Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ini Manfaat Anak Bermain di Playground Menurut Ahli, Belajarnya Banyak

Potret Saskhya selaku psikolog anak di pembukaan Kiztopia, Agora Mall. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)
Intinya sih...
  • Anak dapat belajar dari playground, seperti mengenal hal baru, bersosialisasi, dan meningkatkan bonding dengan orangtua.
  • Playground memungkinkan anak untuk terlibat dalam roleplay dan aktivitas bersama teman sebaya, yang dapat meningkatkan empati dan kemampuan sosial.
  • Peran orangtua saat mendampingi anak di playground sangat penting, termasuk memberikan dukungan fisik dan emosional serta memberi ruang bagi anak belajar dari pengalamannya sendiri.

Jakarta, IDN Times - Playground atau taman bermain lebih dari sekadar tempat bagi anak untuk bersenang-senang. Tahukah orangtua? Di balik rasa senangnya untuk bermain, sang anak juga bisa belajar banyak hal dari playground.  

Mulai dari mengenal hal baru, bersosialisasi, hingga meningkatkan bonding dengan orangtua, playground jadi salah satu cara untuk anak bisa bermain sambil belajar. Mendampingi anak di playground pun, dapat memperlihatkan orangtua mengenai tingkat kecerdasan dan apa yang disukai oleh si kecil.

Lalu, apa saja manfaat mengajak anak bermain di playground? Yuk, simak pemaparan dari ahlinya, yakni Saskhya Aulia Prima selaku psikolog klinis anak!

1. Mendorong anak untuk bermain roleplay sekaligus meningkatkan empati terhadap sesama

Salah satu ruang playground yang mengajarkan anak tentang roleplay di Kiztopia. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Melalui playground, anak-anak akan bertemu teman sebaya dan terlibat dalam berbagai aktivitas bermain bersama. Lewat interaksi ini, mereka secara alami terlibat dalam roleplay atau kegiatan meniru yang memperkaya pengalaman dengan berbagai hal baru.

"Permainan roleplay dapat membantu anak untuk meningkatkan empati dan juga kemampuan sosial. Jadi, anak-anak yang awalnya pemalu atau kurang percaya diri dalam berteman, akan lebih mudah mendapatkan teman baru dengan cara yang santai dan menyenangkan melalui bermain bersama," tutur Saskhya saat media gathering pembukaan playground Kiztopia (13/09/2024). 

Menurutnya, bermain roleplay juga dapat menstimulasi kegiatan empati yang menumbuhkan kemampuan buah hati untuk peduli terhadap sesama. Permainan seperti masak-masakan atau berpura-pura jadi dokter misalnya, dapat membantu baik anak laki-laki maupun perempuan dalam mengembangkan kemampuan merawat dan berempati.  

2. Menjadi cara untuk menghabiskan energi fisik anak-anak yang diperlukan di usianya

Ruang playground yang berguna untuk kegiatan fisik anak di Kiztopia. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

"Anak-anak itu butuh waktu 1-3 jam setiap hari untuk aktivitas fisik secara langsung, terutama ketika mereka banyak mengikuti les atau menghabiskan waktu dengan screen time. Kalau tidak diimbangi, kesempatan untuk eksplorasi akan semakin berkurang," ujar Saskhya.

Lebih dari sekadar tempat bermain, playground jadi ruang interaksi bagi anak dari berbagai kelompok usia dan latar belakang sosial. Bertemu dengan teman-teman yang berbeda, baik dari segi umur maupun lingkungan, tentu akan memberi pengalaman sosial yang lebih kaya. Dari sini, anak-anak akan belajar untuk beradaptasi, berbagi, dan bekerja sama yang semuanya sangat penting untuk perkembangan sosial mereka

Selain itu, bermain di playground akan mempertemukan si kecil dengan teman-teman dari berbagai usia dan latar belakang sosial. Hal ini membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial secara lebih efektif dan alami.

