Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Bentuk Kasih Sayang Orangtua ke Anak yang Keliru, Jangan Salah!

ilustrasi kasih sayang ayah ke anak perempuan (freepik.com/freepik)
ilustrasi kasih sayang ayah ke anak perempuan (freepik.com/freepik)

Kasih sayang orangtua adalah aspek penting dalam perkembangan anak. Kasih sayang ini dapat memengaruhi kehidupan anak, seperti perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka. Namun, terkadang orangtua bisa keliru dalam mengekspresikan kasih sayang kepada anak-anak mereka. 

Bentuk kasih sayang orangtua yang keliru ini dapat membuat anak ketergantungan, kurang mandiri, dan kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan. Apa saja itu?

1. Memberikan materi secara berlebihan

ilustrasi anak perempuan belanja (freepik.com/serhii_bobyk)
ilustrasi anak perempuan belanja (freepik.com/serhii_bobyk)

Sebagian orangtua senang memberikan reward kepada anak, seperti mainan, pakaian, sepatu, dan sebagainya. Walaupun hal ini wajar, jika berlebihan akan membuat anak manja. Ketika orangtua terlalu fokus pada membelikan barang-barang mewah atau mahal kepada anak tanpa memberi tahu esensi di baliknya, anak akan mengira bahwa kebahagiaan itu hanya berkaitan dengan material.

Selain itu, ini akan memengaruhi karakter anak. Mereka menjadi pribadi yang tidak memaknai kerja keras dan usaha, karena segalanya tersedia dengan mudah. Anak cenderung materialistis dan senang menghamburkan uang. 

2. Membiarkan anak berbuat sesuka hati

ilustrasi anak berlarian di dalam rumah (freepik.com/freepik)
ilustrasi anak berlarian di dalam rumah (freepik.com/freepik)

Meskipun memberikan kebebasan kepada anak adalah hal yang baik, terlalu banyak kebebasan tanpa batasan yang jelas dapat menyebabkan masalah perilaku dan tanggung jawab. Ketika anak dibiarkan berbuat sesuka hati tanpa diajarkan pentingnya kedisiplinan, mereka mungkin menjadi sulit dikendalikan dan tidak memahami konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. 

Tidak hanya itu, orangtua yang terlalu lembut dan tidak tegas dalam memberikan aturan dan batasan dapat menghambat kemandirian anak. Padahal, kemandirian adalah bekal untuk anak berkembang menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk menetapkan batasan yang sehat dan mengajarkan kedisiplinan pada anak. 

3. Membela anak ketika salah atau gagal

ilustrasi anak manja dengan ayahnya (freepik.com/freepik)
ilustrasi anak manja dengan ayahnya (freepik.com/freepik)

Memang sudah naluriah bagi orangtua untuk melindungi anak dari rasa sakit atau pahitnya kekecewaan. Akan tetapi, membela anak ketika salah atau gagal dapat menghambat perkembangan anak. Jika anak tidak mengalami konsekuensi dari kesalahan atau kegagalan mereka, mereka tidak akan belajar dari pengalaman tersebut. 

Anak-anak perlu memahami bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, entah itu konsekuensi positif atau negatif. Ketika terlalu sering dibela, anak mungkin tidak merasa perlu untuk bertanggung jawab atau mengambil inisiatif karena mengira orangtua akan menyelamatkan mereka. Dengan memberikan dukungan emosional dan bimbingan, orangtua bisa membantu anak mereka siap menghadapi konsekuensi kesalahan dan kegagalan.

4. Berekspektasi tinggi pada pencapaian anak

ilustrasi anak dipaksa belajar (freepik.com/freepik)
ilustrasi anak dipaksa belajar (freepik.com/freepik)

Terkadang, orangtua mungkin berpikir bahwa mereka peduli dengan anaknya jika berekspektasi tinggi pada pencapaian anak. Mereka mungkin mengira bahwa apa yang dilakukan adalah untuk kebaikan anak. Nyatanya, hal itu justru memberikan tekanan pada anak. Anak bisa stres, cemas, dan tidak berdaya jika tidak dapat memenuhi harapan orangtua mereka.

Hal ini tentu dapat menghambat anak mengejar minat dan impian mereka. Anak-anak akan merasa terjebak dalam perjuangan untuk memenuhi ekspektasi orangtuanya, daripada mengejar apa yang mereka inginkan. Jika terlalu sering dilakukan, anak merasa tidak memiliki kontrol atas hidupnya, sehingga membuat anak kehilangan kepercayaan diri.

Dalam menjalankan peran sebagai orangtua, penting untuk memahami bahwa kasih sayang yang bijak adalah kunci untuk membantu anak tumbuh dan berkembang. Kasih sayang orangtua ke anak sangat penting, tetapi bisa menghambat perkembangan anak jika hal itu dilakukan dengan keliru dan tidak bijak. Orangtua sebaiknya memahami bahwa tidak semua kasih sayang berupa hal yang menyenangkan. Dengan melatih anak untuk disiplin, membimbing ketika salah atau gagal, dan memberikan kebebasan berkembang, dapat membuat mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan mandiri. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us