5 Macam Pakaian Adat Maluku, Paduan Kebaya dan Kain Khas

01 Agu 2019, 18:05 WIB

Instagram/salonmimin_balikpapan

Bicara keindahan alam dan budaya di timur Indonesia, Maluku menyimpan banyak ‘harta karun’ di dalamnya. Maluku juga dijuluki sebagai Provinsi Seribu Pulau karena terdapat kurang lebih 1400 pulau besar hingga kecil dalam cakupan areanya.

Selain pantai-pantai dan keindahan alamnya yang masih asli, budaya berpakaian khas Maluku juga punya keunikan tersendiri. Kebaya yang populer di Pulau Jawa ternyata menjadi pakaian khas wanita Maluku, tentu saja dengan sedikit perbedaan pada coraknya.

Berikut adalah lima macam pakaian adat Maluku. Tiap upacara adat punya pakaian adat yang berbeda-beda, lho. Yuk, simak!

1. Baju cele pria

Instagram/salonmimin_balikpapan

Pakaian adat Maluku yang paling populer adalah setelan baju cele atau kain salele. Kain berwarna merah dengan corak keemasan ini juga digunakan oleh pengantin yang menggelar pernikahan sesuai adat Maluku.

Satu setel baju cele pria terdiri dari celana kain berwarna hitam atau putih, kemeja putih dengan kerah lingkar, sepatu pantofel, jas merah khas baju cele, serta sabuk yang juga berbahan dasar kain salele.

2. Baju cele wanita

Instagram/salonmimin_balikpapan

Untuk wanita, setelan baju cele terdiri dari kain sarung, kebaya putih, selop, konde, dan hiasan kepala. Kemudian dilengkapi dengan kain lenso yang dikalungkan di leher dan menjuntai ke dada membentuk huruf v.

Hiasan kepala yang digunakan pada baju cele wanita terdiri dari kak kuping yang berjumlah empat tusuk, serta bunga ron yang bentuknya melingkar di atas konde.

3. Kebaya putih panjang dan kemeja baniang

apoptografia.blogspot.com

Kebaya yang selama ini lebih dikenal sebagai pakaian khas wanita suku Jawa, ternyata juga menjadi baju adat di Maluku. Kebaya putih berbahan brokat dengan motif bunga besar yang jarang-jarang dikenakan wanita Maluku pada acara penting seperti pesta rakyat.

Untuk pria, kemeja baniang menjadi pakaian yang wajib dimiliki. Sekilas seperti kemeja putih pada umumnya dengan kancing hitam kecil. Perbedaan terletak pada kerah, kemeja baniang memiliki kerah melingkar.

4. Kebaya hitam gereja

borneochannel.com

Nenek moyang penduduk Maluku mayoritas beragama nasrani. Mereka biasa mengenakan kebaya hitam polos atau dengan sedikit akesoris berwarna keemasan untuk pergi beribadah ke gereja.

Budaya yang diturunkan dari masa ke masa ini mendasari munculnya nama kebaya hitam gereja. Jika wanita Maluku menggunakan kebaya hitam, para pria biasanya mengenakan setelan celana bahan dan jas hitam dengan kemeja baniang di dalamnya.

5. Baju nona rok

twitter/GlennFredly

Orang-orang asli Maluku dikenal suka mengadakan pesta rakyat dan berdansa. Para wanita di sana mengenakan baju nona rok di acara-acara penting tersebut. Sekilas mirip dengan baju cele wanita, tapi tanpa menggunakan kain lenso dan hiasan kepala.

Baju nona rok terdiri dari kebaya putih khas Maluku dan kain sarung merah atau hitam dengan corak keemasan sebagai bawahannya.

Pakaian adat Maluku terbilang simpel karena gak banyak mengenakan aksesoris dan kain yang berlapis-lapis. Warna hitam, merah, putih dan corak keemasan menjadi ciri khasnya. Ditambah konde sederhana yang bikin wanita Maluku makin nampak pesonanya.

Sudah pernah coba mengenakan pakaian adat khas Maluku?