Biasanya orang mengungkit kebaikan ialah mereka yang butuh validasi. Hal tersebut tak jarang malah memicu munculnya masalah. Seakan mengungkit kebaikan oleh orang yang telah berbuat baik itu sendiri.
Padahal mengungkit kebaikan gak selamanya buruk jika niatnya benar dan baik. Mengungkit kebaikan orang lain sebagai pembelajaran memiliki beberapa sisi positif. Berikut adalah empat di antaranya:
Menceritakan kebaikan orang lain dapat menginspirasi dan memotivasi orang yang mendengarnya. Contoh nyata dari tindakan baik dapat mendorong orang lain untuk meniru perilaku tersebut dan berbuat baik dalam kehidupan mereka sendiri. Inspirasi ini dapat menjadi pendorong kuat bagi seseorang untuk terus melakukan hal-hal positif.
Boleh-boleh saja jika kamu ingin mengungkit kebaikan orang lain dengan menceritakannya pada teman atau saudara. Tujuannya supaya termotivasi untuk melakukan kebaikan yang sama. Tentu hal positif ini baik untuk dilakukan.
Dengan mengungkit kebaikan orang lain, kamu membantu mengajarkan nilai-nilai positif seperti empati, kejujuran, kerendahan hati, dan kemurahan hati. Kisah-kisah ini dapat menjadi alat pembelajaran yang efektif dalam membangun karakter dan moral yang baik, terutama bagi anak-anak dan remaja. Jika hal positif ini disebarluaskan, kebaikan akan semakin menyebar.
Akan banyak orang yang semakin termotivasi melakukan hal baik. Nyatanya mengungkit kebaikan dengan tujuan pembelajaran dapat menciptakan suasana yang baik dan membahagiakan. Banyak orang yang jadi semakin berlomba untuk melakukan hal baik.
Membicarakan kebaikan orang lain menciptakan suasana positif di sekitar kita. Lingkungan yang positif dan penuh apresiasi cenderung lebih mendukung dan menyenangkan untuk semua orang. Ini juga dapat memperkuat ikatan sosial dan mempererat hubungan antarindividu dalam komunitas.
Suasana jadi lebih membahagiakan jika yang dibicarakan penuh hal yang positif. Jadi lebih baik ketika berkumpul dengan banyak orang, membicarakan kebaikan orang lain bisa jadi pilihannya.
Mengungkit kebaikan orang lain adalah bentuk penghargaan terhadap tindakan positif mereka. Hal ini tidak hanya memberi pengakuan yang pantas, tetapi juga memperkuat perilaku baik tersebut. Orang yang mendapat penghargaan cenderung merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berbuat baik, sementara orang lain juga terdorong untuk mengikuti teladan yang positif.
Bukan untuk mengakui secara berlebihan namun, untuk apresiasi dan sebagai motivasi saja. Suatu saat nanti pasti memicu keinginan untuk berbuat baik pada siapapun.
Dengan mengungkit kebaikan orang lain, kita tidak hanya belajar dari tindakan positif tersebut, tetapi juga membantu menyebarkan lebih banyak kebaikan di masyarakat.