Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips biar Basa-basimu Gak Basi atau Menyakiti Perasaan Orang

ilustrasi dua perempuan mengobrol (Pexels.com/liza-summer)

Buat kamu yang gak suka berbasa-basi, mungkin menganggap hal ini gak ada gunanya. Cuma buang-buang waktu bahkan mengesankan kepalsuan. Obrolan lebih baik langsung ke pokok permasalahan saja. 

Padahal, berbasa-basi juga penting dalam pergaulan. Akan sulit untukmu menjalin hubungan dengan orang baru atau mempertahankan hubungan baik jika kamu gak bisa berbasi-basi. Nah, biar basa-basimu gak basi atau malah menyakiti perasaan orang, ikuti lima tips berikut ini, ya!

1. Tanyakan atau bicarakan hal-hal yang umum, bukan privasi

ilustrasi dua orang mengobrol (Pexels.com/gabby-k)

Ini juga masih sering disalahpahami. Gak sedikit orang yang terbiasa menanyakan atau membicarakan privasi orang lain. Sehingga baginya, gak ada yang salah dengan itu.

Padahal jelas, kalau privasi orang diterobos, dia akan merasa sangat gak nyaman. Mungkin dia akan menunjukkan respons yang gak ramah atau cepat-cepat meninggalkanmu. Ke depan, dia juga jadi cenderung menjaga jarak darimu.

2. Gak usah pakai jurus menyindir demi memancing orang bicara

ilustrasi orang-orang mengobrol (Pexels.com/nicole-michalou)

Misalnya, lawan bicaramu memang cenderung pendiam. Terus kamu berusaha memancingnya agar berbicara lebih banyak dengan, "Eh, tahu gak sih? Orang itu kalau bicaranya irit banget jadi terkesan sombong, lho."

Kalau begini, dia pasti langsung merasa malas padamu. Bukannya terpancing buat lebih banyak bicara, nanti dia malah menutup mulut rapat-rapat. Sindiranmu dirasakan orang lain sebagai serangan sehingga dia merasa wajib melakukan serangkaian aksi pertahanan diri. 

3. Pastikan kamu siap menyambung obrolan biar gak cepat terhenti

ilustrasi dua orang mengobrol (Pexels.com/tim-douglas)

Kalau kamu gak siap menyambung obrolan, awalan yang bagus menjadi sia-sia. Setelah pertanyaan basi-basimu dijawab, kamu gak tahu mau ngomong apa lagi. Percakapan kalian pun seketika terhenti.

Ini malah bikin suasana jadi canggung. Kamu dan dia pasti sama-sama bingung mau ngapain lagi. Sebagai solusinya, cobalah lebih rileks. Sebab kalau kamu tegang, kamu jadi berpikir terlalu jauh untuk sekadar menemukan bahan obrolan. Santai sedikit, ikuti saja ke mana obrolan kalian akan mengalir.

4. Jangan ujung-ujungnya menonjolkan diri sendiri, ya!

ilustrasi dua pria mengobrol (Pexels.com/any-lane)

Contohnya, di awal kamu membuka dengan pertanyaan tentang kabar atau pekerjaannya. Lalu setelah dia menjawab sedikit, kamu ganti menceritakan kabar atau pekerjaanmu sendiri. Namun bukannya secukupnya saja, kamu malah menyampaikan semua kabar baik dalam hidupmu.

Dari baru naik jabatan yang otomatis bikin gajimu naik, kinerjamu yang dianggap bagus banget oleh atasan, sampai mungkin prestasi anak-anakmu jika sudah memilikinya. Pokoknya, ceritamu soal hal-hal baik dalam hidupmu panjang banget. Orang pasti akan merasa bosan dan membatin, 'Apaan sih? Bilang saja kalau mau pamer.'

5. Gak usah memaksakan diri kalau memang lagi gak mood

ilustrasi dua orang mengobrol (Pexels.com/gary-barnes)

Kalau suasana hatimu cuma sedikit terganggu, kamu mungkin masih bisa berbasa-basi dengan cukup baik. Bahkan berbasa-basi dengan orang lain dan mendapatkan respons yang menyenangkan darinya ampuh untuk memperbaiki perasaanmu.

Namun jika kamu benar-benar lagi gak mood, sebaiknya gak perlu memaksakan diri. Diam dan menjaga jarak dari orang lain justru lebih bagus. Takutnya, omonganmu malah terasa gak enak banget di telinga orang. Belum lagi raut wajahmu yang begitu gak bersahabat dan sulit ditutupi.

Inti dari berbasi-basi adalah sebagai bentuk kesopanan. Jadi, melakukannya adalah hal baik. Tentu sejauh dilakukan dengan cara-cara yang baik pula. Jika kelima tips di atas diterapkan, kamu akan dinilai sebagai orang yang asli ramah pada siapa pun.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us