Gaya hidup antara satu orang dengan yang lainnya berbeda-beda. Ada yang menyukai kehidupan mewah dan ada yang menyukai gaya hidup sederhana. Tapi yang penting, bagaimana kita bisa menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial yang dimiliki.
Meskipun begitu, tidak semua orang memiliki kemampuan tersebut. Kebanyakan dari kita cenderung memaksakan gaya hidup mewah meskipun dompet pas-pasan. Jika ini sering dilakukan, lima hal berikut akibat akan terjadi.
Sebenarnya memiliki gaya hidup mewah bukan hal yang salah. Ini boleh-boleh saja asal kondisi keuanganmu memadai untuk memenuhi hal tersebut. Dan kebutuhan primer masih tetap bisa terpenuhi.
Tapi sayangnya, kebanyakan orang hanya melakukan gaya hidup mewah tanpa diimbangi kondisi finansial. Akibatnya, kamu sering kehabisan uang di akhir bulan. Pendapatan yang seharusnya cukup justru tidak bisa memenuhi kebutuhan.
Memiliki beberapa barang branded pasti menjadi kebanggaan tersendiri. Siapa, sih yang tidak suka mengoleksi barang-barang fashion terbaru dan edisi terbatas? Sebagian besar orang pasti menginginkan hal tersebut.
Tapi gaya hidup juga perlu disesuaikan dengan kondisi finansial. Ketika kamu tidak bisa mengimbanginya, kemungkinan besar tabungan jadi ludes. Kamu menggunakan semua uang hanya untuk menuruti gaya hidup bermewahan.
Gaya hidup yang di luar batas sering jadi penyebab seseorang terlilit utang. Kamu memaksakan diri dengan gaya hidup mewah meskipun sebenarnya pas-pasan. Apapun dilakukan asal bisa berfoya-foya.
Inilah yang bikin kamu terlilit utang di banyak tempat. Utang yang tadinya sedikit ternyata semakin menumpuk dari hari ke hari. Kamu baru sadar ketika utang tersebut sangat besar dan berat untuk mengembalikannya.
Mengatur kondisi finansial tidak bisa dilakukan sembarangan. Selain untuk pengeluaran dan ditabung, ada pula yang namanya dana darurat. Ini bisa digunakan sewaktu-waktu keadaan mendesak dan genting.
Tapi dana darurat susah dimiliki oleh mereka yang tidak bisa menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial. Seluruh uang dihabiskan untuk kesenangan sesaat. Mereka tidak memikirkan kondisi genting dan mendesak di kemudian hari.
Hidup memang tidak lepas dari yang namanya kebutuhan. Tapi kamu juga harus bisa membedakan mana kebutuhan yang penting dan mana yang tidak terlalu penting. Jangan sampai terbalik.
Tapi ini tidak dipahami oleh mereka yang kurang bisa menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial. Akibat mengagungkan gaya hidup mewah, kebutuhan primer malah tidak terpenuhi. Semua uang dihabiskan untuk pengeluaran tidak penting.
Antara gaya hidup dan kondisi finansial sudah seharusnya disesuaikan. Ini penting agar kehidupan berjalan seimbang. Jika kamu termasuk orang yang belum bisa menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi finansial, yuk mulai belajar dari sekarang.