberikan masukan atau saran kepada pasangan mereka secara pribadi, bukan selama percakapan dengan mantan pasangan mereka. Selain itu, penting untuk membangun hubungan yang positif dengan mantan pasangan untuk mencegah timbulnya masalah yang tidak diinginkan.
5. Mencampuri konflik antara anak-anak dan orangtua kandung

Sebaiknya, orangtua tiri tidak mencampuri konflik antara anak-anak dan orangtua kandung mereka. Sebaliknya, biarkan anak-anak dan pasangan menyelesaikan masalah mereka sendiri. Ini penting untuk menjaga hubungan yang baik di dalam keluarga, karena campur tangan orangtua tiri dapat membuat anak-anak merasa tidak nyaman dan bahkan menimbulkan perasaan tidak suka terhadap orangtua tiri.
Selain itu, campur tangan tersebut dapat menghalangi anak-anak dan pasangan mereka belajar cara mengatasi masalah sendiri, yang pada akhirnya bisa merusak hubungan di dalam keluarga. Sebagai gantinya, orangtua tiri memberikan dukungan bagi pasangan mereka dan memberikan masukan hanya jika diminta, serta menghormati batas privasi dan hubungan di dalam keluarga baru mereka.
6. Mencoba untuk bertentangan atau menentang keputusan orangtua kandung

Orangtua tiri sebaiknya tidak mencoba untuk bertentangan atau menentang keputusan orangtua lain yang dulunya menjadi pasangan mereka, dalam hal apapun. Meskipun ada kemungkinan perbedaan aturan dan harapan antara rumah orangtua tiri dan rumah mantan pasangan mereka, hal ini harus dihargai dan diterima dengan bijaksana.
Melawan keinginan mantan pasangan dengan cara mencoba mengganti aturan atau menciptakan konflik hanya akan menyulitkan proses berbagi tanggung jawab dalam mendidik anak. Sebagai gantinya, orangtua tiri perlu mencoba untuk memahami posisi dan keputusan mantan pasangan, serta menjaga komunikasi terbuka dengan pasangan mereka untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang dewasa dan kooperatif.
7. Mencela mantan pasangan

Mencela mantan pasangan di depan anak-anak atau membiarkan mereka mendengar komentar negatif tentang mantan pasangan adalah perilaku yang tidak pantas, karena dapat menyakiti perasaan anak-anak dan membuat mereka merasa terganggu. Anak-anak bisa merasa terancam atau terkena dampak negatif secara emosional jika mereka merasa orangtua tiri mencela salah satu orangtua mereka.
Sebagai alternatif, orangtua tiri sebaiknya menjadi pendengar yang baik bagi pasangan atau anak tiri jika mereka membutuhkan tempat untuk mengeluarkan kekesalan, tanpa ikut serta dalam mencela. Lebih baik lagi jika orangtua tiri dapat membantu mengendalikan konflik antara pasangan mereka dan mantan pasangan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kehidupan keluarga secara keseluruhan.
8. Memprioritaskan keinginan di atas kebutuhan anak-anak

Anak-anak sering merasa cemas bahwa kedatangan pasangan baru orangtua akan mengurangi perhatian dan kasih sayang yang mereka terima. Jika orangtua tiri mendorong pasangan mereka untuk mengabaikan kebutuhan anak-anak demi memenuhi keinginan mereka sendiri, ini dapat menyebabkan anak-anak merasa tidak dihargai dan bahkan menciptakan perasaan marah dan kebencian yang tidak adil.
Orangtua tiri harus memahami bahwa hubungan yang kuat antara orangtua dan anak sangat penting, serta kehadiran pasangan baru tidak boleh menggantikan hubungan tersebut. Jika orangtua tiri tidak memahami pentingnya hubungan tersebut, masalah dalam keluarga dan antara pasangan dapat timbul.
Demikianlah hal-hal yang semestinya tidak dilakukan oleh orangtua tiri di dalam keluarga baru mereka. Dalam mengemban peran sebagai orangtua tiri dalam keluarga, penting untuk diingat bahwa ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan demi menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis.