5 Pikiran Toxic yang Bisa Mematahkan Semangat dan Kepercayaan Diri

Dalam menggapai sesuatu yang menjadi tujuan hidup, tentu setiap orang perlu modal yang kuat. Hal tersebut tak melulu perkara materi. Justru faktor internal dalam diri memiliki andil yang cukup besar terhadap keberhasilan.
Modal tersebut salah satunya berupa semangat dan keyakinan. Apabila kita memiliki kedua hal itu, maka segala proses dalam hidup terasa mudah dijalani. Maka pastikan kita tak memelihara beberapa pikiran toxic seperti berikut yang bisa mematahkan semangat dan keyakinan dalam diri.
1. Membandingkan kehidupan dengan orang lain

Berpikir mengenai kehidupan orang lain hanya akan membuat kita tak fokus pada diri sendiri. Hal itu justru akan menimbulkan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. Apabila hal itu diperlihara, kita tak lagi punya kepercayaan dalam diri.
Imbasnya, kita akan merasa tak cukup dengan kehidupan yang dijalani dan segala hal yang dimiliki. Kita merasa haus akan pencapaian guna bersaing dengan orang lain secara tak sehat. Bukankah hal demikian hanya akan merugikan diri sendiri?
2. Berpikir untuk menjadi orang lain

Tanpa disadari, banyak orang yang menginginkan untuk menjadi orang lain. Hal demikian tentu didasarkan oleh beragam alasan. Misalnya karena orang lain punya fisik lebih bagus, punya keberuntungan lebih baik, dan hal lainnya yang tak kita miliki.
Padahal, berpikir menjadi orang lain hanya akan membuat kita tak semangat menjalani hidup. Kita akan mudah menyerah di tengah proses lantaran tak akan pernah sampai pada hal yang dituju. Harapan menjadi orang lain hanyalah tujuan semu yang membawa kita perlahan menuju kehancuran.
3. Mengira bahwa kehidupan berisi kesempatan yang datang berkali-kali

Kesalahan berpikir lainnya yang menghambat rasa percaya dan semangat dalam diri adalah seperti poin ketiga ini. Tanpa disadari, kita kerap meremehkan kesempatan dalam hidup. Kita kerap menganggap bahwa selalu ada kesempatan yang datang.
Hal demikian sejatinya tidak sepenuhnya tepat. Sebab pada realitanya, kesempatan akan selalu datang pada mereka yang membuka jalan. Artinya, kita perlu mengerahkan usaha maksimal untuk membuka peluang, alih-alih menunggu dan berharap keajaiban datang berulang.
4. Berpikir untuk selalu unggul dari orang lain yang didorong perasaan iri

Menjalani hidup dengan ambisi tentu diperlukan. Hal demikian supaya kita bisa semangat dalam menjalani hidup ini. Namun, di lain sisi, kita juga perlu memahami porsi dan batasannya.
Jangan sampai ambisi yang kita pelihara bisa mengancam kedamaian batin. Terkadang cara berpikir dengan ambisi berlebihan bisa menciptakan rasa iri kepada orang lain. Jika sudah demikian, alih-alih semangat untuk menatap langkah di masa depan, justru kita terpuruk lantaran memikirkan hal-hal yang ada di luar kendali.
5. Berpikir mengenai beragam pengalaman buruk yang telah terjadi

Pikiran yang terjebak di masa lalu hanya akan menjadi penghambat untuk maju. Kita tak akan lagi memiliki kepercayaan diri untuk menatap masa depan lantaran pikiran kita hidup di masa lalu. Maka, sudah semestinya kita membuang segala macam bentuk penyesalan, kesedihan, kesalahan, dan semua hal buruk yang ada di masa lalu.
Sejatinya, segala hal yang kita pikirkan sangat berdampak pada tindakan yang kita jalani. Apabila kita membiasakan diri berpikir positif, tentu hidup ini akan mudah dijalani. Sebaliknya, apabila pikiran negatif lebih mendominasi, maka kita akan menjadi manusia yang gemar berputus asa.
Sehingga penting bagi kita memilihara semangat dan keyakinan dalam pikiran maupun perbuatan. Kedua hal demikian sangat diperlukan untuk menentukan setiap langkah yang kita jalani. Jangan sampai kita menyia-nyiakan hidup kita tanpa melakukan hal yang besar.