5 Filosofi Hidup dari Kuda Nil, Banyak Nilai Kehidupan yang Bermakna

Melihat sekilas dari bentuk tubuh kuda nil, mungkin akan ada banyak orang yang merasa gemas dibuatnya. Apalagi cara berjalan dan makannya yang sangat khas dari hewan berbobot besar.

Padahal, dilansir BBC News, kuda nil merupakan hewan berbahaya yang mampu membunuh lebih dari 500 orang per tahun di Afrika. Hal ini karena kuda nil adalah hewan teritorial yang tak ragu menyerang musuh.

Melalui fakta satu ini, manusia dapat mengambil filosofinya tersendiri. Filosofi tersebut tentang bagaimana untuk tak melihat orang lain dari luarnya saja.

Sama halnya dengan kuda nil, mungkin banyak orang jahat berbalut penampilan yang baik, begitu pun sebaliknya. Tentu hal ini membuat manusia harus ekstra waspada dengan apa yang dilakukannya pada orang lain.

Kamu mungkin kerap melihat kuda nil berendam di kubangan atau danau. Hal ini karena memang kuda nil sangat menyukai hal tersebut, meski ternyata hewan besar itu bukanlah seekor perenang yang baik.

Dilansir Science Focus, kuda nil memiliki risiko tenggelam atau terbawa arus karena bobot tubuh dan kakinya yang pendek. Maka dari itu, biasanya mereka akan memilih perairan dangkal.

Memahami cara kuda nil beradaptasi dengan segala kekurangannya dalam berenang, maka manusia bisa mengambil hikmahnya. Hikmah tersebut adalah memahami batasan diri dan melakukan sesuatu sesuai porsi, sehingga tidak sampai menimbulkan risiko.

Banyak hal mengejutkan yang mungkin tak diketahui mengenai kuda nil. Salah satunya adalah kebiasaan mereka dalam berjalan kaki setiap malamnya.

Meski memiliki kaki yang pendek dan gempal, nyatanya kuda nil mampu berlari sekitar 18 mil perjam untuk jarak pendek serta rata-rata 3 mil permalamnya untuk mencari makanan, seperti dikutip Nathab. Lewat kebiasaan yang ditunjukan oleh kuda nil, manusia bisa paham cara memaksimalkan potensi dengan baik.

Meski memiliki kaki dan bobot tubuh yang gempal, hal tersebut tak membuat kuda nil malas bergerak. Justru kebiasaannya tersebut dapat membantu dirinya untuk memperoleh makanan yang cukup.

Sebagai hewan agresif, kuda nil juga berpotensi sering mengalami perkelahian dengan musuhnya. Bahkan, biasanya sesama kuda nil pun tak ragu untuk saling berkelahi, lho. Biasanya, kuda nil menggunakan cara cerdik untuk melawan musuh, yaitu menggunakan gigi-giginya yang tajam, seperti dikutip Ranger Rick.

Dari cara kuda nil berkelahi, maka ada satu hal yang bisa dilihat dan dipetik, yaitu kecerdikan untuk memaksimalkan kelebihan. Kuda nil tidak memiliki cakar tajam layaknya harimau, sehingga ia justru memaksimalkan gigi tajamnya untuk melawan musuh. Manusia pun demikian, harus dapat unjuk gigi dengan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki, sehingga jangan sampai kalah saing dan hanya fokus pada kekurangan saja.

Meski dikenal garang dan agresif, nyatanya kuda nil adalah hewan yang sangat mencintai anak-anaknya. Dilansir The Dodo, hal ini dibuktikan dari cara kuda nil menjaga anak-anaknya selama 18 bulan lamanya.

Tentunya cara penjagaan dan kasih sayang kuda nil pada anak-anaknya dapat menjadi filosofi tersendiri bagi manusia. Tak peduli karakter orang tua di luar, tetapi tentu akan sangat menyayangi anak-anaknya di rumah.

Nyatanya memang ada banyak filosofi berharga yang diajarkan oleh kuda nil kepada manusia. Bukan hanya tentang kebiasaan dan gaya hidup, tetapi juga kasih sayang pada keluarga. Ambil sisi positifnya, ya!