5 Tips Cegah Terbebani Rasa Utang Budi, Hindari Rasa Gak Enakan

Rasa utang budi sesungguhnya merupakan kesadaran dan syukur kita atas segala bentuk bantuan yang diberikan orang lain. Merasa berutang budi pada orang lain jelas lebih baik daripada gak tahu terima kasih.
Akan tetapi, perasan ini juga dapat menimbulkan beban besar kalau tidak dikelola dengan baik. Sebelum atau sesudah kamu memperoleh bantuan dari siapa pun, terapkan lima tips di bawah ini. Semoga rasa utang budi tidak menyiksamu.
1. Sesedikit mungkin minta bantuan pada orang lain

Kamu bisa mencegah beban utang budi sekalian mengurangi ketergantunganmu pada orang lain. Berusahalah untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhanmu, bukan malah sedikit-sedikit kamu mengandalkan orang lain.
Nanti budi yang perlu dibalas menjadi tak terhitung lagi. Mintalah tolong hanya ketika kamu benar-benar gak bisa melakukan sesuatu. Jangan berusaha saja belum, tapi kamu sudah minta orang lain melakukannya untukmu.
2. Sejak awal katakan bahwa kamu gak bisa memberikan apa-apa sebagai balasan

Ini bakal langsung memadamkan ekspektasi orang tentang balasan yang mungkin diperoleh dari menolongmu. Kamu dapat sekaligus menyeleksi orang yang tulus dalam membantu dari mereka yang berpamrih.
Orang yang gak tulus dalam menolong pasti akan cepat-cepat mengurungkan niatnya. Sebaliknya, mereka yang memang tidak mengharapkan balasan apa pun bakal tetap menolongmu. Bahkan mereka senang karena tak perlu menerima apa pun darimu.
3. Memahami keikhlasan orang lain dalam membantumu

Tentu ada orang yang bakal marah jika kebaikannya dilupakan atau tak dibalas dengan setimpal. Namun, ada juga orang-orang yang sama sekali tidak mengharapkan apa pun darimu. Jadi, kamu gak boleh menyakini semua orang menginginkan balas budi.
Jangan berpikir orang yang menolak upayamu membalas budi sebagai berpura-pura. Bahkan mungkin kamu perlu menambahi balasannya supaya ia lebih bersemangat dalam menerimanya. Walaupun jumlah gak terlalu banyak, orang yang betul-betul ikhlas memang ada. Syukuri pertemuanmu dengannya.
4. Segerakan pelaksanaan prinsip 1:1

Artinya, lekaslah membalas satu kebaikan yang diberikan orang lain dengan satu kebaikan juga. Contohnya, mentraktir teman yang membantumu pindah kos-kosan. Gak usah menunda-nunda atau menawarinya dulu.
Dia bisa sungkan untuk mengajukan permintaan. Langsung saja berinisiatif. Selama kebaikan dibalas dengan kebaikan, apa pun bentuknya pasti baik dan disukai penerimanya.
5. Selektif dalam memilih orang yang akan dimintai tolong

Selama situasinya tidak darurat, kamu punya waktu buat memilih orang yang akan dimintai tolong. Utamakan orang-orang yang sifatnya dikenal betul olehmu. Hindari orang yang suka mengungkit kebaikan diri dan menjelek-jelekkan siapa pun yang tidak mampu membalasnya.
Jangan berpatokan pada kedekatan hubungan saja. Sebab saudara pun belum tentu semuanya tulus dalam membantumu. Cermati karakter masing-masing sebagai dasar pilihanmu.
Kelima tips di atas tidak dimaksudkan agar kamu cuek saja terhadap orang-orang yang pernah membantumu. Ucapan terima kasih tetap wajib. Namun, kamu diharapkan tak lagi terlalu terbebani oleh utang budi.
Orang lain mungkin gak merasa kamu berutang apa pun padanya. Jangan overthinking tentang kebaikan apa saja yang pernah didapatkan dari orang-orang. Membalasnya dengan doa pun sudah cukup, kok.