5 Hal yang Bisa Dipelajari dari Film Not Friends, Sahabat Sejati!
Thailand rupanya memiliki skena perfilman yang sangat luas. Setiap cerita dari genre apa pun, kalau kita perhatikan selalu memiliki cerita, karakter, dan pesan yang kuat. Misalnya film Bad Genius yang viral kala itu.
Mengangkat kisah anak SMA yang memiliki berbagai jurus mencontek, tentu relate dengan anak sekolah. Film dari cerita tersebut dikemas sedemikian rupa hingga menimbulkan ketegangan hingga rasa haru.
Kali ini, rumah produksi Bad Genius, GDH memproduksi film Not Friends yang tayang di Indonesia 24 Januari 2024 lalu. Film Not Friends menekankan dua hal paling penting, yaitu film dan teman.
Cerita Not Friends berangkat ketika Pae, seorang siswa SMA pindahan bertemu dengan Joe, teman yang sangat ramah tetapi membuat Pae terganggu. Suatu tragedi membuat Joe meninggal dan Pae ingin membuat film tentang kehidupan Joe.
Not Friends menyajikan komedi-komedi yang lekat dengan dunia perfilman. Di tengah gelak tawa dan haru yang disuguhkan, film Not Friends memberi banyak pesan kepada penontonnya.
1. Kekuatan cerita personal
Waktu nonton trailer film Not Friends langsung teringat sama film Indonesia yang viral tahun lalu, yaitu Jatuh Cinta Seperti di Film-Film atau Jesedef. Jesedef dan Not Friends sama-sama film yang bercerita tentang produksi sebuah film. Kalau Jesedef mengisahkan romansa orang dewasa, Not Friends mengisahkan hubungan pertemanan remaja.
Jesedef dan Not Friends menunjukkan bahwa kekuatan cerita film kerap memiliki hubungan personal dengan film maker-nya. Semakin personal sebuah film, maka semakin kuat cerita yang dihasilkan. Kedua film tersebut setuju bahwa kisah personal yang paling kuat jatuh kepada momentum kematian. Rupanya, rasa kehilangan menjadi momok bagi manusia.
2. Memperjuangkan orisinalitas karya
Siapa sih yang mau kisah atau karyanya dengan santai dipakai sama orang lain tanpa izin, bahkan untuk tujuan komersil? Not Friends ingin menunjukkan pentingnya orisinalitas sebuah karya.
Mungkin fenomena plagiasi karya sudah banyak terjadi di industri kreatif termasuk perfilman. Padahal, karya yang orisinil bernilai autentik dan kesan personalnya semakin terlihat.
Film Not Friends ingin mengedukasi bahwa plagiasi karya bukanlah hal yang dibenarkan, termasuk menghargai pemilik ide dari karya tersebut. Konflik demi konflik dalam film Not Friends menunjukkan upaya karakter yang ingin memplagiasi sebuah karya. Di sisi lain, ia juga memperjuangkan orisinalitas karya tersebut.
3. Memaknai arti teman dekat
Definisi teman dekat dari Film Not Friends yaitu teman yang pernah saling berbagi rahasia. Kalau kamu dan temanmu pernah berbagi rahasia satu sama lain, artinya kalian sudah menjadi teman dekat.
Kadang, itu terjadi secara gak sengaja. Tentu berbagi rahasia gak bisa ke sembarang orang, kan? Sebab itu, ia menjadi teman dekat karena kamu percaya dengan dia dan merasa ada ikatan dengannya
Meskipun tidak menjamin kita akan selalu bersama dengan teman dekat, akan ada masa untuk berpisah dan sibuk dengan urusan masing-masing. Jarak jadi berjauhan karena satu dan lain hal, tapi itu bukan masalah.
Film Not Friends berpesan, “Sebagai teman, meskipun berpisah kita akan tetap saling mengingat dan merindukan.” Sampaikan kutipan ini ke teman dekatmu, ya!
4. Belajar menjadi teman yang tulus
Banyak orang palsu di dunia ini yang bertindak hanya untuk mencapai tujuan pribadi. Apakah itu salah? Tidak sepenuhnya, karena setiap manusia memiliki tujuannya masing-masing. Manusia bisa memiliki porsinya sendiri untuk tulus dengan siapa.
Film Not Friends menyadarkan, dalam kenyataan kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk menjadi tulus ke semua hal. Namun, setiap orang bisa menjadi tulus pada hal-hal yang memiliki ikatan batin dengannya. Tugas manusia adalah menerima ketulusan dan tidak memaksakan mendapat ketulusan dari semua orang.
Menjadi teman yang tulus bisa dengan menghargai kebaikan teman, antusias dengan pencapaiannya, mendorong semangatnya, dan menghargai karyanya. Tidak kalah penting, sesama teman juga perlu meminta maaf ketika ada salah.
Dalam beberapa kasus, minta maaf bisa menjadi hal yang sangat sulit. Akan tetapi, melakukannya adalah hal yang tidak boleh dilewatkan daripada mendapati penyesalan di akhir cerita.
5. Bukan masalah kalau jadi orang biasa-biasa aja
Kalimat tersebut sering diungkapkan di buku, video, atau artikel manapun. Not Friends berhasil membawakannya dengan baik dan penuh haru. Tidak perlu menyangkal kalau di masa lalu kamu pernah memiliki impian besar. Misal, jadi astronot, polisi, presiden, atau ingin keliling dunia. Namun, kita juga perlu sadar realita dan betapa kerasnya dunia.
Tidak semua hal yang kita inginkan bisa tercapai begitu saja. Setelah dijalani, ternyata tidak ada salahnya jadi orang biasa-biasa aja. Hidup terus berjalan, bumi terus berputar, dan perasaan tetap bisa bahagia.
Tidak ada salahnya juga memiliki mimpi-mimpi kecil. Mimpi itu mungkin kecil di mata orang lain, tapi memiliki makna besar bagi pemiliknya. Dengan memiliki mimpi yang bermakna, kita akan terus berusaha menjemput mimpi itu.
Bahkan setelah berusaha, tidak semua akan langsung tercapai, kan? Tugas kita menjalani hari berdasarkan takdir yang diberikan dan terus berusahan menjemput mimpi.
Film Not Friends berhasil menjadi surat cinta untuk film maker, sahabat, dan diri sendiri. Cerita ringan yang dibawakan tidak bisa diremehkan. Gejolak emosi membawa kita untuk mengenang dan merindukan masa-masa bersama sahabat. Apa yang disampaikan Not Friends adalah apa yang ingin kita semua sampaikan kepada sahabat.
