6 Perusak Hubungan dengan Mertua, Waspadai Kesalahpahaman

Bisakah hubunganmu dengan mertua berjalan baik-baik saja? Jangan sampai seperti cerita beberapa orang yang kerap mengeluhkan ketidakharmonisannya dengan mertua, hingga akhirnya juga memengaruhi interaksinya dengan pasangan.
Tentu saja kemungkinan buatmu berhubungan baik dengan mertua terbuka lebar. Apalagi bila kamu memulai perkenalan dengan keduanya secara baik-baik. Begitu pula saat meminta restu untuk menikah.
Pada dasarnya, mertua juga orangtua sehingga pasti punya naluri untuk menerimamu bak anak sendiri. Tanpa menutup mata dari adanya mertua yang bersikap kelewatan pada menantunya, kamu wajib mewaspadai enam hal berikut yang dapat merusak hubungan dengan mereka.
1. Berharap mertua sepengertian orangtua kandung
Untuk dua orang saling bisa mengerti dengan baik, perlu perkenalan dan kebersamaan yang panjang. Antara kamu dengan saudara kandung saja tidak selalu ada rasa pengertian, apalagi mertua padamu yang baru beberapa tahun ini saling mengenal. Sekeras apa pun usaha mertua untuk memahamimu, rasa pengertiannya tentu tidak sebesar orangtua kandung.
Kendala yang sama juga dialami oleh orangtuamu terhadap pasanganmu. Hanya karena pasanganmu gak mengeluhkan apa pun, bukan berarti dia tidak merasa kurang dimengerti oleh mertuanya. Kuncinya adalah membangun komunikasi antara kamu dengan mertua.
Kalau kamu punya keinginan atau perlu menjelaskan sesuatu, sampaikan saja dengan tetap menjaga kesopanan. Jangan cuma disimpan dalam hati atau mertua menjadi keliru memahami. Bila ada hal-hal yang sungkan kamu sampaikan pada mertua, mungkin bisa melalui pasangan dulu.