Mengenal 5 Konsep Time Out, Mendisiplinkan Anak Tanpa Amarah!

Metode mendisiplinkan anak memang banyak macamnya, salah satunya adalah time out. Metode time out ini merupakan solusi untuk mendisiplinkan anak tanpa menggunakan amarah atau sentuhan fisik. Cara kerja time out adalah dengan membiarkan anak sendirian di suatu ruangan atau tempat tertentu selama beberapa menit.
Metode ini gak bermaksud mengurung anak. Karena tujuannya adalah membiarkan anak menenangkan diri dan merenungkan apa kesalahannya. Inilah beberapa konsep terkait metode time out yang perlu kamu ketahui sebelum menerapkannya!
1. Mengenal metode time out

Time out merupakan solusi bagi orangtua yang ingin mendisiplinkan anak, namun tanpa melukai mereka secara fisik maupun verbal. Dilansir Very Well Family, Mona Amin, seorang dokter anak, menyebutkan bahwa time out merupakan metode yang berakar pada sebab-akibat.
Misalnya, ketika anak merusak mainan, berbuat kasar pada keluarga, atau perilaku buruk lainnya, maka kamu bisa menerapkan metode ini. Cobalah untuk membiarkan anak berdiam diri di sebuah ruangan atau tempat tertentu. Lalu, biarkan mereka merenungkan apa kesalahannya dan apa yang seharusnya mereka lakukan.
2. Waktu dan tempat yang tepat untuk time out

Dalam metode time out, pemilihan waktu dan tempat pun menjadi cukup penting. Jangan sampai kamu melakukan metode time out ini terlalu lama. Karena itu sama saja seperti mengurung anak, dan tentunya gak akan berdampak baik untuk perkembangan mereka. Sehingga, pastikan memilih tempat dan waktu yang sesuai.
"Tempat time out yang baik harus cukup nyaman dan berlokasi di mana kamu dapat memantaunya untuk memastikan anak gak terluka," saran Dean Pearson, seorang penulis buku tentang parenting, dilansir Parents.
Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkan bangku atau kursi. Sehingga, anak bisa merenungkan kesalahannya dengan nyaman dan aman. Lalu, pertimbangkan juga waktu untuk menerapkan metode ini. Dean menyebutkan, aturan umumnya adalah satu menit per usia anak. Misalnya, anak kamu berusia 2 tahun, maka time out diterapkan selama 2 menit. Sedangkan untuk anak berusia 4 tahun, metode ini diterapkan selama 4 menit.
3. Kesalahan saat menerapkan time out

Metode time out ini gak bisa berjalan dengan efektif jika cara penerapannya salah. Dilansir Parents, Eileen Kennedy-Moore, seorang parents advisor, menyebutkan bahwa salah satu kesalahan paling umum adalah menerapkan metode time out terlalu sering. Perlu diingat, jangan sampai menerapkan time out untuk semua kesalahan anak.
Kamu bisa menerapkan metode ini untuk kesalahan yang cukup fatal saja. Selain itu, Eileen menambahkan, sebaiknya jangan sampai benar-benar meninggalkan anak selama melakukan time out. Kamu harus tetap memantau dan memperhatikan mereka. Jangan sampai anak berpikir bahwa kamu gak peduli kepada mereka.
4. Cara menerapkan time out dengan efektif dan tepat

Time out dilakukan bukan untuk hukuman, melainkan mendisiplinkan anak. Maka, sebaiknya lakukanlah time out ketika anak memang melakukan kesalahan. Lakukanlah dengan segera, jangan ditunda-tunda.
"Time out yang paling efektif adalah ketika kamu memberikannya saat perilaku buruk terjadi atau segera sesudahnya," ujar Erik A. Fisher, seorang penulis buku parenting, dilansir Parents.
Karena anak-anak biasanya memiliki ingatan yang pendek. Jika time out gak dilakukan secepatnya, maka dikhawatirkan mereka lupa akan kesalahannya. Selain itu, pastikan juga kamu menjelaskan mengapa mereka harus melakukan time out. Lalu, jangan lupa jelaskan terkait durasi waktu dan apa saja yang harus mereka lakukan selama time out.
5. Jangan hanya menggunakan time out untuk mendisiplinkan anak

Metode time out ini sebaiknya jangan dijadikan satu-satunya cara. Karena menerapkan time out terlalu sering pun gak akan berdampak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Kamu juga bisa memvariasikannya dengan metode displin yang lain. Jadi, jangan hanya mengandalkan time out saja.
Melansir Parents, Tamekia Reece, seorang penulis parenting, menyebutkan, pastikan juga kamu mengajak anak bicara setelah melakukan time out. Biarkan mereka mengungkapkan emosi dan perasaannya. Sehingga, anak gak akan merasa diabaikan.
Nah, itu dia beberapa konsep terkait time out yang perlu kamu ketahui. Ingat, sebaiknya jangan menggunakan metode ini secara berlebihan, ya!