Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Menjaga Kualitas Diri di Tengah Orang-orang Toksik

ilustrasi lingkungan toksik (pexels.com/Antoni Shkraba)
ilustrasi lingkungan toksik (pexels.com/Antoni Shkraba)

Pergaulan turut mempengaruhi sikap dan tingkah laku. Jika prinsip dan pendirian sudah hilang, mindset juga turut berubah. Apalagi jika kita berada di tengah orang-orang yang memiliki karakter toksik. Tentu harus mewaspadai kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi. Seperti ikut-ikutan menjadi orang yang gemar bergosip. Atau terseret persaingan dan ambisi saling menjatuhkan.

Oleh sebab itu, kita harus mampu menjaga kualitas diri di tengah orang-orang toksik. Baik dari segi ucapan, sikap dan perbuatan, maupun dari segi pola pikir. Ketika mampu menjaga kualitas diri, kita tidak akan terombang-ambing. Lantas, apa yang harus dilakukan agar selalu terjaga di tengah lingkungan demikian? Yuk, ikuti tiga tips menjaga kualitas diri dalam artikel ini.

1. Senantiasa memegang teguh konsistensi

ilustrasi sosok konsisten (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi sosok konsisten (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tanpa perlu dijelaskan lebih jauh, tentu kamu sudah paham dengan ciri khas dari lingkungan toksik. Orang-orangnya memiliki sikap dan kebiasaan kurang baik. Jika itu hanya membawa dampak buruk bagi diri sendiri tentu tidak masalah. Tapi sikap dan kebiasaan tidak baik berpotensi mempengaruhi orang-orang di sekitarnya. Tidak jarang menimbulkan kerugian dan penurunan kualitas karakter serta mindset. Tentu kita harus mampu menjaga kualitas diri di tengah orang-orang yang memiliki karakter toksik.

Langkah utama yang harus dilakukan adalah memegang teguh konsistensi. Terutama menyangkut dari segi prinsip dan pendirian. Konsistensi untuk memegang teguh apa yang sudah dianut mampu menjaga diri agar tidak terombang-ambing. Ketika orang-orang toksik memiliki kebiasaan tidak jujur dan saling menjatuhkan, kita mampu membentengi diri agar tidak terseret perilaku demikian.

2. Memberdayakan kemampuan berpikir kritis dan realistis

ilustrasi berpikir (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi berpikir (pexels.com/Keira Burton)

Pribadi berkualitas pasti memiliki pola pikir dan tindakan yang terukur. Mereka mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Seharusnya sikap dan karakter demikian dipertahankan dalam diri. Tapi apa jadinya jika kita terjebak di tengah orang-orang yang memiliki sikap dan perilaku toksik? Lingkungan demikian sudah pasti membawa pengaruh buruk sehingga berpotensi menurunkan kualitas diri.

Namun dengan langkah yang tepat, kita tetap bisa menjaga kualitas sebagai pribadi yang tidak mudah terbawa arus. Sebelum mengikuti pola kebiasaan orang-orang toksik, alangkah baiknya memberdayakan kemampuan berpikir kritis dan realistis. Analisis kembali baik dan buruk jika mengikuti sikap dan perilaku orang-orang tersebut. Kemudian mempertimbangkan pengaruh yang akan diperoleh dalam jangka panjang.

3. Kemampuan untuk mengelola emosi dan pikiran

ilustrasi mengelola emosi (unsplash.com/Valeriia Miller)
ilustrasi mengelola emosi (unsplash.com/Valeriia Miller)

Sebelum seseorang melakukan suatu tindakan, pasti didasari oleh emosi dan pemikiran. Ternyata kedua hal ini sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Apalagi saat kita dikelilingi oleh orang-orang dengan sikap dan perbuatan toksik. Tanpa sadar ikut memiliki kebiasaan dan pola pikir sebagaimana mereka. Tapi apakah kita bisa menjaga kualitas diri meskipun berada di tengah lingkungan demikian?

Jawabannya tentu saja. Kuncinya dengan mengelola emosi dan pikiran secara tepat. Jangan mudah terbawa arus dengan membiarkan emosi negatif dan pikiran buruk menguasai diri. Apalagi sampai terjerumus tindakan anarkis. Dengan emosi dan pikiran yang terkontrol, kita tidak akan mudah terbawa arus lingkungan sekitar.

Berada di tengah orang-orang toksik rawan mengalami penurunan karakter diri. Jika sebelumnya kita memiliki sikap dan pola pikir yang baik, sekarang justru terbawa arus sebagaimana orang-orang toksik. Namun, bukan tidak mungkin kita dapat mencegah dari awal. Tips menjaga kualitas diri di antara orang-orang toksik bisa dilakukan dengan memegang teguh konsistensi, sekaligus menyeimbangkan antara emosi dan pikiran. Dengan menerapkan tiga tips di atas, kita tidak akan terombang-ambing oleh lingkungan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us