5 Tips Bijak Menjadi Orang Kaya Baru, Nasib Membaik Gak Salah

Sebutan orang kaya baru sebetulnya hanya menggambarkan perubahan nasib seseorang yang cukup drastis. Sebelumnya ia hidup pas-pasan, tetapi kemudian menjadi kaya. Proses perubahan nasibnya bisa sebentar maupun lama. Dapat pula murni karena kerja kerasnya atau keberuntungan seperti ia menang undian atau menikah dengan orang kaya.
Dilihat dari artinya, jelas menjadi orang kaya baru merupakan kondisi yang positif. Akan tetapi, julukan OKB malah kerap kali berkonotasi negatif karena seseorang menampilkan perilaku yang buruk setelah nasibnya berubah drastis. Jika kamu baru-baru ini juga mengalami peningkatan kekayaan yang signifikan, wajib untuk selalu mawas diri.
Perhatikan betul caramu membawa diri dalam pergaulan baik di dunia nyata maupun maya. Jadilah orang kaya baru yang bijaksana sehingga tak membuat orang lain merasa terganggu dan sebal. Kamu mesti bisa bersikap rendah hati dengan lima tips di bawah ini. Ubah anggapan bahwa semua OKB mempunyai attitude yang buruk.
1. Mensyukuri perubahan nasib tanpa menjadi sombong

Setiap perubahan ke arah yang lebih baik wajib disyukuri. Apalagi di tengah kondisi ekonomi yang cukup lesu, peningkatan kekayaan seperti yang kamu alami termasuk anomali. Maka syukuri perubahan nasib ini dengan sungguh-sungguh. Jangan lisan dengan mudahnya mengucapkan kalimat-kalimat syukur, tetapi hati sebenarnya belum meresapinya.
Bila rasa syukurmu amat kuat, kamu akan paham betul bahwa semua ini terjadi bukan semata-mata karena kerja keras atau kepandaianmu. Dirimu hanya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk merasakan nikmat harta yang lebih banyak. Jika Dia tak bermurah hati memberimu kesempatan itu, kerja keras seperti apa pun gak akan mampu membawamu ke kehidupan yang lebih mapan.
Sebagai manusia, dirimu punya kemampuan yang terbatas. Oleh karenanya, tak ada alasan yang bisa membenarkan kesombonganmu di depan sesama manusia. Meski kekayaanmu sudah berlipat-lipat, dirimu justru lebih rendah hati daripada sebelum-sebelumnya. Orang-orang yang tidak terlalu dekat denganmu sampai tak bisa mengukur kekayaanmu yang sesungguhnya sebab kamu gak pernah menyombongkan diri.
2. Cegah terjadinya inflasi gaya hidup

Inflasi gaya hidup merupakan istilah untuk menggambarkan perubahan drastis gaya hidup bersamaan dengan kian membaiknya kondisi finansial seseorang. Faktor adanya uang yang melimpah dapat membuatmu tanpa pikir panjang menuruti saja semua keinginan diri. Bahkan ada rasa gengsi untuk bertahan di gaya hidup lama yang lebih sederhana.
Kamu yang dahulu merasa nikmat saja menyantap makanan seharga 10 sampai 15 ribu rupiah per porsi, sekarang menjadi tak berselera. Dirimu baru merasa puas apabila makan di luar dengan harga menu ratusan ribu rupiah buat satu orang. Begitu juga dengan pilihan pakaian, alas kaki, tas, tempat tinggal, dan sebagainya yang menjadi jauh lebih mahal.
Perubahan gaya hidup sebenarnya hampir mengikuti setiap kenaikan tingkat kesejahteraan. Tapi jaga supaya tidak berlebihan sampai gaya hidupmu yang baru gak natural lagi. Kamu melakukan semua hal semata-mata demi menjaga citramu sebagai orang kaya.
Gak apa-apa kalau memang ada menu tertentu yang mahal dan disukai. Belilah sesekali sekalian buat variasi rasa ketika kamu bosan dengan berbagai menu lainnya. Akan tetapi begitu dirimu membelinya hanya untuk jaga gengsi agar semua orang tahu bahwa dirimu kaya, ini artinya tindakanmu sudah tidak alami. Inflasi gaya hidup telah terjadi.
3. Jangan meremehkan teman yang nasibnya seperti belum berubah

Dengan statusmu sebagai orang kaya baru, kamu bisa merasa jauh lebih hebat daripada semua orang. Khususnya jika dirimu dibandingkan dengan mayoritas teman sebayamu yang belum menjadi apa-apa. Hati-hati sekali sebab kamu bisa tanpa sadar menjadi suka meremehkan mereka yang selama ini berkawan baik denganmu.
Lagi pula boleh jadi nasib temanmu sebetulnya juga sudah jauh lebih baik. Hanya saja belum tentu mereka ingin terlihat kaya sepertimu. Jangan berpikir semua senang ketahuan kaya. Banyak juga orang yang tambah kaya malah tambah ingin terlihat biasa-biasa saja demi kenyamanan serta keamanan diri serta keluarganya.
Bersikaplah sebaik biasanya terhadap teman-temanmu. Gak usah sibuk memikirkan mereka sudah sekaya apa sekarang atau siapa yang lebih kaya di antara kalian. Pertemanan sejati tak berkutat di hal-hal yang bersifat materi. Hubunganmu dengan mereka harus didasari oleh rasa sayang yang tulus serta respek bagaimanapun kondisi ekonomi masing-masing.
4. Gak usah SKSD ke orang kaya lama

Jika ada sebutan orang kaya baru, berarti ada pula orang kaya lama. Istilah terakhir ini mengacu pada orang yang sudah kaya hampir sepanjang hidupnya. Bisa karena dia lahir dari keluarga kaya dan mampu mempertahankan bahkan meningkatkan kekayaannya. Atau, ia berasal dari keluarga miskin tetapi berhasil mengubah nasib puluhan tahun yang lalu.
Posisi orang kaya lama sudah mapan di kelasnya. Dia sulit tergeser keluar dari kalangan atas. Relasinya luas dan uang seperti otomatis mengikutinya. Bukan lagi ia yang mengejar uang. Daya tarik orang kaya lama amat besar tanpa perlu melakukan berbagai hal untuk menjadi pusat perhatian. Walaupun kamu juga ingin belajar darinya, hindari bersikap sok kenal sok dekat.
Jika kamu melakukannya, orang-orang bakal melihatmu sebagai penjilat. Bahkan orang kaya lama yang terus didekati olehmu juga dapat merasa tidak nyaman. Dia menangkap kesan bahwa dirimu gak setulus kelihatannya. Ia cuma seperti dijadikan buat pansos supaya kamu makin terlihat sukses secara finansial. Bila kebetulan kalian saling mengenal, berinteraksilah secara wajar. Gak usah dibuat-buat.
5. Sadari bahwa bersama kekayaan ada tanggung jawab yang lebih besar

Berpikirlah lebih dalam daripada sekadar hari ini kamu sudah kaya. Carilah makna hakiki di balik kekayaan yang tak sedikit itu dan sekarang dititipkan padamu. Sadari bahwa dirimu tidak hanya berhak untuk menikmati kekayaan tersebut. Ada tanggung jawab yang lebih besar bersama dengan kekayaan yang ada di tanganmu.
Seperti tanggung jawab buatmu menjaga serta mengelolanya sebaik mungkin biar tidak lekas habis. Ada pula tanggung jawab sosial untukmu membagikan sebagiannya pada sesama dalam berbagai bentuk. Jangan sampai kamu makin kaya malah makin kikir. Mestinya dana sosialmu juga lebih besar seiring kekayaan yang bertambah.
Tantangannya adalah keikhlasan diri. Bersedekah Rp100 ribu per bulan saat kamu punya pendapatan Rp3 juta rupiah barangkali terasa enteng. Kamu tak perlu pikir panjang. Akan tetapi setelah penghasilanmu per bulan mencapai Rp30 juta, boleh jadi mengeluarkan Rp1 juta buat orang lain tanpa imbalan apa-apa membuatmu merasa sayang bahkan rugi.
Banyaknya pandangan negatif terhadap orang kaya baru jangan melemahkan keinginanmu buat mencapai kehidupan yang makin mapan. Tunjukkan bahwa saat akhirnya dirimu kaya, tindak tandukmu tetap baik serta tak berlebihan. Bahkan kamu mungkin lebih bijak daripada dulu seiring dengan proses pendewasaanmu.