5 Ciri Teman yang Gak Suka Melihatmu Berkembang, Takut Ketinggalan

Sebagai teman yang suportif, seharusnya ia mendukungmu ketika bersemangat melakukan hal-hal baik. Entah itu serius belajar, mengembangkan passion, membahagiakan orang-orang yang kamu cintai, melakukan kegiatan sosial, atau yang lain. Namun, dia tidak begitu dan malah berusaha mengendurkan semangatmu.

Misalnya, saat kamu bersemangat belajar bakal persiapan ujian. Bukannya ikut belajar atau minimal membiarkanmu asyik dengan bukumu, ia datang hanya untuk berkata bahwa dirimu tidak perlu terlalu keras dalam belajar karena nilainya pasti cuma dikarang. Mahasiswa yang belajar bakal kalah dari mahasiswa yang beruntung memperoleh nilai karangan tinggi.

Kalau hal itu dikatakan oleh kawan yang sudah pernah mengikuti mata kuliah tersebut, sedangkan kamu baru kali ini tentu pengaruhnya menjadi besar. Semangatmu dalam belajar mulai mengendur. Jangan-jangan perkataannya memang benar dan kamu cuma buang-buang waktu buat membaca buku.

Tentu saja salah satu manfaat dari memiliki teman ialah bisa bermain bersama, seru-seruan, dan terkadang juga rebahan bareng di waktu senggang. Namun, bahaya bila kawanmu begitu getol mengajakmu main sampai tak kenal waktu atau berbuat negatif lainnya, seperti merundung seseorang. Bahkan penolakanmu 1 atau 2 kali juga gak membuatnya berhenti mencoba mengajakmu.

Kalaupun ia tampak mengurangi usahanya dalam mengajakmu bermain atau melakukan hal sia-sia, pasti ada gangguan lain yang ditimbulkannya. Misalnya, terus mengobrol keras-keras dengan orang lain di jarak yang terlalu dekat denganmu yang sedang belajar atau bekerja. Kamu mengalah dan menyingkir pun tetap diikutinya.

Patut dicurigai bahwa seluruh tindakannya itu bukan semata-mata iseng atau kurang peka dengan perasaanmu yang mulai terganggu. Ada tujuan yang hendak dicapainya yaitu supaya fokusmu terpecah. Kamu harus amat tegas dengan kawan seperti ini karena ajakan negatifnya dapat menjadi awal kehancuran hidupmu.

Sekecil apa pun prestasi tetap memerlukan usaha yang sungguh-sungguh. Pencapaian itu juga selalu membanggakan bagi orang yang meraihnya. Maka saat dirimu berprestasi, kawan baik dan tulus mestinya mengapresiasi hasil kerja kerasmu.

Dia gak harus jago memujimu bila memang cukup pemalu atau pendiam. Namun, kamu akan tetap merasakan sikap menghargainya bahkan ikut bangga dengan pencapaianmu. Apresiasi seperti ini menjadi tambahan penyemangat buatmu meraih prestasi yang lebih baik.

Sementara itu, teman yang gak suka melihatmu berkembang bakal menunjukkan sikap sebaliknya. Jangankan prestasi kecil, pencapaian yang amat menakjubkan dan jarang dapat diraih orang juga tetap membuatnya meremehkanmu. Hatinya tahu bahwa prestasi dan kemampuanmu luar biasa, tetapi ia menjatuhkan mentalmu agar ke depan gak bisa lagi mencapainya.

Pertemanan sejati akan diuji oleh masa sulit. Bila ekspresi teman cenderung datar ketika kamu mencapai keberhasilan tetapi tidak meremehkan, barangkali ia hanya tak mau kamu menjadi besar kepala. Namun jika ia tidak menyemangatimu saat mengalami kegagalan, hati-hati dan perhatikan seperti apa lagi sikapnya.

Kalau sikapnya bukan sekadar cuek atas kegagalanmu melainkan setiap bicaranya membuatmu tambah pesimis, dia bukan kawan yang baik untukmu. Contohnya, kamu baru kalah dalam suatu pertandingan. Reaksi teman yang baik mestinya meyakinkanmu bahwa kesempatan buat menang di lain kompetisi masih ada.

Sedang kawan yang ingin menghentikan langkahmu pasti berkata bahwa bidang yang dilombakan gak cocok untukmu. Jika pun besok-besok dirimu mencoba lagi pasti hasilnya akan sama dan sebagainya. Jangan lama-lama berada di dekatnya atau kamu bakal sangat drop dan kehilangan daya juangmu.

Pastinya gak semua temanmu tak ingin melihatmu berkembang. Di antara mereka malah ada beberapa orang yang menjadi sumber inspirasimu sekaligus suportermu untuk tambah berprestasi. Mereka membersamaimu dalam berproses dan menjadi kawan yang menyenangkan baik buat bertukar pikiran maupun informasi.

Perhatikan sikap temanmu di luar mereka. Apakah ia tampak santai saja bahkan senang juga berkawan dengan orang-orang yang positif itu? Ataukah dia justru kerap mengatakan hal-hal yang buruk tentang mereka?

Ia memengaruhimu biar tidak dekat-dekat dengan mereka sekalipun kamu merasa nyaman. Alasan-alasannya tampak tak sesuai dengan apa yang kamu lihat dari kawan-kawan yang senantiasa mendukungmu buat maju. Seperti dia bilang kalau mereka tidak tulus padamu, padahal mereka gak pernah minta apa-apa darimu bahkan saat kamu mencapai keberhasilan.

Menemukan teman yang mendukung perkembangan diri serta kehidupanmu merupakan salah satu rezeki yang tidak berwujud uang. Sedang berkawan dekat dengan orang yang ternyata dalam hatinya gak suka melihatmu tambah maju adalah masalah besar. Segera kenali tanda-tandanya dan bentangkan jarak aman di antara kalian agar keberadaannya tidak berakibat buruk untukmu.