Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi bawang merah (unsplash.com/@cultivamafaceri)

Bawang merupakan adalah salah satu bumbu masak yang sangat populer digunakan. Bahkan di Indonesia saja rasanya belum lengkap jika memasak tanpa menggunakan bawang merah sebagai salah satu bumbunya. Berbeda dengan jenis bawang-bawangan lain, bawang merah cenderung berukuran kecil dan berwarna merah.

Cita rasa dari bawang merah juga berbeda, sebab lebih pedas dan khas. Tak heran jika penggunaan bawang merah seolah akan memberikan cita rasa yang lebih lezat pada setiap masakan. Tak hanya dari fungsinya saja, bawang merah ternyata memiliki beberapa filosofi berikut ini yang kerap dijadikan sebagai pelajaran hidup.

1. Bawang merah memiliki lapisan struktur kulit

ilustrasi bawang merah (unsplash.com/@_k8_)

Bawang merah memang memiliki ukuran yang kecil, namun strukturnya sangat unik. Struktur dari bawang merah terlihat berlapis-lapis, sehingga membuatmu harus membuka setiap lapisannya sebelum digunakan.

Selayaknya hidup, bawang merah seolah merepresentasikan proses-proses yang ada dalam hidup. Segala proses tersebut tentu harus dilewati sebelum akhirnya siap untuk menuai hasil positif dalam setiap bentuk usahanya.

2. Mengiris bawang merah membutuhkan strategi

ilustrasi irisan bawang merah (unsplash.com/@shameerpk)

Bawang merah terkenal dengan kandungan zat yang dapat membuat mata perih. Hal inilah yang membuat banyak orang seolah kerap merasa perih pada mata setiap mengiris bawang merah. Tidak heran jika mengiris bawang merah saja seolah membutuhkan strateginya tersendiri.

Hal ini seolah mirip dengan perjalanan hidup yang terkadang kerap menemui kesulitan. Jika terus dipaksakan, maka rasanya akan menyakiti fisik dan mental. Oleh sebab itu, kamu perlu strategi khusus dalam menjalani setiap tantangan dalam hidup, sehingga dapat melewatinya tanpa merasa terbebani.

3. Meski berukuran kecil, namun keberadaannya penting

ilustrasi bawang merah (unsplash.com/@jannerboy62)

Ukuran bawang merah memang kecil-kecil dan tak seperti jenis bawang-bawangan lainnya. Meski demikian, banyak orang yang tak bisa masak apabila tidak memiliki bawang merah di dapur. Alasannya karena peran bawang merah yang seolah sangat krusial dalam setiap masakannya.

Hal inilah yang semestinya dapat memberikanmu pelajaran hidup untuk tak pernah menyepelekan segala sesuatu. Meski pun hanya hal kecil dan sederhana, namun bisa membawa pengaruh yang besar.

4. Bawang merah simbol perilaku tamak dan sombong

ilustrasi bawang merah (unsplash.com/@enginakyurt)

Jika mendengar istilah bawang merah dan bawang putih, mungkin kamu akan langsung teringat pada dongeng populer. Bawang merah memang seolah sudah menyandang gelar sebagai simbol dari rasa tamak dan kesombongan. Hal ini disebabkan karena ukurannya yang kecil, namun seolah bisa menyakiti mata orang yang mengirisnya.

Dari dongeng yang kamu lihat, maka kamu bisa mengambil satu filosofinya. Filosofi tersebut adalah dengan menghindari sifat tamak dan kesombongan yang dimiliki. Alasannya karena kedua sifat tersebut dapat membawa pada keburukan di masa depan.

5. Memiliki banyak manfaat

ilustrasi bawang merah (unsplash.com/@cyberbuli)

Keberadaan bawang merah bukan hanya sekadar menjadi bumbu masak semata. Namun, bawang merah seolah memiliki banyak manfaat lain yang berkaitan dengan kesehatan. Hal inilah yang mebuat banyak orang menyebut bawang merah sebagai tanaman yang penuh manfaat.

Kamu bisa mengambil pesan moralnya untuk tetap menjadi sosok yang senantiasa memberikan manfaat di sekitarmu. Meski mungkin hanya berupa hal-hal sederhana, namun tetap bermakna apabila terdapat manfaat bagi orang-orang di sekitar.

Bawang merah ternyata berhasil memberikan banyak pesan moral yang berharga. Tentunya kamu dapat mengambil setiap sisi positif yang ada, sehingga memudahkanmu dalam mencontohnya. Mana filosofi yang menurutmu paling cocok?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team