Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Beres-beres Rumah untukmu yang WFH, Cegah Capek sebelum Kerja

ilustrasi siap bersih-bersih (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Bekerja dari rumah atau work from home tak kalah menantang dari work from office. Ada banyak godaan untuk rebahan dan pecah konsentrasi oleh berbagai aktivitas anggota keluarga.  Urusan beres-beres rumah juga menjadi tantangan tersendiri. Kalau pengaturan waktunya gak tepat, kamu malah kelelahan sebelum mulai bekerja.

Akan tetapi, tidak mungkin juga jika dirimu mengabaikan kebersihan hunian yang sekaligus menjadi kantormu. Bandingkan dengan kantor sungguhan yang sudah dilengkapi dengan OB sehingga karyawan datang dapat langsung bekerja. Bahkan bisa minta dibuatkan kopi dulu ke pesuruh. 

Sementara di rumah, dirimu mesti lebih mandiri apabila gak ada ART. Supaya baik pekerjaan maupun urusan domestik sama beresnya, berikut lima tips beres-beres rumah bagi kamu yang WFH. Ini bukan sekadar tugasmu sehingga bagikan juga artikel ini ke keluarga atau teman yang tinggal seatap denganmu. Kalian harus saling mengerti dan menghargai kesibukan masing-masing.

1. Lakukan pagi-pagi jika butuh pemanasan sebelum bekerja

ilustrasi mencuci peralatan makan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kenali kebutuhan-kebutuhanmu sebelum benar-benar siap mulai bekerja. Banyak orang punya rutinitas untuk mengawali harinya. Misalnya, menyiapkan sarapan, olahraga, baca buku, atau berbelanja ke pasar dulu. Apabila rutinitas pembuka pagi ini belum dilaksanakan, mereka pun belum siap buat bekerja.

Pekerjaan yang menuntutmu untuk berpikir keras biasanya gak bisa seketika dilakukan. Contohnya, dirimu penulis. Pikiran perlu diaktifkan secara bertahap setelah kamu tidur sekian jam. Rasa kantuk pun mesti hilang sepenuhnya dulu agar proses menulis berjalan lebih lancar.

Bila dirimu juga begitu, pekerjaan rumah tangga dapat ditempatkan di awal hari. Kamu bisa mulai dari menyapu dan mengepel. Kemudian menyiapkan sarapan, makan pagi, dan mandi. Setelah mandi, dirimu siap buat mulai bekerja. Sisi plusnya, hatimu menjadi lebih tenang sebab rumah yang sekaligus berfungsi sebagai kantor telah rapi. Kamu tak ada tanggungan lagi.

2. Bila ingin segera bekerja, geser ke sore hari

ilustrasi membersihkan meja (pexels.com/Ron Lach)

Sementara jika kamu gak mau kehilangan momen fokus penuh di pagi hari yang amat memudahkanmu dalam bekerja, berarti tugas domestik dikerjakan sore saja. Di pagi hari dirimu cuma perlu mandi dan sarapan. Atau, keduanya dilakukan nanti setelah matahari lebih tinggi apabila kamu bangun jauh lebih pagi serta memilih bekerja dulu.

Selama dirimu lebih nyaman begini dan gak risi dengan ruangan yang belum dibersihkan atau tumpukan piring kotor di wastafel, lakukan saja. Ini juga gak bisa langsung dihakimi sebagai kebiasaan jorok. Kamu cuma perlu memprioritaskan pekerjaan dan tugas rumah tangga ditaruh di nomor dua.

Toh, pada akhirnya keduanya juga beres semua. Daripada dirimu mencoba beres-beres di pagi hari, tapi sehabis itu justru kesulitan memusatkan perhatian pada pekerjaan. Rumah rapi dan kinclong, tetapi pekerjaanmu terhambat. Padahal, bekerja dari rumah sering kali amat bergantung pada deadline yang disepakati dengan para klien.

3. Atau, cicil pengerjaannya sekalian rehat sejenak dari pekerjaan

ilustrasi mencuci mug (pexels.com/RDNE Stock project)

Jika seluruh tugas rumah tangga dikerjakan di awal hari mungkin akan terasa amat melelahkan. Kamu capek duluan sebelum mulai bekerja. Akibatnya, produktivitasmu selama WFH malah menurun. Ini sangat berbahaya apabila upahmu tergantung dari seberapa cepat serta banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan.

