Stop Sekarang! 5 Kebiasaan Digital yang Bisa Bikin Mentalmu ‘Low Batt’

- Kebiasaan online bisa menyebabkan burnout digital dan mengganggu fokus
- Algoritma media sosial dirancang untuk membuat kita betah berlama-lama, baiknya atur waktu scrolling-mu dengan timer.
- Konten video pendek dan notifikasi yang tidak penting dapat mengganggu kesehatan mental.
Era digital membawa kita pada perubahan yang besar. Namun, seringkali kita tidak sadar bahwa di era serba digital ini justru membawa kita pada kebiasaan online yang justru membuat mental cepat lelah. Kebiasaan seperti ini bisa jadi penyebab utama burnout digital.
Secara tidak langsung otak kita akan terus dibombardir notifikasi, bahkan distraksi tanpa henti. Scrolling sampai lupa waktu, reflek cek handphone ketika bunyi, atau bahkan kebiasaan multitasking yang membuat otak lelah. Apakah kamu salah satu yang mengalami hal di atas? Yuk, cek apakah kamu sering melakukan kebiasaan ini. Simak sampai habis!
1. Terperangkap scrolling tanpa henti

Faktanya kalimat 'cuma sebentar' ternyata hanya menjebak. Awalnya cuma sepuluh menit, tiba-tiba sudah satu satu jam kamu scrolling. Padahal awalnya kamu ingin mengerjakan tugas dan menyelesaikan beberapa pekerjaan yang menumpuk. Alhasil semaunya tidak berjalan sesuai rencana dan akhirnya menjadi tertunda.
Algoritma sosial media memang dirancang untuk membuat kita betah berlama-lama. Namun, justru seharusnya kita uang yang harus bisa mengontrolnya. Sebab, jika dibiarkan ini akan membuatmu fokusmu berantakan dan otak cepat lelah. Cobalah untuk mengaturnya dengan set timer ataupun memakai fitur screen timer agar tidak kebablasan.
2. Terjebak mode customer service 24/7

Adanya sosial media, terutama fitur 'chat' ternyata membuat sebagian orang terjebak dalam mode customer service 24/7. Dituntut fast respon, terutama jika kamu mempunyai pekerjaan yang bisa dibawa ke rumah. Bahkan di hari weekend yang seharusnya kamu beristirahat bisa saja mereka memintamu untuk mengirimkan email atau membalas pesan secara cepat.
Dalam kondisi lain beberapa orang mungkin merasa bersalah jika telat membalas chat maupun email dari orang lain. Nah, jika kamu pernah merasakan demikian, coba untuk stop bahwa semua orang butuh jawaban instan darimu. Sadari bahwa otak juga butuh beristirahat. Seharusnya kamu pun paham mana pesan penting yang memang harus diprioritaskan.
3. Kebiasaan begadang karena gadget

Semenjak adanya sosial media, terutama maraknya konten dengan durasi video yang pendek membuat hampir sebagian orang terlena oleh waktu. Kebiasaan night scrolling sebelum tidur seringkali tidak bisa dihindari. Padahal jika terus menerus dilakukan juga tidak baik bagi kesehatan.
Night scrolling ini bisa bikin kamu seperti zombie yang kurang tidur. Tidak hanya itu, energimu bisa saja habis ketika bangun tidur. Untuk menghindari hal ini kamu bisa mematikan gadget minimal 1 jam sebelum tidur agar otak bisa istirahat dengan baik. Banyak hal yang bisa kamu lakukan sebelum tidur tanpa harus menggunakan gadget.
4. Banyak notifikasi–otak panik, bikin stres

Ketika menghidupkan koneksi internet secara tidak langsung kamu akan diserang oleh beberapa notifikasi yang masuk. Apakah setiap notifikasi yang muncul seringkali membuatmu deg-degan? Padahal jika di cek hanyalah notifikasi promo maupun chat receh.
Terkadang notifikasi seperti ini membuat otakmu terasa lelah dan stres, akibatnya otakmu tidak sempat untuk beristirahat. Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan mematikan notifikasi yang tidak penting ataupun kamu dapat menyisihkan waktu khusus untuk mengecek notifikasi dari harus meresponya setiap saat.
5. Overload berita yang gak sehat

Era digital ini sangat memudahkan kita untuk mencari berita yang diinginkan. Namun, secara tidak sadar ternyata kita seringkali konsumsi berita yang sebenarnya tidak terlalu penting atau bahkan negatif. Padahal terlalu banyak konsumsi berita-berita seperti itu bisa membuat otak stres bahkan menurunkan mood seharian.
Mengonsumsi berita memang penting. Namun, kita juga harus bijak dalam mengelolanya. Batasi waktu untuk konsumsi berita, misalnya 30 menit di pagi ataupun sore hari. Kemudian pilihlah sumber yang kredibel, hindari berita sensional yang hanya membuatmu panik.
Beberapa kebiasaan digital di atas jika tidak dikontrol dengan dapat memicu stres dan kecemasan. Oleh karena itu penting sekali untuk membatasi penggunaan media digital serta selektif dalam mengkonsumsi berita. Tetap bijak dalam era digital ini ya, agar kamu bisa tetap update tanpa harus mengorbankan kesehatan mental dan keseimbangan hidup tetap terjaga.