Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

#MahakaryaAyahIbu: Takdir Allah Tidak Pernah Salah

kompasiana.com
kompasiana.com

Artikel ini merupakan karya tulis peserta kompetisi storyline "Mahakarya untuk Ayah dan Ibu" yang diselenggarakan oleh IDNtimes dan Semen Gresik. 


Aku dibesarkan dikeluarga yang memiliki latar belakang Sarjana Hukum. Ayah dan Ibuku adalah Jaksa Fungsional. Sejenak, pasti orang-orang berfikir aku akan dituntun untuk mengikuti karir Ayah dan Ibuku, ya itu benar, namun sayangnya aku tidak menginginkan untuk menjadi Jaksa seperti Ayah dan Ibuku. 

Sejak aku kecil aku bercita-cita menjadi seorang dokter. Aku yakin aku memiliki semua kemampuan untuk menjadi seorang dokter, saat aku SMA aku mendapatkan nilai yang memuaskan dengan rata-rata nilai 8,5. Guru BK ku juga yakin bahwa aku akan masuk kedokteran di salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Purwokerto, namun aku tidak mendengarkan nasihat dari guru BK ku saat itu, aku tidak memilih PTN yang disarankan oleh guru BK ku, aku lebih memilih untuk mendaftar di Universitas Indonesia, dan takdir berkata lain, aku tidak diterima di Fakultas Kedokteran UI. Sedih, satu kata itu yang ada di benakku, begitu pula orangtua ku. Mereka menginginkanku menjadi seorang sarjana hukum, namun aku menolak demi mengejar cita-citaku dan cita-cita ku pun gagal.

Sekarang aku sedang mengejar predikat seorang sarjana pertanian. Ya, memang jauh sekali kenyataan yang terjadi dengan cita-citaku sejak kecil yang aku impikan, tetapi walaupun begitu alhamdulillah aku mendapatkan penghargaan dengan IP tertinggi di jurusanku. Namun, andai saja aku bisa memutar balik waktu aku akan belajar lebih giat agar lolos di fakultas kedokteran yang aku impikan, dan aku akan membangun Rumah Sakit yang berdiri kokoh tak tertandingi dengan fasilitas gratis bagi orang yang tidak mampu, sebagai mahakaryaku kepada bangsa Indonesia

Sekarang semua itu hanyalah mimpi. Ayah dan Ibu, maafkan aku yang belum bisa membanggakan kalian. Mungkin, menjadi sarjana pertanian bukanlah impianku, katakanlah aku masuk jurusan ini secara tidak sengaja. Awalnya aku malu diterima di jurusan ini, namun sekarang aku mengerti, bahwa di dunia ini kita tidak akan bisa hidup tanpa pertanian. Petani sekarang mulai berkurang karena keturunan mereka lebih memilih menjadi seorang pegawai, banyak juga petani yang tidak mengetahui cara modern untuk memajukan pertanian Indonesia. Maka dari itu, mungkin aku ditakdirkan oleh Allah S.W.T menjadi seorang sarjana pertanian yang dapat membantu memajukan pertanian di Indonesia.

Ayah dan Ibu doakanlah putri mu ini agar bisa membanggakan kalian walaupun cita-cita anakmu dan keinginan kalian padaku untuk meneruskan karir kalian menjadi seorang Jaksa tidak tercapai. Namun, aku berjanji pada kalian suatu saat nanti aku akan membangun pertanian Indonesia yang dapat berdiri kokoh tak tertandingi, dan menjadi salah satu pengekspor pertanian terbesar mengalahkan negeri Belanda, sebagai mahakaryaku untuk Ayah dan Ibu serta Indonesia.

Aku sudah merencanakan kembali cita-citaku kali ini untuk melanjutkan studi S2 ku di Belanda dan mempelajari pertanian di Belanda untuk diterapkan di Indonesia. Kali ini aku berjanji kepada kalian cita-citaku akan tercapai. Demi memajukan pertanian Indonesia yang kokoh tak tertandingi dan membanggakan kalian yang kasih sayangnya sangat kokoh tak tertandingi untuk ku.

InsyaAllah kali ini Allah akan mengabulkan cita-citaku. Aamiin.

 

Share
Topics
Editorial Team
Talasi Ruqaya Yasmin
EditorTalasi Ruqaya Yasmin
Follow Us

Latest in Life

See More

7 Risiko Jadi Karyawan Tanpa Ambisi, Siap Kesalip Generasi Muda?

20 Des 2025, 22:01 WIBLife