5 Hal Buruk Saat Kamu Gak Berani Melawan Rasa Takut

Kehidupan diwarnai dengan berbagai peluang. Contohnya saat kamu memperoleh kesempatan terkait peningkatan karier. Situasi demikian tidak boleh disia-siakan. Bukan tanpa sebab, pulang berharga belum tentu datang dua kali.

Namun, berbeda dengan orang yang memilih tidak berani melawan rasa takut. Konsekuensinya mereka harus rela kehilangan peluang berharga. Ketika tidak berani melawan rasa takut, seseorang cenderung melewatkan peluang-peluang baru yang bisa menjadi jembatan menuju kesuksesan.

Salah satu ciri kehidupan yang bermakna ditandai perkembangan secara berkelanjutan. Kemarin kamu sudah meraih pencapaian yang baik. Tapi hari ini dan esok, pencapaian tersebut jauh lebih sempurna. Kehidupan demikian adalah impian hampir semua orang.

Namun yang perlu dicatat, kehidupan bermakna tidak diperoleh mereka yang memilih pasrah atas rasa takut. Kehidupan yang dijalani orang-orang tersebut terasa stagnan. Menuruti rasa takut bisa menghambat perkembangan pribadi. Seseorang tidak berani mengambil langkah yang pasti karena takut akan konsekuensinya.

Apa jadinya jika kita didominasi oleh perasaan tidak puas? Kehidupan yang dijalani terasa hambar. Meskipun memiliki banyak pencapaian, tapi tidak ada perasaan beruntung akan hal tersebut. Lambat laun, kebahagiaan akan terkikis.

Inilah hal buruk yang akan kamu hadapi ketika tidak berani melawan rasa takut. Perasaan tidak puas akan mendominasi hati dan pikiran. Alur kehidupan yang dijalani sepenuhnya terasa mengecewakan. Kamu memilih tutup mata atas pencapaian maupun keberuntungan yang saat ini sudah diraih.

Setiap orang pasti memiliki rasa takut dalam dirinya. Contohnya kamu takut saat hendak memulai tantangan. Atau rasa takut saat hendak merealisasikan gagasan menjadi suatu karya. Berbagai hal buruk akan muncul saat kamu memilih pasrah atas rasa takut yang hadir.

Salah satunya adalah penyesalan berlarut-larut. Kamu paham jika pasrah dengan rasa takut tidak memperbaiki keadaan. Bahkan semakin menjerumuskan ke dalam situasi terpuruk. Seandainya dulu berani melawan rasa takut yang hadir, tentu sekarang sudah memperoleh kehidupan yang lebih bermakna.

Setiap individu sudah dikaruniai dengan potensi masing-masing. Semua kembali lagi pada diri sendiri. Apakah memiliki kemauan mengembangkan potensi secara optimal, ada justru pasrah dengan kemampuan seadanya. Masing-masing pilihan memiliki konsekuensi tersendiri.

Potensi yang tidak berkembang optimal ternyata menjadi hal buruk saat kamu tidak berani lawan rasa takut. Kamu terjebak dalam sikap pesimis dan lingkaran yang tidak produktif. Potensi dan kemampuan diri hanya berjalan di tempat tanpa ada kemajuan.

Rasa takut tidak bisa sepenuhnya dituruti. Apalagi memilih pasrah dan tidak berusaha sama sekali. Keputusan ini justru menjerumuskan diri ke dalam situasi terburuk. Kamu akan sadar banyak peluang emas terbuang sia-sia. Di sisi lain, potensi dan keunggulan tidak bisa berkembang optimal.