Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Cara Bangun Personal Boundaries untuk Kesehatan Mental Kamu

ilustrasi seseorang yang tersenyum bahagia dengan mentalitas yang sehat (pexels.com/Matthias Cooper)

Kesehatan mental merupakan bagian yang penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Salah satu faktor yang turut memengaruhi kesejahteraan mental adalah kemampuan untuk menetapkan batasan (boundary setting) dalam hubungan interpersonal dan aktivitas sehari-hari.

Batasan yang sehat membantu individu untuk menjaga keseimbangan, menghindari stres berlebihan, dan memelihara hubungan yang baik dengan orang lain. Namun, seringkali kita menghadapi kendala dalam menetapkan batasan yang sehat. Berikut adalah enam langkah yang dapat membantu membangun batasan yang sehat guna menjaga kesejahteraan mental.

1. Kenali nilai dan prioritas pribadi

ilustrasi seseorang sedang memperhatikan bayangan dirinya di cermin dengan apresiasi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Langkah pertama dalam menetapkan batasan yang sehat adalah dengan memahami nilai-nilai dan prioritas dalam hidup. Mengetahui apa yang penting bagi diri sendiri membantu dalam menentukan batasan yang jelas dalam berbagai situasi. Pertimbangkan kebutuhan pribadi, baik dalam hubungan sosial, pekerjaan, maupun aktivitas lainnya, untuk menentukan batasan yang sesuai.

2. Komunikasikan batasan dengan jelas

ilustrasi seseorang yang tengah berkomunikasi ke temannya (pexels.com/fauxels)

Penting untuk dapat mengkomunikasikan batasan dengan jelas kepada orang lain. Hal ini tidak hanya melibatkan kemampuan untuk mengatakan "tidak," tetapi juga menjelaskan alasan di balik penolakan tersebut. Komunikasi yang jelas membantu orang lain memahami dan menghormati batasan yang telah ditetapkan.

3. Pelajari keterampilan menyatakan pendapat

ilustrasi seseorang tengah menyatakan pendapatnya ke orang lain (pexels.com/Thirdman)

Keterampilan menyatakan pendapat secara tegas namun hormat adalah kunci dalam menetapkan batasan yang sehat. Belajar untuk menyampaikan kebutuhan dan keinginan tanpa merasa bersalah atau khawatir akan respon orang lain dapat membantu membangun batasan yang kuat.

4. Berkomunikasi secara terbuka dan terus terang

ilustrasi orang-orang yang tengah berdiskusi dengan terbuka (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Berkomunikasi secara terbuka juga berarti mampu mendengarkan dengan baik. Terkadang, batasan yang sehat melibatkan diskusi dan negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang memuaskan semua pihak. Dengan tetap terbuka pada pembicaraan yang jujur, kita dapat menemukan solusi yang menguntungkan semua orang.

5. Perhatikan dampak emosional dan fisik

ilustrasi seorang wanita yang tengah berteriak emosi (pexels.com/Liza Summer)

Menjaga kesehatan emosional dan fisik merupakan bagian penting dari menetapkan batasan yang sehat. Sadari dampak dari setiap keputusan yang diambil terhadap kesejahteraan diri sendiri. Jika suatu batasan menyebabkan stres berlebihan atau merugikan kesehatan, maka perlu dilakukan penyesuaian.

6. Berlatih konsistensi

ilustrasi seorang wanita yang tengah berlatih berbicara di depan cermin (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Konsistensi dalam menegakkan batasan merupakan hal yang penting. Meskipun terkadang sulit, mempertahankan batasan yang telah ditetapkan membantu orang lain memahami ekspektasi yang konsisten dari kita. Latihanlah untuk konsisten dalam menjalankan batasan yang telah disepakati.

Menetapkan batasan yang sehat merupakan proses yang berkelanjutan. Hal ini melibatkan pemahaman akan diri sendiri, kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas, dan keberanian untuk mempertahankan batasan yang telah ditetapkan. Dengan melakukan langkah-langkah di atas, diharapkan seseorang dapat membangun batasan yang sehat untuk menjaga kesejahteraan mentalnya. Ingatlah bahwa menjaga kesehatan mental adalah langkah penting dalam menjalani kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Winda Kuncorowati
EditorWinda Kuncorowati
Follow Us