Hidup memang sering memberi kejutan. Sudah percaya diri, dengan berbagai rancangan serta persiapan, mengira bakal berhasil, ternyata gagal.
Ada kalanya timbul rasa malu. Apalagi jika kegagalan rasa-rasanya sudah jadi musuh dekat. Karena bukan sekali dua kali kamu mengalaminya.
Sebenarnya, kamu gak perlu, lho, merasa malu atau rendah diri karena sudah mengecap kegagalan berulang kali. Ada beberapa alasan kenapa kamu mesti buang jauh-jauh perasaan seperti itu. Simak baik-baik!
Sudah kodratnya, hidup akan selalu punya dua sisi. Ada sedih dan senang, ada menderita dan bahagia, ada kiri dan kanan, begitu pula, ada sukses dan gagal.
Terkadang kamu harus ikhlas menelan pil pahit kegagalan, karena gak ada pilihan lagi. Itu sudah konsekuensi dari jalan yang telah kamu pilih. Bila ingin mereguk nikmatnya sebuah kesuksesan, maka harus berani pula merasakan bagaimana perihnya kegagalan.
Dari kegagalan yang kamu alami, jadi bukti jelas kalau kamu bukanlah orang yang pasrah pada nasib. Kamu berani mencoba untuk keluar dari kondisi saat ini yang belum memberimu kepuasan hakiki.
Setidaknya kamu percaya, bahwa dengan upaya dan doa, semua orang pasti bisa meraih apa yang ia inginkan. Itu saja, sebenarnya sudah patut membuatmu bangga dan mengapresiasi diri.
Kesusahan yang kamu alami saat ini, memang terasa menghimpit hati. Tapi tahan dulu dari menghakimi diri. Karena kegagalan yang terjadi, bukanlah penentu bagaimana akhir dari impian yang sudah terpatri.
Kamu hanya akan kalah, apabila kegagalan membuatmu berhenti. Maka dari itu, gak perlu malu untuk mengakui kegagalan. Dari situ, kamu bisa belajar untuk melangkah lagi dengan lebih baik.
Semakin dicerca, harusnya semakin membuatmu berapi-api untuk membuktikan pada mereka semua, bahwa kamu mampu. Bila kamu terus berusaha, tinggal masalah waktu saja, kok, apa yang kamu inginkan terwujud.
Dan ketika momen itu tiba, mereka yang mencercamu akan malu sendiri. Bahkan bukan tak mungkin, mereka jadi respek. Karena kamu berada di golongan yang “sedikit”. Golongan orang-orang yang gak pernah berhenti berhara dan menggapai impian mereka.
Tentu ada alasan kenapa kamu berani untuk berbeda, dan gak memilih pasrah saja dengan apa yang sudah menjadi nasibmu. Selain demi kepuasan diri, ada niat mulia untuk membahagiakan orang-orang tercinta.
Maka, cukup pikirkan itu saja. Abaikan cemoohan orang yang gak penting. Karena ada orang-orang yang lebih layak untuk kamu bahagiakan dan perhitungkan pendapatnya.
Semoga dari uraian tadi, bisa membangkitkan semangatmu yang saat ini sedang merasakan sakitnya kegagalan. Sekarang sadar, ya, kalau kamu gak seharusnya malu.
Kegagalan justru jadi torehan prestasi dalam hidup, karena kamu berhasil menjadi orang yang berani keluar dari zona nyaman. Jadi, lanjutkan apa pun yang saat ini sedang kamu upayakan, demi meraih impian!