 "Ketika anak-anak berinteraksi dengan kakak-kakak atau adik-adik di playground, mereka tidak hanya bermain, tapi juga mengasah keterampilan sosial-emosional," tambah dia.

3. Juga bisa memperkuat bonding orangtua dan anak

Salah satu ruang playground yang mengajarkan anak mengenai audio-visual di Kiztopia. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Peran orangtua saat mendampingi si kecil bermain di playground, sangatlah penting. Kehadiran orangtua bukan hanya memberikan rasa aman, tapi juga mempererat ikatan emosional antara keduanya. Saat anak terlibat dalam berbagai aktivitas bermain dan menyadari bahwa orangtua ada di samping, mereka akan lebih percaya diri untuk bereksplorasi dan mencoba hal-hal baru.

"Orangtua berperan sebagai pendamping yang siap membantu ketika anak membutuhkan dukungan, baik untuk memulai sesuatu yang baru atau ketika mereka memerlukan arahan dalam mengelola emosinya," jelasnya lagi.

Dengan kehadiran orangtua, anak tidak hanya merasa didukung secara fisik, tetapi juga secara emosional. Ini yang memungkinkan mereka untuk lebih bebas bereksplorasi sambil membangun keterampilan baru.

4. Bisa menumbuhkan skill problem solving saat dihadapi dengan konflik sosial anak

Salah satu ruang playground untuk anak melakukan aktivitas fisik di Kiztopia. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Saat bermain di playground, anak akan menghadapi berbagai situasi sosial, termasuk konflik kecil yang tak terhindarkan. Berinteraksi dengan teman-teman dari berbagai usia, memungkinkan anak belajar bagaimana menyelesaikan masalah sosial yang mereka hadapi secara mandiri.

"Ada riset terbaru di 2024 yang menunjukkan bahwa ketika orangtua terlalu sering campur tangan dalam konflik sosial anak, mereka justru berisiko tumbuh tanpa kemampuan menyelesaikan masalah secara mandiri," jelas pendiri Tiga Generasi itu.

Menurutnya, orangtua sebaiknya tidak selalu terlibat dalam setiap masalah yang terjadi saat anak bermain. Jika orangtua terlalu banyak ikut campur, anak akan kesulitan mengembangkan keterampilan menyelesaikan konflik sendiri, bahkan hingga dewasa.

"Peran orangtua cukup sebagai supervisor atau pendamping. Orangtua bisa memberi arahan, seperti meminta anak untuk meminta maaf jika diperlukan dan menjelaskan mengapa tindakan tertentu tidak boleh dilakukan. Namun, penting untuk memberi ruang bagi anak belajar dari pengalamannya sendiri," tutup Saskhya.

5. Dengan playgrounds yang memiliki konsep, anak bisa cari tahu minatnya dengan cara yang menyenangkan

Ruang playground yang berguna untuk mengajarkan spasial bagi anak di Kiztopia. 13 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Selain itu, orangtua juga perlu cermat dalam memilih playground untuk buah hati. Dengan beragam pilihan yang tersedia saat ini, sebaiknya memilih tempat bermain yang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga mendukung pembelajaran bagi si buah hati.

"Saat ini, banyak playground yang sudah menerapkan teori-teori psikologi perkembangan. Namun, jika pendiri atau desainer playground benar-benar memahami apa yang dibutuhkan anak, mereka bisa merancang tempat yang membantu anak mengembangkan berbagai kemampuan sekaligus," tutup Saskhya.

Ia pun menuturkan bahwa playground yang dirancang dengan baik, tidak hanya sekadar tempat bermain, tetapi juga mendukung perkembangan anak secara menyeluruh. Setiap elemen permainan memiliki peran penting dalam memengaruhi aspek motorik, kognitif, dan sosial-emosional anak.

Jika kamu adalah orangtua yang sedang mencari playground yang menawarkan manfaat bermain sekaligus belajar, Kiztopia bisa jadi pilihan yang tepat. Playground asal Singapura ini, kini tersedia di Agora Mall. Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk berkunjung bersama buah hati, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
Hani Safanja
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us