Sedang bila tugas-tugas domestik baru dikerjakan di sore hari, kamu akan malas duluan. Dirimu sudah merasa terlalu lelah setelah bekerja dari pagi seperti orang kantoran. Akibatnya, sebagian besar tugas domestik ditunda buat besok dan kamu hanya mengerjakan tugas tertentu seperti memasak makan malam.

Akan tetapi, esok pun hal yang sama kembali terjadi sehingga rumah makin berantakan. Dirimu menjadi tambah malas dan gak tahu mesti membersihkannya dari mana. Cegah ini terjadi dengan kamu mencicil tugas beres-beres. Lakukan sedikit di pagi hari sekalian untuk menghilangkan kantukmu.

Kemudian dilanjutkan sekitar jam 09.30 sampai 10.00 sembari dirimu rehat sejenak dari bekerja. Lakukan lagi sebagian sisa pekerjaan rumah tangga sehabis makan siang. Misalnya, mencuci semua peralatan makan dan memasak yang ada di wastafel. Sore hingga awal malam setelah pekerjaan beres baru tuntaskan tugas domestik yang tersisa.

4. Bukan berarti anggota keluarga yang WFO bebas dari tugas domestik

ilustrasi bersih-bersih (pexels.com/Annushka Ahuja)

Inilah alasannya artikel ini juga wajib dibaca oleh orang-orang yang tinggal bersamamu. Kerap kali saudara, pasangan, atau teman yang bekerja dari kantor berpikir WFH sangat santai dan gak bikin capek. Mereka menjadi seperti tak mau tahu dengan tugas-tugas domestik padahal hasilnya akan dinikmati bersama.

Seperti rumah yang bersih tentu juga bikin mereka lebih nyaman beristirahat di rumah. Begitu pun makanan yang enak memulihkan energi dan menjaga kesehatan mereka. Tolak gagasan bahwa kamu yang WFH berarti bertanggung jawab penuh atas tugas-tugas rumah tangga. Tetaplah membagi seluruh tugas itu.

Kamu cukup mengerjakan bagian tugasmu. Mereka pun wajib bertanggung jawab atas porsi tugas masing-masing. Pilihan mereka adalah mengerjakan jatah tugasnya sebelum atau sepulang kerja. Biasakan sistem ini supaya dirimu gak capek sendirian dan pekerjaanmu tidak terkendala. Sama seperti mereka, kamu juga butuh uang.

5. Lakukan setiap hari agar bekerja lebih nyaman dan produktif

ilustrasi membersihkan kaca (pexels.com/Liliana Drew)

Rumah yang berfungsi juga sebagai kantor perlu lebih sering dibersihkan. Sebab kondisi yang kurang bersih mudah sekali menurunkan semangat kerjamu. Perasaanmu bakal cenderung buruk dan pikiran sulit fokus. Oleh sebab itu, jangan mengandalkan akhir pekan saja buat beres-beres.

Sama seperti kantor, rumahmu mesti dibersihkan setiap hari. Terutama untuk lantai sebab debu yang melekat tebal akan membuat udara di dalam rumah terasa menyesakkan. Padahal, kamu terkurung di dalamnya hampir 24 jam nonstop serta dari Senin sampai Minggu.

Rumah sekaligus kantor yang kotor membuatmu rentan sakit. Walaupun beres-beres tiap hari terasa berat di awal, kamu bakal makin terbiasa. Bersih-bersih pun dapat dilakukan jauh lebih cepat ketimbang seandainya dirimu hanya mengerjakannya di akhir pekan. Kalau rumahmu rapi, pikiran pun menjadi gak kusut. Dirimu bisa lebih fokus dalam bekerja.

Beres-beres rumah untukmu yang menjalani WFH perlu diatur supaya tak menghabiskan terlalu banyak waktu dan tenagamu. Bagaimanapun juga, dirimu gak menganggur. Tugas-tugas profesionalmu juga menuntut perhatian penuh. Komunikasikan dengan orang-orang yang tinggal bersamamu dan terapkan tips beres-beres rumah biar kalian dapat bekerja sama mengerjakan tugas domestik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us