Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Bantu Anak Atasi Cemas di Sekolah, Sesuai dengan Usianya!

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Sekolah seharusnya jadi tempat yang menyenangkan untuk anak, tapi nggak sedikit yang merasa cemas saat harus beradaptasi di lingkungan baru, menghadapi pelajaran sulit, atau berinteraksi dengan teman-temannya. Rasa cemas ini wajar, tapi kalau dibiarkan bisa bikin anak jadi stres dan kehilangan semangat belajar.

Orangtua punya peran penting untuk membantu anak menghadapi kecemasan ini. Caranya tentu harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pemahaman mereka. Dengan pendekatan yang tepat, anak bisa lebih percaya diri dan nyaman di sekolah. Yuk, simak!

1. Untuk anak usia dini: bangun rasa aman dan nyaman

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Thirdman)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Thirdman)

Anak-anak pada usia dini sering merasa cemas saat memulai pengalaman baru, seperti masuk sekolah untuk pertama kalinya. Membangun rutinitas harian yang konsisten dapat memberikan mereka rasa aman dan kontrol. Misalnya, menetapkan waktu tidur dan bangun yang sama setiap hari, serta memiliki ritual pagi yang menenangkan sebelum berangkat ke sekolah.

Selain itu, penting untuk memberikan dukungan emosional dengan mendengarkan perasaan mereka tanpa menghakimi. Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka rasakan dan yakinkan bahwa perasaan cemas adalah hal yang wajar. Dengan pendekatan ini, anak akan merasa didengar dan dipahami, sehingga kecemasan mereka dapat berkurang.

"Membangun rutinitas yang konsisten dan memberikan dukungan emosional sejak awal dapat membantu anak merasa lebih percaya diri dalam menghadapi pengalaman sekolah," ujar Dr. Laura Markham, psikolog anak, dikutip dari Aha! Parenting.

2. Anak usia sekolah dasar: mengajarkan teknik relaksasi

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/ Andrea Piacquadio)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/ Andrea Piacquadio)

Pada tahap ini, anak mulai menghadapi berbagai tekanan, seperti tugas sekolah dan interaksi sosial. Mengajarkan teknik relaksasi sederhana dapat membantu mereka mengelola kecemasan. Misalnya, latihan pernapasan dalam atau meditasi singkat dapat membantu menenangkan pikiran mereka saat merasa cemas.

Selain itu, dorong anak untuk mengenali dan mengekspresikan emosi mereka. Beri mereka ruang untuk berbicara tentang apa yang membuat mereka khawatir dan bantu mereka menemukan solusi. Dengan demikian, anak akan belajar bahwa mereka memiliki kontrol atas perasaan mereka dan dapat mengatasinya dengan cara yang sehat.

"Latihan pernapasan dan meditasi dapat mengurangi gejala kecemasan, membantu anak merasa lebih tenang dan fokus," kata Sari (2022) dalam jurnal Membantu Mengatasi Kecemasan pada Anak Usia Dini.

3. Anak remaja: membangun dukungan sosial dan kemandirian

Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Max Fischer)
Ilustrasi anak sekolah (pexels.com/Max Fischer)

Remaja sering mengalami kecemasan terkait tekanan akademis dan sosial. Mendorong mereka untuk terlibat dalam aktivitas sosial yang positif, seperti klub atau olahraga, dapat membantu membangun jaringan dukungan dan meningkatkan kepercayaan diri.

Selain itu, penting untuk mendorong kemandirian dengan memberikan mereka tanggung jawab yang sesuai dan mendukung pengambilan keputusan mereka. Hal ini akan membantu mereka merasa lebih kompeten dan siap menghadapi tantangan, sehingga mengurangi kecemasan yang mungkin mereka rasakan.

"Mendorong anak untuk berbicara tentang ketakutan dan kekhawatiran mereka adalah langkah penting. Komunikasi terbuka antara orang tua dan anak dapat menciptakan ruang aman di mana anak merasa didengar dan dipahami," menurut Fatmawati (2020) dalam jurnal Membantu Mengatasi Kecemasan pada Anak Usia Dini.

Dengan menerapkan tips di atas sesuai dengan usia anak, orangtua dapat membantu mereka mengatasi kecemasan di sekolah dan mendukung perkembangan emosional yang sehat. Ingatlah bahwa setiap anak unik, jadi penting untuk menyesuaikan pendekatan dengan kebutuhan individu mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Maya Fahel
EditorMaya Fahel
Follow Us