10 Tanda Orangtua Cerdas Secara Emosional Menurut Psikolog

- Orang tua cerdas emosional mampu mengidentifikasi dan menerima emosi, serta mengelola emosi anak secara sehat.
- Orang tua cerdas emosional tidak menyalahkan diri sendiri atas emosi sulit, melainkan menggunakan hal tersebut untuk mengajarkan manajemen emosi pada anak.
- Orang tua cerdas emosional memahami perspektif anak, fokus pada memahami perasaan anak, dan menghabiskan waktu berkualitas dengan mereka.
Menjadi orangtua bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan fisik anak, tetapi juga tentang mengelola emosi dalam mendidik mereka. Orangtua yang cerdas secara emosional, mampu menciptakan lingkungan yang positif, mendukung perkembangan mental anak, dan menghadapi tantangan dengan bijak.
Jadi, apa saja tanda-tanda orangtua yang cerdas secara emosional menurut para psikolog? Melansir laman Psychology Today, Variations Psychology, dan The Gottman Institute, berikut beberapa tanda yang bisa dikenali.
1. Mengakui dan mengidentifikasi perasaan

Orangtua yang cerdas secara emosional, mampu mengidentifikasi dan menerima emosi mereka. Mereka meluangkan waktu untuk menyadari perasaan yang mereka alami, entah itu positif, negatif, atau di antara keduanya. Dengan memahami perasaan, mereka lebih mudah mengelola emosi dan berinteraksi dengan anak secara sehat.
2. Tidak menghakimi diri sendiri

Emosi yang sulit, seperti stres atau marah, sering kali jadi pemicu untuk menyalahkan diri sendiri. Orangtua yang cerdas secara emosional, menerima bahwa emosi adalah hal wajar dan memanfaatkannya untuk mengajarkan manajemen emosi pada anak, tanpa merasa malu atau bersalah.
3. Melihat dari sudut pandang anak

Orangtua yang cerdas secara emosional, memahami bahwa masalah kecil bagi orang dewasa, terasa sangat besar bagi anak. Mereka berusaha memahami perspektif anak sehingga dapat merespons dengan empati saat anak menghadapi emosi besar seperti marah, cemburu, atau sedih.
4. Menunjukkan empati

Alih-alih mengkritik perilaku anak, orangtua yang cerdas emosional, lebih fokus pada perasaan anak. Misalnya, mereka tidak akan menyuruh anak berhenti mengeluh, tetapi lebih kepada memahami penyebab di balik stres yang dialami dan mencari solusi bersama.
5. Mengutamakan waktu berkualitas

Orangtua yang cerdas secara emosional, mengutamakan waktu berkualitas dengan anak. Mereka menyisihkan waktu setiap hari untuk berbicara dan mendengarkan tanpa gangguan. Hal ini menunjukkan bahwa mereka peduli dan siap untuk mendengarkan perasaan anak.
6. Mengendalikan reaksi impulsif

Saat menghadapi tantangan emosional, orangtua yang cerdas secara emosional cenderung menghindari reaksi impulsif. Mereka mungkin mundur sejenak untuk menenangkan diri atau melakukan teknik pernapasan demi meredakan stres sebelum merespons sehingga tetap tenang dan penuh perhatian.
7. Mengajarkan dan mempraktikkan belas kasih

Orangtua yang cerdas secara emosional, mengajarkan anak untuk memiliki belas kasih, baik melalui percakapan maupun tindakan nyata. Mereka mungkin mengajak anak untuk membantu orang lain, misalnya dengan berbagi tanggung jawab atau melakukan kegiatan sukarela bersama.
8. Mengakui kesalahan dan meminta maaf

Orangtua yang cerdas secara emosional, tidak takut untuk mengakui kesalahan. Mereka memahami pentingnya meminta maaf, menunjukkan bahwa kesalahan adalah bagian dari pembelajaran.
Dengan demikian, anak merasa dihargai. Mereka belajar bahwa kesalahan dapat diperbaiki dan merasakan dukungan emosional tanpa syarat dari orangtua mereka.
9. Sikap sadar dan bertanggung jawab

Orangtua yang cerdas secara emosional, bersikap sadar dan bertanggung jawab dalam merawat anak. Mereka menerapkan rutinitas yang konsisten sehingga anak merasa aman dan diperhatikan.
Mereka juga menilai bagaimana tindakan mereka berdampak pada kesejahteraan emosional anak dan berupaya menerapkan strategi pengasuhan yang adaptif.
10. Sikap ramah dan kooperatif

Sikap ramah dan kooperatif membantu orangtua membina hubungan emosional yang kuat dengan anak. Mereka mendengarkan perspektif anak tanpa menghakimi dan menunjukkan kesabaran dalam menghadapi konflik sehingga anak merasa aman untuk berbicara tentang perasaannya.
Dengan memahami dan menerapkan tanda orangtua cerdas secara emosional, kamu sebagai orangtua, tidak hanya membantu anak-anak merasa lebih dihargai dan didukung. Kamu juga membangun fondasi yang kuat untuk perkembangan mereka di masa depan. Yuk, kita terus belajar dan berkembang bersama dalam perjalanan menjadi orang tua yang lebih baik!
Penulis: Fadila Rosyada Hariri