Catat! 4 Tips Mudah Memilih Sikat dan Pasta Gigi Anak

- Sikat gigi anak harus disesuaikan dengan ukuran mulutnya.
- Pilih sikat dengan kepala kecil untuk menjangkau semua bagian mulut.
- Pilih sikat gigi dengan gagang yang mudah digenggam dan bulu lembut untuk menjaga kesehatan gusi anak.
- Pasta gigi harus mengandung fluoride yang sesuai dengan usia anak, serta memiliki rasa yang disukai agar anak lebih semangat menyikat gigi.
Sikat gigi dan pasta gigi memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan gigi si kecil sejak dini. Sayangnya, banyak orang tua yang bingung menentukan produk yang tepat karena terlalu banyak pilihan diluar sana. Mulai dari bentuk sikat gigi hingga kandungan pasta gigi, semuanya perlu dipertimbangkan demi kesehatan gigi anak.
Tahukah kamu bahwa pemilihan sikat dan pasta gigi yang kurang tepat justru bisa membuat anak enggan menggosok gigi? Hal ini sering terjadi ketika sikat gigi terasa tidak nyaman di mulut mereka, atau pasta gigi memiliki rasa yang kurang disukai. Oleh karena itu, simak beberapa tips memilih sikat dan pasta gigi yang baik untuk si kecil berikut ini!
1. Cari ukuran dan pegangan yang sesuai agar anak nyaman

Memilih sikat gigi untuk anak kecil harus memperhatikan ukuran kepala sikat yang sesuai dengan mulut mereka. Sikat gigi dengan kepala kecil akan lebih mudah menjangkau semua bagian mulut, termasuk gigi belakang yang sering terabaikan. Sebaiknya pilih sikat gigi yang dirancang khusus untuk anak-anak, dengan bentuk dan ukuran yang pas untuk usia mereka.
Selain ukuran, perhatikan juga desain gagang sikat gigi. Pilihlah sikat dengan gagang yang mudah digenggam oleh tangan anak kecil. Beberapa sikat gigi bahkan memiliki lapisan anti-slip untuk mencegah sikat terjatuh saat digunakan.
2. Gunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut di mulut

Sikat gigi dengan bulu yang lembut harus jadi prioritas pilihan untuk sikat gigi anak. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan dan gusi mereka. Bulu sikat yang terlalu keras dapat menyebabkan iritasi pada gusi yang masih sensitif, bahkan bisa menyebabkan luka atau peradangan. Sikat gigi dengan bulu lembut dirancang untuk membersihkan gigi secara efektif tanpa merusak enamel gigi yang masih dalam tahap perkembangan.
Selain menjaga kesehatan gigi dan gusi, sikat dengan bulu lembut juga membuat anak merasa lebih nyaman saat menggosok gigi. Ketidaknyamanan saat menggunakan sikat dengan bulu kasar bisa membuat anak enggan untuk rutin menyikat gigi. Para orang tua juga perlu mengajarkan anak untuk menyikat gigi dengan lembut tanpa menekan terlalu keras yang justru akan membahayakan gusi dan gigi.
3. Pastikan kandungan fluoride sesuai dengan usia

Fluoride adalah salah satu kandungan penting dalam pasta gigi yang berfungsi melindungi gigi dari kerusakan dan mencegah pembentukan gigi berlubang. Namun, kandungan fluoride dalam pasta gigi anak harus disesuaikan dengan usianya. Anak-anak di bawah usia tiga tahun hanya memerlukan pasta gigi dengan kadar fluoride yang rendah, yaitu sekitar 1.000 ppm (parts per million), sementara anak yang lebih besar dapat menggunakan pasta gigi dengan kadar fluoride hingga 1.350–1.500 ppm.
Penggunaan fluoride yang tepat akan membantu memperkuat enamel gigi tanpa risiko efek samping. Selain kadar fluoride, penting untuk mengawasi jumlah pasta gigi yang digunakan anak. Anak kecil cenderung belum bisa meludah dengan sempurna, sehingga ada risiko mereka menelan pasta gigi. Oleh karena itu, gunakan pasta gigi seukuran butir beras untuk anak di bawah tiga tahun dan seukuran kacang polong untuk anak usia tiga tahun ke atas.
4. Pilih pasta gigi dengan rasa yang disukai anak

Memilih pasta gigi dengan rasa yang disukai anak adalah salah satu cara untuk membuat mereka lebih semangat menyikat gigi. Anak-anak sering kali menolak menyikat gigi karena rasa pasta gigi yang terlalu tajam atau pedas di lidah mereka. Pasta gigi dengan rasa buah seperti stroberi, anggur, atau apel biasanya lebih disukai karena rasanya yang manis dan lembut.
Rasa yang disukai anak bisa membantu membentuk kebiasaan menyikat gigi yang konsisten. Pastikan pasta gigi tersebut tetap memiliki kandungan fluoride sesuai dengan usia anak agar memberikan perlindungan maksimal pada gigi mereka. Namun, orang tua perlu tetap mengawasi agar anak tidak menjilat atau memakan pasta gigi karena meskipun aman digunakan, pasta gigi bukan untuk dikonsumsi.
Memilih sikat gigi dan pasta gigi yang tepat menjadi langkah awal dalam membangun kebiasaan hidup sehat sejak dini. Dengan keempat tips diatas, orang tua dapat membantu si kecil merasa nyaman dan senang setiap kali menyikat gigi. Kebiasaan menjaga kesehatan gigi yang dimulai sejak kecil akan berdampak besar pada kesehatan gigi dan mulut mereka di masa depan.