5 Perubahan Positif Saat Berhenti Main Media Sosial

Tidak dapat disangkal bahwa media sosial ada di sekitar kita. Bagi banyak orang, Facebook, Twitter, dan Instagram adalah kehadiran yang paling konsisten dalam hidup mereka. Namun, bukan berarti media sosial tidak bisa dihindari.
Banyak juga orang yang secara aktif memilih untuk menjauh dari platform-platform tersebut dan sebagai gantinya memilih pengalaman lain yang lebih mendalam dalam hidup. Hal-hal baik mulai terjadi ketika seseorang berhenti memainkan media sosial, apa sajakah itu?
1. Mendapat kepercayaan diri

Kita sudah terbiasa menggunakan media sosial dan elektronik untuk berkomunikasi dengan orang lain sehingga bagi sebagian orang, interaksi tatap muka menjadi sangat sulit untuk dilakukan. Meskipun mudah untuk menulis email ke atasan atau berkomunikasi kembali dengan teman lama melalui Instagram, jauh lebih sulit untuk melakukannya secara langsung.
Namun, itu hanya karena dibutuhkan latihan untuk meningkatkan dan memperkuat keterampilan interpersonal kita. Saat berhenti mengandalkan media sosial untuk membuat interaksi menjadi lebih mudah dan lebih sederhana, kita akan membiarkan diri sendiri memperluas zona nyaman yang ada. Semakin banyak kita melakukan interaksi sosial, semakin mudah jadinya untuk dilakukan.
2. Tidak terus-menerus mencari validasi

Tentu saja semua orang suka jika mengetahui bahwa pendapat dan saran mereka dihargai. Namun, keberadaan media sosial di mana-mana membuat validasi ini menjadi obsesi bagi sebagian orang. Mereka yang menjauhi media sosial akan mencari validasi aktual di mana hal itu penting dibutuhkan, tetapi mereka tidak akan menjadi terlalu terobsesi agar bisa diterima orang lain sampai-sampai membuat hal itu akhirnya mengambil alih hidup mereka.
3. Dapat fokus pada apa yang penting

Media sosial penuh dengan sesuatu yang sebenarnya tidak ingin kita lihat. Teman-teman kita misalnya, terus-menerus membagikan artikel atau pemberitaan yang entah penting atau tidak, dan kedua, mungkin sebenarnya tidak menarik minat kita sedikit pun.
Begitu banyak dari kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membaca berita yang tidak kita pedulikan daripada mencari satu atau dua artikel yang benar-benar bermanfaat bagi kita. Ketika menjauh dari media sosial, kita dapat secara aktif mencari hal-hal dalam hidup yang menarik minat kita dan akhirnya bisa mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan hidup itu sendiri.
4. Berkomonunikasi lebih efektif

Telah disebutkan sebelumnya bahwa mereka yang tidak menggunakan media sosial sebenarnya merupakan sosok yang lebih sosial secara pribadi. Namun, tidak hanya lebih sosial, mereka juga lebih baik dalam berkomunikasi.
Tweet atau status di Facebook terdiri dari kata-kata sederhana di layar komputer atau ponsel yang hampir tidak ada cara untuk secara efektif mengkomunikasikan nada pesan yang mendasarinya. Saat kita bertatap muka dengan orang yang akan kita ajak bicara, suasana percakapan menjadi sangat jelas berdasarkan ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan nada suara.
5. Menjadi lebih sadar dan bisa hidup pada saat ini

Ayo, serius sebentar. Sebagian besar dari kita kadang-kadang menggunakan media sosial sebagai penopang hidup. Saat kita sedang menunggu seorang teman atau duduk menunggu jemputan datang, misalnya.
Dibanding mengamati sekeliling, kita mungkin mengeluarkan ponsel untuk melihat berbagai update yang ada, berpura-pura terlihat sibuk. Namun, dengan melakukan itu, kita kehilangan begitu banyak hal yang terjadi di dunia sekitar kita. Saat kita menyimpan ponsel, kita akan mulai menghargai bahkan hal-hal kecil dalam hidup yang tidak pernah kita ketahui sebelumnya.
Media sosial tak disangkal telah menjadi bagian dari masyarakat kita. Tak hanya hal baik, hal buruk pun datang besertanya yang membuat sebagian dari kita kadang menjadi tak tahan dan ingin berhenti. Berhentilah jika kalian sudah tak mau lagi berhadapan dengan efek buruknya, tetapi lakukan secara perlahan jika kalian memang belum sanggup berhenti sepenuhnya dan rasakan kebaikannya.