5 Tanda Anak yang Tidak Bahagia, Orangtua Harus Tahu!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Orangtua memiliki tanggung jawab besar untuk mendidik dan membesarkan anak-anaknya sebaik mungkin. Salah satu tugas berat yang mungkin harus dilakukan oleh orangtua adalah membahagiakan anak-anaknya dan memenuhi segala kebutuhan yang memang diperlukan.
Tentu bukan hal mudah untuk bisa mewujudkan kebahagiaan bagi anak, apalagi standar kebahagiaan tersebut mungkin saja berbeda-beda. Namun, orangtua perlu memahami beberapa tanda berikut ini yang ternyata menunjukkan bahwa sebetulnya anak tidak bahagia.
1. Mudah sensitif
Sebagai orangtua tentu aja rasanya apabila mencoba berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak secara langsung. Namun, biasanya orangtua dapat mengenali apabila memang ada perubahan sikap yang ditunjukkan oleh anak, seperti misalnya mudah sekali sensitif karena berbagai hal dan bahkan hal sepele sekali pun. Biasanya anak yang mudah merasa sensitif atau pun tersinggung bisa diakibatkan karena ia merasa tidak nyaman dengan sesuatu, sehingga membuatnya jadi secara otomatis merasa tidak bahagia.
2. Sering melamun dan murung
Kebahagiaan yang dirasakan oleh anak sebetulnya dapat dikenali secara mudah, sehingga orangtua tidak sulit dalam membedakan hal tersebut. Salah satu tandanya bisa terlihat dari cara anak melamun dan cenderung murung, bahkan ketika menghadapi berbagai situasi yang ada. Sebetulnya sikap melamun dan burung ini bisa diakibatkan karena memang anak merasa tidak nyaman dengan keadaannya dah memengaruhi kebahagiaan yang dirasakannya.
Baca Juga: 5 Alasan Gentle Parenting Bikin Anak Lebih Bahagia
3. Sulit berinteraksi
Editor’s picks
Semestinya orangtua dapat mengajarkan anak tentang bagaimana caranya berinteraksi dengan orang-orang di sekitar, khususnya keluarga atau pun teman-temannya. Namun, bisa jadi akan berbeda apabila ada anak yang merasa sulit sekali berinteraksi dengan orang-orang, sebab bisa saja menandakan bahwa anak tersebut sebetulnya tidak merasa bahagia. Biasanya memang rasa tidak bahagia mungkin dialami anak akan sangat terlihat dari caranya dalam berinteraksi dengan orang-orang yang ada di sekitar.
4. Kesulitan untuk berkonsentrasi
Orangtua perlu menyadari bahwa ternyata kebahagiaan yang dirasakan oleh anak bisa berdampak sangat penting bagi aspek lainnya, termasuk dalam urusan pembelajaran. Anak-anak yang merasa tidak bahagia dengan hidupnya justru akan mudah untuk merasa kesulitan pada saat berkonsentrasi atau fokus, sehingga mengganggu proses pembelajaran yang mereka lakukan. Oleh sebab itu, orangtua tentunya perlu memperbaiki hal ini agar anak tidak sampai mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
5. Emosinya tak stabil
Kebahagiaan yang dimiliki anak tentu akan sedikit banyak berimbas pada kondisi psikologis yang mereka alami. Ketidakbahagiaan yang mungkin anak miliki justru akan membawa emosinya menjadi tidak stabil sama sekali, sehingga membuat anak jadi mudah meledak-ledak. Penting sekali bagi orang tua untuk bisa menjaga kebahagiaan anak agar nantinya mereka bisa berusaha menjaga emosi yang dimiliki, sehingga tidak sampai mudah temperamen.
Memang pada dasarnya cukup mudah untuk membedakan anak yang tidak bahagia dalam hidupnya. Oleh sebab itu, orangtua perlu menyadari hal tersebut agar bisa mencari solusi yang terbaik agar anak dapat merasa kembali bahagia. Jangan sampai orangtua mengabaikan kebahagiaan anak!
Baca Juga: 5 Momen Bahagia Hidup Anak, Quality Time Bersama Orangtua
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.