Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taro Ajak Anak Berburu Kebaikan lewat Adventure Parenting, Seru!

Taro Hunt Ramadan di Youreka Kids Farm pada Sabtu (15/3/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)
Intinya sih...
  • Bulan Ramadan momen tepat untuk memperbanyak pahala dengan berbuat kebaikan dan membentuk karakter anak sejak dini
  • Taro menghadirkan "Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu Kebaikan" yang menggabungkan nilai-nilai Ramadan dengan konsep adventure parenting
  • Adventure parenting menanamkan nilai kesopanan, berbagi, compassion, budi pekerti, dan rasa empati pada anak-anak serta melibatkan orangtua dalam memberi contoh

Jakarta, IDN Times - Bulan Ramadan jadi momen yang tepat untuk memperbanyak pahala dengan berbuat kebaikan. Karakter anak bisa dibentuk sejak dini melalui kepeduliannya dengan sesama serta kebiasaan beramal.

Di bulan suci ini, Taro mengajak keluarga untuk menerapkan adventure parenting. Nah, nilai apa yang sebenarnya bisa ditunjukkan melalui adventure parenting?

1. Taro mengajak keluarga menanamkan nilai compassion

Taro Hunt Ramadan di Youreka Kids Farm pada Sabtu (15/3/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Memaknai bulan suci ini dengan cara yang lebih kreatif dan menyenangkan, Taro dengan
bangga menghadirkan “Taro Hunt Ramadan (THR): Petualangan Berburu
Kebaikan". Sebuah program yang menggabungkan nilai-nilai Ramadan dengan konsep
adventure parenting.

“Taro memahami bahwa peranan orangtua dan keluarga sangat penting bagi pembentukan karakter anak ke depan. Kami ingin mengajak orangtua Indonesia untuk berpetualang bersama anak mereka untuk terus tumbuh bersama," kata Riza Arief Rahman, VP-Head of Marketing FKS Food Sejahtera.

Di momen yang suci ini, Taro mengajak setiap keluarga untuk berburu kebaikan. Caranya dengan menanamkan salah satu nilai dasar budi pekerti, yaitu compassion. Dengan menebar kebaikan, bukan cuma sekadar melakukan amal, tetapi juga membentuk karakter anak.

"Kita ingin mengajarkan nilai kesopanan dan berbagi," lanjutnya.

2. Adventure parenting mempersiapkan anak akan skill untuk masa depan

Taro Hunt Ramadan di Youreka Kids Farm pada Sabtu (15/3/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Taro mengajak semua anak untuk melakukan experiental learning dengan beragam aktivitas seru. Orangtua diharapkan bisa turut mendampingi anak untuk melakukan pendekatan petualangan yang menumbuhkan budi pekerti dan rasa empati.

"Anak-anak adalah peniru ulung, tapi dia akan kesulitan kalau cuma disuruh jadi orang baik dan berempati. Kalau gak pernah dapat contoh, ya dia clueless. Family adventure itu orangtua ikut terlibat sehingga bisa memberi contoh," ujar Damar Wahyu Wijayanti, Certified Positive Discipline Parent Educator dan co-Founder goodenoughparents.id saat press conference pada Sabtu (15/3/2025) di Youreka Kids Farm, Kuningan City.

Damar mengatakan bahwa Ramadan merupakan momen yang ideal untuk menanamkan nilai compassion dan budi pekerti. Hal itu merupakan bekal untuk menghadapi masa depan.

"Apa yang bisa membedakan anak-anak di masa depan dan AI? Salah satunya yang gak bisa dimiliki adalah sesuatu yang human banget, seperti budi pekerti, humanity, compassion. Ini sulit ditiru AI. Maka, penting untuk orangtua membangun ini sejak kecil supaya anak siap di masa depan nanti," sambung Damar.

3. Anak bisa diajak bereksplorasi dengan cara yang menyenangkan

Taro Hunt Ramadan di Youreka Kids Farm pada Sabtu (15/3/2025). (IDN Times/Adyaning Raras)

Mengaplikasikan adventure parenting bisa dengan cara yang lebih menyenangkan. Michael Ruly, Founder dari Youreka Kids Farm, menjelaskan bahwa anak-anak dan keluarga bisa bereksplorasi, bereksperimen, dan belajar hal baru dengan cara yang berbeda. Misalnya, bermain di arena permainan yang menekankan beberapa aspek kehidupan.

"Ramadan kita sering berburu takjil. Nah, berburu takjil jangan cuma di jalan besar. Coba jalan masuk ke gang-gang di mana kita menemukan pedagang kecil. Di situ, anak-anak bisa diajak meramaikan pedagang yang gak ramai. Mungkin rezeki dititipkan Tuhan lewat kita," kata Damar.

Adventure parenting juga bisa diaplikasikan dengan kegiatan yang menuntut repetisi. Dengan begitu, anak terlatih untuk membangun kepercayaan diri. Anak juga tumbuh dengan rasa penasaran yang tinggi dan orangtua perlu mendukung hal itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adyaning Raras Anggita Kumara
Febriyanti Revitasari
Adyaning Raras Anggita Kumara
EditorAdyaning Raras Anggita Kumara
Follow Us