5 Tanda Kamu Perlu Membangun Personal Boundaries, Sadari Sejak Awal

Seberapa seringkah kamu merasa harus memenuhi keinginan orang-orang yang berada di sekitarmu? Seberapa seringkah kamu merasa bahwa mereka telah mencampuri urusan pribadimu sampai melewati batas? Jika begitu, mungkin inilah saatnya kamu untuk meninjau kembali personal boundaries-mu.
Personal boundaries dapat dianalogikan seperti pagar pelindung yang akan menjaga keseimbangan antara diri kita dan juga orang-orang sekitar. Membangun batasan diri yang kuat bukanlah tanda egoisme, melainkan sebuah langkah bijak untuk menjaga kesejahteraan diri dan juga kelangsungan hidup yang lebih bermakna.
Inilah tanda yang menunjukkan bahwa kamu perlu setting boundaries. Yuk, simak sampai selesai!
1. Hidup sebagai "Yes-People"

Pernahkah kamu merasa sepeti seorang Yes-People ? Dimana kamu selalu mengiyakan semua permintaan orang lain, tanpa mempertimbangkan kepentinganmu sendiri. well, it's a sign that you need to start building up your personal boundaries.
Dalam kehidupan yang penuh dengan tanggung jawab dan ekspektasi, seringkali membuat kamu terlalu fokus untuk menyenangkan orang lain. Mungkin karena kamu takut membuat orang lain kecewa atau justru kamu takut merasa ditinggalkan.
Terlalu sering mengiyakan segala permintaan orang bisa merampas waktu, energi bahkan kebahagiaan yang seharusnya bisa kamu nikmati dengan tenang. Ingatlah bahwa kendali sepenuhnya berada pada dirimu sendiri, kamu lah yang akan menentukan prioritas dan kebutuhanmu sendiri.
2. Rasa bersalah dan cemas yang mendominasi kehidupan

Rupanya membangun personal boundaries yang kuat dapat membantu kamu menjaga kesehatan mental dan juga emosional dengan bijak. Tanda lain yang menunjukkan perlunya membangun personal boundaries adalah munculnya perasaan bersalah dan cemas yang dominan dalam rutinitas keseharian. Kamu sering merasa seperti kamu melakukan sesuatu yang salah, atau seperti kamu dikucilkan atau tidak dicintai jika tidak melayani dan membantu orang-orang di sekitar kamu.
Rasa bersalah ini terjadi ketika kamu mengira untuk melakukan sesuatu yang akan membuat orang lain senang, terlepas dari kenyamanan dan value yang sudah kamu tanamkan. Kamu merasa egois jika hanya memikirkan diri sendiri.
3. Banyaknya orang yang masuk tanpa izin

Dengan keseringan mengiyakan keinginan orang lain, maka secara tidak langsung kamu telah membuka portal bagi mereka untuk bisa masuk ke hidupmu tanpa batasan. Orang-orang ini mungkin adalah teman, keluarga atau bahkan orang yang baru dikenal yang sering meminta bantuan atau bahkan mengkritik dirimu.
Sesimpel bahwa kamu berhak untuk menolak jika ada seseorang yang ingin masuk ke dalam urusanmu, kamu berhak menolak seseorang yang ingin membantumu, bahkan jika itu adalah orang terdekatmu.
Jika kamu membiarkan kehadiran mereka masuk secara bebas tanpa persetujuan, maka kamu akan kehilangan kontrol atas hidupmu sendiri.
4. Terjebak dalam hubungan yang merugikan

Sesungguhnya cinta memang perasaan yang luar biasa, menyatukan hati yang mungkin tidak kamu bayangkan sebelumnya. Namun, tak sedikit juga bentuk cinta yang dapat merugikan.
Dalam kasus yang ekstrem, kamu sering kali terlibat dengan orang-orang yang memperlakukan kamu secara tidak hormat, mereka menyentuh bahkan melakukan perilaku tidak pantas dengan sengaja. kamu mengizinkan orang lain memanipulasi dan mengontrol dirimu sepenuhnya atas nama cinta.
5. Kecenderungan overwhelm

Kecenderungan merasa overwhelm secara terus-menerus adalah tanda kuat bahwa seseorang perlu membangun batasan pribadi yang lebih kuat dalam hidupnya. Overwhelm dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti stres berlebihan, perasaan dibebani tanggung jawab yang besar hingga perasaan kelelahan yang tiada batas.
Dalam kasus nyata, kondisi seperti ini sering terjadi dalam lingkup pekerjaan, dimana ketika kamu merasa terlalu banyak menerima beban kerja atau terus-menerus ditekan untuk menerima proyek tambahan tanpa pertimbangkan waktu dan sumber daya yang tersedia. Terlebih lagi jika ini merupakan di luar tanggung jawabmu sebagai karyawan.
Untuk itulah perlunya membangun personal boundaries yang kuat. Jika kamu terus-menerus mengiyakan perintah atasan yang semakin melewati batas, maka secara tidak sadar hal ini dapat berpengaruh pada kesejahteraan kehidupan.