Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kelebihan Orangtua Ekstrovert dan Introvert, Saling Melengkapi!

ilustrasi anak yang mempunyai orang tua ekstrovert dan introvert (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi anak yang mempunyai orang tua ekstrovert dan introvert (pexels.com/Elina Fairytale)

Berbicara tentang menjadi orangtua, baik introvert maupun ekstrovert mempunyai keunggulan dan karakteristik yang berbeda. Pembahasan karakter orang mana yang paling baik di antara keduanya sering kali dibahas. Padahal, baik introvert dan ekstrovert memberikan manfaat yang baik bagi perkembangan anak, lho.

Kamu bisa melihat kelebihan orangtua intovert dan ekstrovet dalam mendidik anak mereka. Simak uraiannya berikut! 

1. Anak memiliki kemampuan sosial yang seimbang

ilustrasi anak yang memiliki kemampuan sosial yang bagus (pexels.com/Katerina Holmes)
ilustrasi anak yang memiliki kemampuan sosial yang bagus (pexels.com/Katerina Holmes)

Orangtua ekstrovert cenderung mempunyai kemampuan sosial yang kuat. Bisa dibilang, dia lebih mudah berinteraksi dengan orang lain. Hal ini tentu menjadi contoh positif bagi anak dalam mengembangkan keterampilan sosialnya. 

Sedangkan, orangtua introvert lebih  sabar dalam mendengarkan dan hati-hati ketika berucap. Anak yang dibimbing oleh orangtua introvert dan ekstrovert akan lebih mudah bicara sekaligus mendengarkan orang lain.

2. Anak memiliki kepribadian yang keren

ilustrasi anak dengan kepribadian yang keren (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi anak dengan kepribadian yang keren (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Anak yang didik oleh pasangan introvert dan ekstrovert biasanya memiliki kepribadian yang keren, lho. Introvert fokus pada satu hal dan tidak suka mengulur-ulur waktu. Dari karakter ini, anak jadi belajar untuk disiplin. 

Sedangkan orangtua ekstrovert akan mengajak anak untuk menjelajahi berbagai hal bersamaan supaya anak bisa mempunyai pengalaman yang banyak. Menggabungkan kelebihan kedua kepribadian ini tentu sangat menyenangkan untuk anak, ya.

3. Tercipta keseimbangan dalam rumah tangga

ilustrasi anak yang mempunyai orang tua ekstrovert dan introvert (pexels.com/Elina Fairytale)
ilustrasi anak yang mempunyai orang tua ekstrovert dan introvert (pexels.com/Elina Fairytale)

Keseimbangan energi di antara kedua orangtua tentu dapat membuat keharmonisan di dalam rumah. Bayangkan saja, ketika ekstrovert meluapkan emosinya, pasangannya yang introvert akan mendengarkan dengan sabar.

Sedangkan, ketika introvert memberikan saran, ekstrovert akan mendengarkan sepenuh hati. Hal ini tentu dilihat anak sehingga dia paham kapan harus mendengarkan dan kapan waktunya berpendapat. Anak jadi pribadi yang hebat, kan?

4. Mempunyai kreativitas yang tinggi dan berani

ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi anak menggambar (pexels.com/Yan Krukau)

Orangtua introvert dikenal mempunyai kreativitas yang kuat. Karena hal ini, anak akan nyaman diajak untuk berjalan-jalan di dunia penuh imajinasi. Sayangnya, tak jarang seorang introvert hanya memendam ide briliannya karena tidak ingin dilihat orang banyak.

Sebaliknya, seorang ekstrovert berani memperlihatkan kemampuannya di depan orang banyak. Nah, jika introvert dan ekstrovert mendidik anak mereka dengan baik, bukan hal mustahil jika nantinya sang anak menjadi orang yang kreatif dan berani. Keren, ya!

5. Anak lebih memahami karakter orang lain

ilustrasi anak yang memahami karakter orang lain (pexels.com/Thư Tiêu)
ilustrasi anak yang memahami karakter orang lain (pexels.com/Thư Tiêu)

Setelah tadi memperlihatkan keunggulan orangtua introvert dan ekstrovert, kini saatnya melihat kelemahan masing-masing. Dalam hal mengasuh anak, introvert lebih nyaman menyendiri sehingga lebih menyukai aktivitas di dalam rumah saat bersama anak. Mungkin saja, anak merasa bosan jika harus berada di rumah setiap saat. Sedangkan, ekstrovert lebih nyaman bersosialisasi di luar dan mengajak anak untuk lebih berinteraksi sosial. Tapi, jika dilakukan setiap saat tentu sangat melelahkan, kan?

Karakter orangtua yang berbeda, anak jadi lebih memahami lebih banyak tipikal orang dibandingkan dengan anak dari orangtua dengan karakter yang sama. Setidaknya, anak memahami karakter introvert dan ekstrovert dari orang tuanya. Setuju?
Idealnya, anak bisa menggabungkan kelebihan-kelebihan dari kedua tipe kepribadian orangtuanya. Bukan hanya itu, anak juga mengerti tentang kelemahan introvert dan ekstrovert. Dengan begitu, anak jadi mempunyai contoh yang seimbang cara menghadapi hubungan dengan orang lain dan menyelesaikan masalah dari orangtua mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fajar Laksmita
EditorFajar Laksmita
Follow Us