5 Sikap yang Harus Dihindari saat Ikut Organisasi Mahasiswa

Ikut organisasi membawa banyak dampak positif bagi seorang mahasiswa. Mulai dari memperluas relasi, mengembangkan berbagai soft skills penting, hingga menambah pengalaman yang bantu memoles curriculum vitae (CV) jadi menarik di mata perekrut.
Tak heran, mahasiswa selalu diserukan untuk aktif berorganisasi, baik di dalam atau di luar kampus. Namun, agar memperoleh manfaat yang maksimal, mahasiswa harus menghindari beberapa sikap ketika mengikuti organisasi, seperti terangkum berikut ini.
1. Pasif dan gak proaktif

Sikap pertama yang harus kamu hindari adalah menjadi anggota yang pasif dan gak pernah berkontribusi. Ikut organisasi mahasiswa bukan hanya sekadar menyertakan nama di daftar keanggotaan, tetapi lebih dari itu.
Kalau gak aktif rapat, jarang berpendapat, banyak absen di berbagai kegiatan, kamu akan melewatkan banyak kesempatan untuk belajar, berkembang, dan berkolaborasi dengan teman-teman lainnya. Ingatlah, kamu bergabung di organisasi untuk mengembangkan soft skill, sehingga manfaatkanlah waktu kamu di sana dengan baik.
2. Egois dan ingin menang sendiri

Sikap egois adalah hal yang harus dihindari saat ikut organisasi. Ini adalah tempat untuk melatih kerja sama dan kolaborasi. Kalau hanya memikirkan kepentingan diri sendiri tanpa menghargai orang lain, kamu bisa merusak hubungan dengan teman-teman lain.
Ini juga akan terbawa saat memasuki dunia kerja. Kamu jadi sulit bekerja sama dengan anggota tim, sehingga performa individu dan tim secara keseluruhan bisa menurun. Dampaknya tentu terasa pada kemajuan karier kamu ke depan. Karena itu, cobalah untuk selalu membuka diri terhadap ide-ide dan pandangan lain.
3. Gak bertanggung jawab

Ketika bergabung dalam organisasi mahasiswa, kamu akan diberikan tanggung jawab dalam menjalankan berbagai kegiatan. Jika gak memenuhi komitmenmu atau gak mengikuti aturan yang telah ditetapkan, hal ini dapat merugikan organisasi dan mengganggu jalannya kegiatan.
Pada akhirnya, kamu gak hanya merugikan diri sendiri, tapi juga orang lain. Selain itu, kamu juga akan mendapat reputasi buruk yang mengakibatkan kehilangan kepercayaan dari banyak orang. Tanpa disadari, ini akan mempersulit hidup kamu di masa depan, lho!
4. Masih suka ikut suara mayoritas alih-alih berpendirian teguh

Mahasiswa sudah semestinya bersikap vokal dan berpendirian teguh pada hal yang sejalan dengan value mereka. Jangan sampai kamu merasa takut gak diterima dan akhirnya memilih apa yang menjadi suara mayoritas. Fenomena ini disebut juga dengan groupthink.
Jadikanlah organisasi sebagai wadah untuk bersikap dan berpikir kritis. Jika menemukan ada hal yang gak sesuai dengan semestinya, jangan ragu untuk menyuarakan hal tersebut. Ingat, mahasiswa diharapkan sebagai agent of change atau agen perubahan. Jangan sampai kamu hanya ikut-ikutan tanpa berpikir rasional, ya!
5. Punya crab mentality

Ketika seorang mahasiswa gak suka melihat teman seorganisasi lebih aktif dan berprestasi dibanding dirinya, sehingga ia ingin menjatuhkan atau menghalangi teman untuk lebih sukses, ini adalah pertanda bahwa ia memiliki crab mentality. Ia cenderung iri dan cemburu terhadap kesuksesan orang lain.
Jangan sampai kamu memilikinya, ya! Alih-alih cemburu, kamu bisa menjadikan teman yang aktif sosok yang inspiratif dan bisa mendorongmu untuk mencapai kesuksesan juga. Bahkan, kamu bisa belajar dari mereka agar bisa berkembang bersama-sama. Pokoknya, jauhi sikap iri dengki, deh!
Saat ikut organisasi, ingatlah bahwa sikap dan perilaku kamu gak hanya memengaruhi diri sendiri, tapi juga orang lain dan kesuksesan organisasi. Kalau sudah diberikan amanat untuk menjadi anggota, maka tunjukkan komitmen kamu sampai akhir, ya.
Dengan menghindari sikap di atas, kamu bisa memberikan kontribusi yang berarti dan membangun pengalaman yang berharga selama berada di dalam organisasi. Pada akhirnya, ini bisa mendukung self-development sehingga kamu bisa mencapai potensi maksimal di masa mendatang!