Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Be Smart! 5 Cara Berhenti Jadi ‘Nice Person’ yang Selalu Dimanfaatkan

ilustrasi dua wanita sedang berkomunikasi (pexels.com/RDNE Stock Project)
Intinya sih...
  • Jangan mengorbankan diri sendiri demi membantu orang lain, gunakan tiga detik pertama untuk mempertimbangkan dampaknya.
  • Prioritaskan kesehatan mental dan kebahagiaan diri sendiri dengan berani berkata 'tidak' tanpa merasa bersalah.
  • Batasi kebaikanmu agar tidak dimanfaatkan, pilih siapa yang benar-benar layak dibantu dan jaga ekspektasi orang terhadapmu.

Jika kamu pernah merasa dimanfaatkan oleh orang lain, bisa jadi kamu adalah nice person–terlalu baik sehingga orang lain justru memanfaatkan kebaikanmu. Bahkan, melihatmu sebagai tempat bantuan gratis. Padahal kamu juga berhak menolak jika memang tidak mampu, tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

Tidak ada yang salah dengan niat baik untuk membantu seseorang. Hanya saja perlu diingat bahwa tidak semua hal baik yang kita lakukan akan memberikan timbal balik yang seimbang. Jangan sampai kamu terus memberi, sementara orang lain hanya menerima tanpa tahu cara menghargai. Sebelum terlambat, kamu harus paham cara mengendalikanya agar tidak terus-terusan menjadi korban. Berikut lima cara berhenti jadi nice person yang selalu dimanfaatkan. Jangan lupa dipraktikkan, ya! 

1. Terapkan 3-second rule saat menolong

ilustrasi wanita sedang berpikir (pexels.com/Engin Akyurt)

Sebelum kamu mutuskan untuk membantu orang lain coba terapkan tiga detik pertama untuk bertanya pada dirimu sendiri. Misalnya, 'apakah dengan membantunya menguras energi dan membebaniku?' jika jawabannya 'iya' maka kamu berhak untuk menolak. Namun, tetap gunakan cara yang sopan agar hubungan tetap terjaga tanpa menimbulkan perasaan tidak enak.

Kamu harus menyadari bahwa menolong orang lain merupakan hal yang mulia. Namun, jangan sampai mengorbankan diri sendiri. Nah, dengan menerapkan 3-second rule ini kamu akan lebih peka dalam mengambil keputusan serta tetap menjaga batasan dalam hubungan sosial. 

2. Berani mengatakan 'tidak' dan pahami batasanmu

ilustrasi menolak permintaan (pexels.com/Monstera Production)

Beranilah untuk berkata tidak pada hal-hal yang di luar kendalimu. Kamu berhak menolak, namun jangan selalu merasa bersalah saat menolak permintaan yang memang tidak sesuai dengan kapasitasmu. Mengatakan 'tidak' bukan berarti kamu egois ataupun tidak peduli, hanya saja kita juga harus paham jika keseimbangan diri sangat penting untuk menjaga kesehatan mental.

Hidupmu tidak selamanya untuk menyenangkan semua orang. Bantu semampumu, tolak jika membebani dirimu. Tidak ada yang lebih mengerti mana yang terbaik selain dirimu sendiri. Ingat, mengontrol batasan adalah salah satu cara mencintai diri sendiri.

3. Prioritaskan diri sendiri

ilustrasi wanita sedang sibuk mengerjakan tugas (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Pahami bahwa dirimu adalah aset yang berharga. Jadi, jangan ragu untuk menolak sesuatu jika dirasa akan menguras energimu. Sebab, pribadi yang baik adalah mereka yang paham batasan dan tidak mengorbankan kebahagiaan diri sendiri. 

Memprioritaskan diri sendiri bukan berarti egois, sebab cara ini adalah salah satu bentuk tindakan self-care yang sehat. Kamu tidak harus selalu merasa bertanggungjawab untuk selalu membantu orang lain, bahkan mengorbankan tenaga dan pikiran untuk mereka. Kamu berhak untuk fokus dengan kebahagiaan diri sendiri yang akan membuat hidup lebih bermakna. 

4. Terapkan limited edition kindness

ilustrasi sekelompok orang sedang bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Limited edition kindness dapat diartikan kesadaran membantu orang lain dalam situasi yang benar-benar layak. Mungkin, banyak yang tidak sadar bahwa kebaikan yang berlebihan tanpa menerapkan batasan, pada akhirnya hanya menjadi bumerang yang merugikan diri sendiri. 

Bukan berprasangka buruk, namun faktanya tidak semua orang yang meminta bantuan benar-benar membutuhkan bantuanmu. Karena, bisa jadi orang-orang melihatmu sebagai nice person yang mudah dimanfaatkan. Oleh karena itu, pilihlah siapa yang benar-benar layak dibantu. Jangan sampai orang lain bergantung dengan dirimu hanya karena kamu mudah memberikan bantuan kepada mereka.

5. Jangan takut mengecewakan orang lain

ilustrasi dua wanita sedang memilih baju (pexels.com/Ron Lach)

Manusia tidak selalu bisa memenuhi ekspektasi orang lain. Jadi, wajar jika ada yang kecewa ketika kamu tidak bisa memenuhi ekspektasi mereka, karena memang bukan tanggung jawabmu. Bukankah lebih baik' mengecewakan orang lain daripada terus-terusan mengorbankan diri sendiri?

Latihlah diri untuk berkata 'tidak' tanpa merasa bersalah. Biarkan saja orang lain kecewa, karena itu hal yang wajar–jangan sampai dijadikan beban berlebihan. Ingat ya, orang yang benar-benar peduli justru akan memahami bahwa kamu juga memiliki batasan yang perlu dihormati.

Menjadi nice person tidak selalu mengatakan 'iya' pada setiap permintaan. Penting untuk menjaga batasan, sebelum menjadi korban yang selalu dimanfaatkan. Tips di atas bisa kamu coba untuk membantu orang lain tanpa kehilangan kendali atas diri sendiri. Bantu semampumu, tapi tetap jaga batasan—karena kamu juga berhak bahagia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us